Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gunung Kemukus, Kini Tempat Wisata Instagramable yang Ramai Pengunjung

KOMPAS.com – Gunung Kemukus yang ada di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah sebelumnya terkenal sebagai tempat ritual dengan praktik seks terselubung.

Dilansir dari Kompas.com, Jumat (9/6/2017), konon peziarah harus menjalani ritual berhubungan intim dengan yang bukan pasangannya agar mendapat berkah dari Pangeran Samudra yang dimakamkan di Gunung Kemukus.

Namun, stigma itu seolah sudah sirna pada tahun 2022. Itu karena Gunung Kemukus makin dipercantik, sehingga makin instagramable dan dikunjungi banyak wisatawan.

Kompas.com sempat berkunjung ke Gunung Kemukus pada Sabtu, (5/2/2022). Saat itu, Gunung Kemukus dipadati banyak wisatawan.

Sebagai info, Gunung Kemukus tepatnya berada di Desa Pendem, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.

Dari Kota Solo, jarak tempuhnya adalah sekitar 29 kilometer (km) dengan waktu tempuh kurang-lebih 1 jam.

Gunung Kemukus yang ramai pada malam Minggu

Kompas.com mulai berkendara dengan sepeda motor menuju Gunung Kemukus setelah maghrib atau pukul 18.15 WIB dari Kota Solo.

Kemacetan pun langsung menyambut ketika menjelang sampai di Gunung Kemukus. Tampak wisatawan datang rombongan dengan bus. Bahkan, beberapa datang dengan kereta kelinci.

Kemacetan paling terlihat di Jembatan Kemukus yang menjadi akses utama dari Jalan Solo-Purwodadi menuju Gunung Kemukus. Itu karena jalan di jembatan yang cukup sempit.

Kondisi pun cukup padat di gerbang masuk. Banyak kendaraan bahkan parkir di luar gerbang, yakni di area parkir yang disediakan warga setempat.

Seorang petugas parkir bernama Suhadi mengatakan bahwa sejak Gunung Kemukus dibuka pascarenovasi, kunjungan wisata naik secara signifikan.

“Ini sudah mendingan karena pada pulang. Paling ramai biasanya sore mulai 16.00 WIB sampai habis maghrib, terutama malam Minggu sama malam Senin” kata Suhadi kepada Kompas.com, Sabtu.

Ramainya Gunung Kemukus untuk menghabiskan waktu malam Minggu masyarakat bukan tanpa alasan. Harga tiker masuknya murah, yakni hanya Rp 5.000 per orang.

Setelah direnovasi, Gunung Kemukus memiliki area semacam dek di tepi sungai yang bersumber dari Waduk Kedung Ombo. Dek ini khusus untuk pejalan kaki dan dihias dengan lampu-lampu taman.

Cahaya lampu taman pada malam hari terlihat romantis dan Instagramable. Air sungai yang memantulkan cahaya lampu tersebut menambah keindahan Gunung Kemukus pada malam hari.

Banyak wisatawan yang sekadar jalan-jalan atau duduk-duduk sembar berfoto di area dek. Bahkan, ada pula yang sampai menggelar tikar.

Apabila lapar atau haus, pedagang makanan dan minuman ada di sepanjang jalan samping jalur pejalanan kaki. Mereka dilarang berjualan di area dek.

Tampak pula beberapa orang yang memakai kostum Transformers, Doraemon, sampai Upin dan Ipin. Anak-anak bisa berfoto dengan mereka dengan biaya seikhlasnya. Penampilan live music pun makin memeriahkan suasana.

Wisatawan bisa berjalan menyusuri area dek yang memanjang dari selatan ke utara. Nantinya, di ujung utara terdapat Sendang Ontrowulan yang dikeramatkan.

Di area dek sisi utara, terdapat penyewaan skuter listrik. Beberapa orang tampak meluncur asyik dengan skuter listriknya.

Kemudian di area sendang, terdapat kamar mandi, mushala, dan toilet. Ada pula pendopo untuk pertemuan dan saung.

Berkah untuk warga setempat

Ramainya Gunung Kemukus oleh wisatawan ternyata membawa berkah bagi masyarakat setempat.

Salah satu warga bernama Siti mengaku bahwa makanan yang ia jajakan sangat laku, terutama saat hari libur atau akhir pekan.

"Ini saja saya sudah habis dua stok yang dijual untuk hari ini," kata dia kepada Kompas.com, Sabtu.

Ia juga menceritakan bahwa stigma Gunung Kemukus sebagai tempat prostitusi sudah benar-benar dihapus.

"Sekarang perempuan kalau misal mau cari uang (berjualan) di Gunung Kemukus, harus pakai baju yang sopan. Misal pakai rok mini ya enggak boleh," ujar Siti.

https://travel.kompas.com/read/2022/02/07/070700327/gunung-kemukus-kini-tempat-wisata-instagramable-yang-ramai-pengunjung

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke