Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Beda Perayaan Tahun Baru Imlek di China dan Indonesia

KOMPAS.com – Tahun Baru Imlek adalah sebuah perayaan yang sangat meriah bagi masyarakat keturunan Tionghoa yang tersebar ke segala penjuru dunia. 

Dalam merayakan Imlek, setiap negara memiliki budaya masing-masing. Meski ada yang serupa, tetap tidak ada yang benar-benar sama hingga 100 persen. 

  • 40 Ucapan Tahun Baru Imlek 2023, Cocok untuk Keluarga dan Sahabat
  • 12 Ucapan Tahun Baru Imlek 2023 dalam Bahasa Mandarin dan Artinya

Seperti halnya perayaan Imlek di China dan Indonesia. Ada perbedaan yang disesuaikan dengan budaya masyarakat sempat maupun kebiasaan. 

Perayaan Imlek biasanya berlangsung kurang lebih 15 hari dengan diisi berbagai tradisi berbeda tiap harinya, dikutip dari Kompaspedia, Minggu (30/1/2022). 

Imlek di Indonesia

Menjelang Imlek salah satu tradisi di Indonesia adalah rumah-rumah orang keturunan Tionghoa dibersihkan dan dicat.

Kemudian berbagai dekorasi yang didominasi warna merah akan dipasang di sejumlah area rumah, dekorasi dipasang untuk mengungkapkan kebahagiaan. 

Hiasan berupa tulisan juga dipasang sebagai sebuah ungkapan syukur. Tulisan yang dipasang biasanya adalah Su Kwi Peng Ah” yang artinya selama empat musim tetap selamat.

Ada juga tulisan Ngo Ho Lim Mui yang artinya lima rezeki menunggu di depan pintu dan kata-kata soal kemakmuran lainnya. 

Ketika malam Tahun Baru, biasanya seluruh anggota keluarga berkumpul untuk makan malam bersama dan mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek. 

Perayaan Imlek di Indonesia juga identik dengan pembagian amplop merah berisi uang atau angpau kepada sanak saudara.

Pagi harinya, orang-orang akan berdoa di depan abu para leluhurnya, kemudian saat siang datang, mereka mengunjungi rumah kerbat-kerabat terdekat. 

Setelah hari pertama bulan baru di tahun baru, ada sebuah perayaan khusus mulai hari kedua hingga ditutup pada tanggal 15 Cia Gwee saat perayaan Cap Go Meh.

Perayaan khusus itu biasanya ditandai dengan adanya kue keranjang dan pertunjukan barongsai.

Serangkaian penutupan perayaan Imlek dikenal dengan Pesta Goan Shiauw. Nama itu diambil untuk memeperingati lahirnya Siang Goan Thian atau roh yang memerintah langit dan bumi. 


Perayaan Imlek di China

Untuk Imlek di China, perayaannya akan lebih fokus pada malam tahun barunya saat anggota keluarga di negara tersebut berkumpul bersama. 

Melansir dari dikutip dari Travel and Leisure, dalam merayakan Imlek, orang di China akan memakai baju baru dengan warna khas Imlek, yakni merah dan emas.

Keduanya dianggap sebagai simbol keberuntungan.

Bagian utara China, biasanya merayakan Imlek dengan memakan makanan tradisional yang dibuat dari bahan tepung, seperti bao, panekuk, mie, dan pangsit.

Pangsit biasanya dibuat sendiri, dan anak-anak biasanya akan berlomba mencari koin keberuntungan di dalam pangsit.

Hidangan pangsit saat Imlek umumnya disajikan bersama ikan, lantaran dianggap melambangkan kelimpahan untuk tahun depan.

Sama seperti di Indonesia, di China orang-orang juga merayakan tahun baru dengan saling memberikan amplop merah berisi uang. 

Ada sejumlah takhayul yang masih dipercaya secara luas di seluruh negeri, yakni tidak membeli sepatu selama Tahun Baru Imlek dan membersihkan rumah sebelum liburan. 

Mereka meyakini, siapa yang melakukan dua hal itu saat Tahun Baru China, bisa menghilangkan keberuntungan di awal tahun baru. 

https://travel.kompas.com/read/2022/01/30/210100527/beda-perayaan-tahun-baru-imlek-di-china-dan-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke