Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Istirahat di Rest Area KM 260B, Ada Bangunan Klasik Bekas Pabrik Gula

KOMPAS.com - Rest Area KM 260B Heritage-Banjaratma di ruas Tol Pejagan-Pemalang, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, menjadi salah satu tempat populer untuk melepas penat.

Tempat istirahat dan pelayanan (TIP) ini tak sekadar tempat singgah untuk mengisi energi, tetapi juga menjadi tempat wisata atau rekreasi.

Rest Area KM 260B punya bangunan klasik yang masih tampak kokoh.

Ternyata, menurut Direktur Utama PT. PP Sinergi Banjaratma, Dina Yunanda, struktur aslinya telah dibangun sejak puluhan tahun lalu.

Dulu, bangunan itu merupakan bekas Pabrik Gula Banjaratma yang didirikan oleh perusahaan perkebunan yang berpusat di Amsterdam, Belanda, NV Cultuurmaatschappij pada 1908.

Setelah puluhan tahun beroperasi, produksi pabrik ternyata menurun dan akhirnya terpaksa ditutup.

Kemudian, Kementerian BUMN meminta sejumlah perusahaan untuk mengelola aset lahan bekas pabrik yg sudah tidak dipakai tersebut.

"Akhirnya ada enam perusahaan yang bergabung, bersatu menjadi PT PP Sinergi Banjaratma," jelas Dina saat dihubungi Kompas.com, Kamis (10/2/2022).

Pembangunan rest area ini melibatkan beberapa perusahaan, yaitu PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk, PT Waskita Persero Tbk, PT Jasamarga Properti, PT PP Properti, PT Perkebunan Nusantara IX (PTPN), dan PT Rajawali Nusantara Indonesia.

Dengan tujuan mengaktifkan aset BUMN dan memberdayakan UMKM, pihak pengelola benar-benar melibatkan penduduk sekitar.

"Beda dari rest area yang lain, kami 70 persen UMKM, 30 persen non-UMKM, mereka kebalikannya. Di sini ada 100 tenant dengan 500 karyawan yang semuanya menyerap dari masyarakat sekitar," lanjut Dina.

Oleh karena itu, pihaknya berusaha tidak membebankan para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menangah (UMKM) tersebut.

"Saat Februari 2019 itu kan opening UMKM. Selama setahun mereka gratis, tidak berbayar. Baru kemudian setelahnya boleh bayar per bulan," terangnya.

Seperti yang telah disebutkan, kompleks seluas 10,6 hektar ini memiliki bangunan yang kerangkanya tidak banyak diubah dari bangunan aslinya.

"Ini bangunan dari jaman Belanda. Kami tidak mengubah desain awal, hanya mengganti atap dan beberapa perbaikan. Jadi kelihatan klasiknya," ujar Dina.

Bahkan, ada dua buah mesin penggilingan tebu serta lokomotif bekas penarik bahan baku di dalam bangunan, yang masih dipertahankan oleh pengelola.

"Jadi banyak orang foto-foto karena klasik dan unik. Di antaranya spot foto di tungku bekas pabrik gula dan mesin gilas," papar wanita sarjana teknik Ilmu Sipil ini.

Sebagai lulusan di bidang konstruksi, ia mengakui bahwa bangunan bekas pabrik gula ini memiliki struktur yang sangat kuat dan bagus, sehingga mampu bertahan puluhan tahun lamanya.

Tak hanya luas, fasilitas yang bisa dimanfaatkan pengunjung rest area ini terbilang lengkap. Ini termasuk tempat parkir, toilet bersih kapasitas 80 kubikel, dan masjid ramah lingkungan.

Selain toilet gratis, ada juga toilet berbayar dari investor, dengan fasilitas mewah namun harga terjangkau. Seperti water heater, shower untuk mandi, kloset produk Jerman dengan remote, dan dinding granit seolah kamar mandi di hotel.

Tak hanya itu, ada enam kursi roda dan baby roller yang bisa digunakan tanpa dipungut biaya.

Selain itu, ada aneka ragam kuliner khas, wahana bermain anak, gerai oleh-oleh, hingga air mancur warna-warni yang dinyalakan setiap hari Minggu pukul 18.00 - 19.00 WIB.

Dina mengatakan, pengelola akan terus meningkatkan dan melengkapi berbagai fasilitas di Rest Area KM 260B demi kenyamanan pengunjung.

"Tahun ini baru mau opening Starbucks dan gerai non-UMKM lainnya. Sama proses bangun permainan kayak ayunan perahu, mungkin selesai akhir Maret, sama mungkin ada penambahan kid zone," jelas dia.

Tak hanya itu, ia berkomitmen untuk menambahkan penghijauan dan terus memastikan kebersihan fasilitas, termasuk toilet gratis.

Terakhir, untuk membantu pengelolaan dan pengembangan rest area, pihaknya menyatakan terbuka menerima bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam bentuk apapun.

"Kami menerima CSR dari perusahaan, apa saja ya. Misalnya dulu Aqua pernah ngasih tempat sampah, kaos, dan lain-lain. PT Jasa Raharja ngasih tenda, BRI juga CSR ngasih kaos. Kami sangat berterima kasih," tukas Dina.

https://travel.kompas.com/read/2022/02/10/203923327/istirahat-di-rest-area-km-260b-ada-bangunan-klasik-bekas-pabrik-gula

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke