Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bukan Hanya Danau Tiga Warna, Ini Destinasi Wisata Budaya dan Alam di Sekitar Kelimutu


KOMPAS.com – Kawasan Kelimutu menjadi salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi saat berada di Kabupaten Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pasalnya, area ini memiliki tiga danau dengan warna berbeda yang menjadi daya tarik bagi para wisatawan, yaitu Danau Kelimutu.

Hal tak kalah menarik, ada beberapa destiansi wisata budaya dan alam lainnya yang bisa disambangi di sekitar lokasi Danau Kelimutu.

Untuk mendapatkan pemandangan indah Danau Kelimutu, wisatawan diharuskan mendaki dari desa terdekat. Salah satu desa yang dapat menjadi titik keberangkatan wisatawan adalah Desa Moni.

Sebelum berangkat mendaki Gunung Kelimutu, wisatawan dapat singgah lebih lama di desa tersebut. Wisatawan disuguhi pemandangan berupa perbukitan dan sawah lengkap dengan terasering yang menenangkan hati.

Biasanya, wisatawan dapat menginap di Desa Moni dan melakukan pendakian pagi hari. Sebab, kebanyakan wisatawan memburu momen matahari terbit atau sunrise di puncak Gunung Kelimutu.

Saat pendakian, baik saat naik maupun turun, wisatawan disuguhi pemandangan yang tak kalah indah. Misalnya, hamparan bunga Edelweis seluas 0,22 hektare.

Terletak sekitar dua kilometer sebelum Danau Kelimutu, kebun “Bunga Abadi” tersebut dapat menjadi spot foto terbaik bagi wisatawan pencinta swafoto.

Kepala Balai Taman Nasional Kelimutu Agus Sitepu mengatakan bahwa kawasan kebun Edelweis itu diberdayakan sejak 2018. Selain untuk menambah spot wisata, area tersebut juga untuk memberdayakan kelompok masyarakat sekitar.

“Bunga Edelweis dikembangkan karena tergolong endemik. Artinya, tanaman ini hanya tumbuh di tempat-tempat tertentu. Edelweis sendiri tumbuh di daerah pegunungan,” ujar Agus seperti diberitakan Kompas.com, Selasa (20/10/2020).

Lebih lanjut, Agus menjelaskan, Edelweis yang tumbuh di kawasan Taman Nasional Kelimutu adalah jenis Anapholis longifolia. Edelweis jenis ini merupakan perdu kecil dengan tinggi sekitar 70 centimeter dan biasa tumbuh di kawasan pegunungan dari Jawa hingga Nusa Tenggara.

Selain itu, Taman Nasional Kelimutu juga memiliki kebun stroberi yang berada tepat di sebelah kebun Edelweis. Dengan luas 0,5 hektare, kebun buah stroberi dijadikan lokasi agro wisata. Wisatawan dapat memetik buah-buah stroberi berwarna merah sepuasnya saat mengunjungi lokasi ini.

Desa lain yang bisa dijadikan tujuan wisatawan adalah Desa Koanara dan Desa Wiwipemo di Kabupaten Kelimutu. Di kedua desa ini, para wisatawan dapat melihat rumah-rumah tradisional. Bahkan, mereka dapat berinteraksi langsung dengan penduduk untuk mengetahui sejarah dan tradisi setempat.

Keindahan Danau Kelimutu dalam minim cahaya

Meski memiliki berbagai spot foto menarik lain, Danau Kelimutu tetap menjadi incaran utama para wisatawan. Salah satunya, fotografer Valentino Luis yang berhasil mengabadikan momen sunrise dalam program bertajuk Nawa Cahaya: Capture The Unique Lights in Indonesia di Danau Kelimutu.

Pada Kompas.com, Valentino menceritakan pengalamannya saat berburu momen low light menggunakan realme 9 Pro+ di Danau Kelimutu belum lama ini.

Setelah hari sebelumnya tidak bisa melihat apa pun di Danau Kelimutu karena langit diselimuti awan, pada hari kedua, ia berhasil mendapatkan lanskap sunrise yang indah.

“Cuacanya cerah dan saat sunrise langitnya keren banget, muncul pendar cahaya jingga. Saya dapat master piece-nya ketika memotret low light di antara tiga danau. Dari tiga danau tersebut, saya ingin mengambil obyek dua danau yang saling berdampingan,” ujar Valentino saat dihubungi Kompas.com, Senin (7/2/2022).

Menurutnya, mengambil foto low light menggunakan realme 9 Pro+ di Danau Kelimutu tidak begitu sulit dan hasilnya pun cukup bagus. Saat menangkap momen sunrise, Valentino menggunakan mode pro dengan ISO 100 dan mengatur bagian white balance agar gambar yang dihasilkan tidak terlalu kuning.

“Kalau dari sisi low light, realme 9 Pro+ ini bagus. Ada cahaya sedikit saja, efeknya tidak terlalu signifikan terhadap obyek,” katanya.

Selain itu, kata Valentino, kamera pada smartphone realme 9 Pro+ cukup mudah untuk digunakan sehari-hari. Fitur yang disematkan pun beragam, termasuk fitur makro.

Untuk melihat hasil foto dari perjalanan Valentino dan fotografer lain dalam program Nawa Cahaya: Capture the Unique Lights in Indonesia menggunakan realme 9 Pro+, silakan klik tautan berikut.

Jangan lewatkan juga penawaran eksklusif flash sale realme 9 Pro+ dengan potongan hingga Rp 500.000 menjadi Rp 4.499000 pada Jumat (18/2/2022) mulai pukul 09.00 WIB hanya di realme.com, Shopee, dan Akulaku.

https://travel.kompas.com/read/2022/02/17/180000527/bukan-hanya-danau-tiga-warna-ini-destinasi-wisata-budaya-dan-alam-di-sekitar

Terkini Lainnya

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke