Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Creative Hub Puncak Waringin Labuan Bajo Jadi Tempat Kolaborasi Pelaku Ekraf

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mengadakan kunjungan kerja ke Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Kamis (27/01/2022).

Setibanya di Labuan Bajo pukul 14.35 Wita, Sandiaga langsung meninjau fasilitas yang sudah dibangun di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo, terutama kesiapan menjelang penyelenggaraan side event G20.

Titik pertama yang dikunjungi adalah Creative Hub Puncak Waringin. Ia sekaligus meresmikan fasilitas yang telah dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tersebut.

  • Creative Hub Puncak Waringin Labuan Bajo Diserahkan ke Pemda Manggarai Barat
  • Museum Pasifika Bali Diusulkan sebagai Venue Side Event G20

Saat berada di gerbang Puncak Waringin, ia disambut tarian adat Manggarai Barat. Dia juga mengecek semua Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan berdialog dengan para pelaku usaha.

Ia kemudian naik ke puncak untuk menandatangani prasasti Creative Hub Puncak Waringin.

Sandiaga mengatakan, Puncak Waringin adalah simbol kolaborasi dan sarana untuk bertukar informasi di antara para pelaku ekonomi kreatif (ekraf) serta menjadi pendorong multiplier effect ke sektor lain.

"Creative hub adalah sebuah ruang untuk silaturahmi dan bertukar informasi. Di sini juga kita melihat bukti kolaborasi lintas kementerian dan lembaga. Keseriusan pemerintah pusat terhadap pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Labuan Bajo menjadikannya sebagai salah satu DPSP. Karena itu kita harus ambil semangat optimisme bersama, bergandengan tangan dan mengambil momentum ini sebagai bagian dari kebangkitan ekonomi kita," kata Sandiaga kepada awak media di Puncak Waringin, Kamis (27/1/2021).

Ia menyebut, lebih dari 20 juta penduduk Indonesia menggantungkan hidupnya ke sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Dengan berbagai fasilitas baru yang dibangun pemerintah, diharapkan akan menciptakan lapangan pekerjaan dan memberi semangat baru pada pelaku ekraf, terutama di saat pandemi.

  • Pemerintah Gunakan Skema Travel Bubble untuk MotoGP dan G20
  • Kain Tenun Gringsing Bali Bakal Jadi Suvenir KTT G20

Dalam bangunan yang dia sebut sebagai 3S (spirituality atau spritual, serenity atau ketenangan, dan sustainability atau keberlanjutan) tersebut, ia juga menegaskan tentang pengoptimalan keterlibatan pelaku UMKM menjelang G20.

Baginya, pelaku UMKM lokal harus menjadi pemain sekaligus lokomotif yang kolaboratif.

"Saya ingin mengajak semua berkolaborasi agar para pelaku ekonomi kreatif di Labuan Bajo menjadi pemain sekaligus lokomotif, tetapi tidak sendiri. Harus mengajak semua supaya bisa naik kelas bersama," ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Shana Fatina, menyampaikan bahwa saatnya mengisi berbagai fasilitas yang dibangun tersebut dengan berbagai kegiatan.

Tentunya dengan tetap mengedepankan pengembangan ekraf oleh masyarakat lokal, terutama menjelang penyelenggaraan side event G20.

"Sudah menjadi misi Kemenparekraf (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) mendorong pertumbuhan produk lokal seperti dengan adanya program Bedakan, Inkubasi, dan Akselerasi," ungkap Shana.

Di BPOLBF sendiri, kata dia, ada Floratama Academy yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para pelaku ekraf dalam mengembangkan usaha parekraf.

  • Homestay di Labuan Bajo Fokus Tingkatkan Kualitas Jelang G20
  • Produk Lokal Labuan Bajo Diupayakan Bisa Masuk Hotel dan Restoran
  • Waktu Tinggal Wisatawan di Labuan Bajo Diupayakan agar Lebih Lama

Ke depannya, berbagai program itu akan dapat dilakukan di fasilitas-fasilitas yang sudah dibangun, salah satunya Puncak Waringin, agar ada proses pertukaran informasi dan ide yang terjalin di tempat itu.

"Salah satu tujuan akhirnya adalah rantai pasok di Labuan Bajo dipenuhi oleh produk lokal yang berkualitas dan berdaya saing terutama menjelang side event G20," katanya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Manggarai Barat, Fransiskus S. Sodo, menyambut baik jika ada program pendampingan lanjutan dari Kemenparekraf.

Sehingga berbagai fasilitas yang telah diserahterimakan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin ke depannya.

Ia juga menyinggung tentang proyek Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) yang akan berakhir tahun ini. 

"Ini adalah tantangan bagi Manggarai Barat, bagaimana agar KSPN ini bisa dijaga dan dimanfaatkan dengan tujuan luhur dari presiden, menteri, dan kesejahteraan masyarakat di Labuan Bajo pada khususunya dan NTT pada umumnya," katanya. 

Menurutnya, pariwisata cakupannya sangat luas, oleh karena itu Pemda Manggarai Barat membutuhkan pendampingan.

https://travel.kompas.com/read/2022/01/31/193400327/creative-hub-puncak-waringin-labuan-bajo-jadi-tempat-kolaborasi-pelaku-ekraf

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke