Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perayaan Cap Go Meh 2022 di 6 Daerah di Indonesia, Lebih Sederhana

KOMPAS.com - Cap Go Meh adalah puncak Tahun Baru Imlek yang dirayakan oleh warga Tinghoa di seluruh dunia.

Dilansir dari Kompas.com (26/02/2021), Tahun Baru Imlek sejatinya adalah festival musim semi yang digelar oleh para petani China kuno dalam menyambut musim tanam.

Imlek diperingati selama 15 hari, kemudian ditutup dengan perayaan Cap Go Meh.

Cap Go Meh merupakan dialek Hokkian yang berarti malam ke-15 atau puncak dari Imlek.

Cap artinya 10, sementara Go berarti lima, dan Meh artinya malam.

Dikutip dari Harian Kompas, Kamis (05/02/2004), pada hari ke-15 para dewa keluar dari surga untuk membagikan keselamatan, kesejahteraan, dan nasib baik.

Cap Go Meh dirayakan berbeda-beda pada setiap daerah, termasuk di Indonesia. Setiap daerah memiliki tradisi Cap Go Meh masing-masing.

Sayangnya, tradisi perayaan Cap Go Meh di sejumlah daerah di Indonesia bahkan dunia mungkin berbeda tahun ini, mengingat mayoritas masyarakat dunia masih dalam masa pandemi Covid-19.

Berikut perayaan Cap Go Meh di berbagai daerah di Indonesia:

Berbeda dari dua tahun sebelumnya, perayaan malam menuju Cap Go Meh tahun ini di Singkawang hanya berupa sembahyang saja, tak ada arak-arakan.

Kendati demikian, pada sore hari pengunjung masih bisa menyaksikan sejumlah atraksi dari tatung, atau tabib lokal, seperti adegan menusuk pipi menggunakan lidi besi, hingga menyayat tangan dengan pisau tajam.

"Dulu di Singkawang ada kepercayaan nenek moyang kami, saat terkena cacar air itu adalah pengaruh roh jahat, maka dibuatlah adegan seperti itu oleh tabib lokal untuk menakut-nakuti roh jahat tadi."

"Entah secara kebetulan hilang, karena masa infeksi virus kan ada waktunya, atau karena atraksi yang dilakukan," ujar Sekretaris Majelis Tri Dharma Kalimantan Barat, Edilius kepada Kompas.com, Senin (14/02/2022).

Ia menambahkan, sejak saat itu tradisi tatung pun terus berlanjut setiap jelang perayaan Cap Go Meh di Singkawang.

Sementara, di sisi luar bangunan tampak sejumlah aparat Polri sedang bertugas di sekitar Vihara Tri Dharma Bumi Raya Pusat Kota Singkawang, untuk mengamankan ibadah serta mengawasi penerapan protokol kesehatan.

2. Palembang

Dikutip Kompas.com dari Tribun Sumsel, tahun ini Pulau Kemaro hanya merayakan Cap Go Meh secara sederhana, tanpa adanya acara meriah.

Momen sakral tersebut digunakan warga Tionghoa untuk fokus beribadah.

Meski begitu, tetap ada anggota Kepolisian dan TNI, serta dua orang pengawas protokol kesehatan di tempat ibadah Tri Dharma Hok Tjing Bio, Pulau Kemaro.

Chandra Husein salah satu Ketua Tempat Ibadah Klenteng Tri Dharma Hok Tjing Bio mengatakan, pihaknya menyediakan tempat cuci tangan dan pengecekan suhu, serta membagikan masker bagi umat yang tidak menggunakan masker.

"Umat hanya datang, lalu berdoa kemudian pulang. Tidak ada acara lain karena masih suasana pandemi, ini sangat berbeda dengan Cap Go Meh sebelum pandemi," ujarnya, seperti dikutip Kompas.com dari Tribun Sumsel.

Setiap tahunnya, Bogor Street Fest Cap Go Meh (CGM) menjadi perayaan yang ditunggu-tunggu dan kerap mendatangkan wisatawan dari luar Bogor.

Namun, seperti dikutip Kompas.com dari Tribun Travel, Bogor Street Fest CGM tahun ini digelar secara daring. Masyarakat tetap bisa berkumpul dan berdoa bersama, namun dengan konsep virtual.

Acara ini berlangsung hari ini pada pukul 17.00 WIB hingga selesai.

Para partisipan bisa menuliskan doa dan harapan melalui kolom komentar saat live berlangsung.

Sementara itu, dikutip Kompas.com dari Antara, CGM 2022 dihadiri secara langsung oleh tamu undangan, namun secara terbatas.

Seluruh peserta kegiatan juga diharuskan sudah divaksin dosis kedua dan melakukan pemindaian barcode aplikasi PedulilLindungi.

Adapun puntu masuk ke Vihara Dhanagun juga akan ditutup selama acara berlangsung agar tidak terjadi kerumunan.

4. Banyumas

Dikutip Kompas.com dari Tribun Jateng, Kelenteng Boen Tek Bio, sebagai salah satu tempat ibadah warga Tionghoa di Kabupaten Banyumas, juga tidak merayakan Cap Go Meh seperti sebelumnya.

Semenjak pandemi Covid-19, kelenteng ini menghindari perayaan meriah yang berpotensi menimbulkan kerumunan, termasuk tahun ini.

Perayaan Cap Go Meh pu  diganti dengan sembahyang bersama dengan tetap membatasi jumlah pengunjung yang masuk ke dalam ruangan sembahyang.

"Untuk sembahyang tidak dibatasi dari mana saja boleh, tapi ketika masuk ruangan sembahyang dibatasi hanya 10 orang saja," kata Humas Kelenteng Boen Tek Bio, Bita, Senin (14/02/2022), seperti dikutip Kompas.com dari Tribun Jateng.


5. Makassar

Perayaan Cap Go Meh di Makassar juga hanya digelar secara sederhana.

Dikutip Kompas.com dari Tribun Makassar, Selasa (01/02/2022), festival atau acara dalam rangkaian Imlek atau Cap Go Meh di Makassar ditiadakan. Warga Tionghoa melakukan ibadah masing-masing baik di kelenteng maupun vihara, dan dilakukan secara terbatas.

"Kami batasi yang masuk, kalau di dalam sudah banyak kami atur lagi yang bisa masuk. Ibadah juga hanya dilakukan sampai jam lima sore, biasanya sampai malam," ujar salah satu pengurus Klenteng Xian Ma, Makassar, Robbyanto, seperti dikutip Kompas.com dari Tribun Makassar.

Perayaan Cap Go Meh di Malang juga dirayakan secara sederhana.

Dikutip Kompas.com dari Antara, perayaan Cap Go Meh dan pertunjukan barongsai di Malang ditiadakan oleh pengurus kelenteng setempat untuk menghindari kerumunan dan menekan penyebaran virus Covid-19.

https://travel.kompas.com/read/2022/02/15/124231327/perayaan-cap-go-meh-2022-di-6-daerah-di-indonesia-lebih-sederhana

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke