Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Antiopo, Festival Bertema Panen Raya Dayak Tahol di Malinau

MALINAU, KOMPAS.com - Tahukah kamu, ada 11 etnis Dayak yang menghuni Kabupaten Malinau di Kalimantan Utara?

Menariknya lagi, 11 etnis tersebut bahkan punya acara masing-masing yang dihelat setiap bulan sepanjang tahun 2022.

Kompas.com berkesempatan untuk melihat langsung penutupan festival pertama yang membuka rangkaian kalender acara di Kabupaten Malinau, yaitu Antiopo.

Antiopo merupakan festival pembuka dari etnis Dayak Tahol, yakni salah satu dari 11 etnis Dayak yang ada di Kabupaten Malinau.

Nantinya, sekali dalam sebulan akan ada persembahan festival berbeda dari 10 etnis Dayak lain.

Acara ini terbilang masih baru karena mulai diselenggarakan pada tahun 2022 ini.

Adapun 11 festival budaya Dayak tersebut digelar guna menggalakkan peran UMKM serta memaksimalkan fungsi aula Padan Liu' Burung yang telah direnovasi besar-besaran oleh pemerintah setempat.

Festival Antiopo digelar selama tiga hari, yakni 11-13 Februari 2022.

"Ini masuk di musim orang-orang sedang panen padi, banyak petani di sini. Itulah mengapa kami memilih tema panen raya, ada banyak beras baru yang dihidangkan di sini," kata Koordinator Lomba Solois Lagu-lagu Daerah, Arpi kepada Kompas.com, Minggu (13/02/2022).

  • Suku Batak di Sumatera Utara, Nenek Moyangnya dari Asia Selatan
  • Desa Wisata Sesaot NTB, Jalur Geowisata Suku Sasak Kuno

Pada hari pertama, festival tersebut menghidangkan banyak beras baru.

Arpi menceritakan, konon pada zaman dulu, orangtua yang kehabisan beras saat musim panen belum tiba mengambil padi muda untuk disanggrai dan ditumbuk menggunakan tumbukan khusus hingga lunak dan bisa dikonsumsi bersama keluarga.

Padi muda ditandai dengan warnanya yang masih putih, muda, dan bening.

"Itu karena dulu ya cerita orangtua, belum sempat panen tapi beras keburu habis, nah diambil lah alternatif ini untuk mengganjal beberapa minggu sebelum panen," ujarnya.

Adapun rangkaian acara dari hari pertama hingga penutupan meliputi peragaan busana, penyajian makanan-makanan tradisional khas Dayak, serta lomba nyanyi lagu daerah bahasa Dayak.

Sementara untuk selebrasi penutupan, ada persembahan tari-tarian dari beberapa sanggar, lagu-lagu daerah, hingga tutup tari-tarian bersama bupati dan lembaga-lembaga lainnya.

Pelaksanaan event ini juga turut mengundang etnis Dayak Tahol yang ada di kabupaten sebelah, yaitu Nunukan dari Desa Lumbis hulu dan Desa Mansalong.

"Kalau event di Malinau ini kami selalu mengundang keluarga Dayak Tahol yang ada di Kabupaten Nunukan, yaitu dari Desa Lumbis hulu dan Desa Mansalong, entah mereka hadir sebagai tamu atau mengisi acara," ucap Arpi.

Festival Antiopo berlangsung di Aula Padan Liu' Burung, yang merupakan aula terbesar se-Kabupaten Malinau.

Nama Padan Liu' Burung diambil dari nama sosok pahlawan dan pemimpin yang gagah berani.

Padan Liu' Burung mengandung arti harapan bahwa pemimpin Kabupaten Malinau mampu mengayomi dan membawa Kabupaten Malinau untuk selalu maju dan sejahtera.

https://travel.kompas.com/read/2022/02/16/100200227/antiopo-festival-bertema-panen-raya-dayak-tahol-di-malinau

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke