Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jangan Sampai Ketinggalan Sunrise, Ini Waktu Terbaik Memotret Danau Tiga Warna Kelimutu

KOMPAS.com – Pulau Flores memiliki bentang alam indah nan eksotis yang tak cukup dikunjungi sekali oleh pencinta fotografi. Adapun tempat wisata terkenal di Pulau Flores di antaranya Desa Wae Rebo, Cunca Wulang, Pulau Padar, Desa Melo, serta Danau Kelimutu.

Tempat wisata yang terakhir disebut wajib dikunjungi pencinta fotografi saat berwisata ke Pulau Flores. Pasalnya, tempat wisata yang termasuk dalam kawasan Taman Nasional Kelimutu ini menampilkan keindahan yang unik.

Danau Kelimutu sebenarnya merupakan tiga kawah atau kaldera Gunung Kelimutu yang bernama Tiwu Nuwa Muri Koo Fai, Tiwu Ata Polo, dan Tiwu Ata Mbupu. Pada waktu-waktu tertentu, air pada ketiga kaldera tersebut menampilkan warna yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, Danau Kelimutu kerap juga disebut Danau Tiga Warna.

Danau Tiwu Nuwa Muri Koo Fai memiliki luas 5,5 hektare (ha) dan memiliki warna air hijau kebiruan. Air danau ini pernah berubah wana menjadi abu-abu, hijau tua biru, serta putih.

Selanjutnya, Tiwu Ata Polo memiliki luas 4 ha dan memiliki warna hijau. Tiwu Ata Polo menjadi danau yang paling sering berubah warna.

Terakhir, ada Tiwu Ata Mbupu yang memiliki luas 4,5 ha dan memiliki warna hijau toska yang indah.

Menurut tim peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), perubahan warna pada ketiga danau tersebut disebabkan oleh pengaruh mekanisme vulkanis di kawasan tersebut.

Ketiga kawah tersebut layak dijadikan sebagai obyek foto alam karena menampilkan warna danau yang berbeda. Untuk dapat melihat keindahan pemandangan secara lebih luas, Anda bisa mendaki puncak Gunung Kelimutu. Rasa lelah setelah mendaki puncak akan terbayar dengan pemandangan indah dari puncak.

Rekomendasi waktu terbaik hunting foto di Kelimutu

Banyak orang beranggapan bahwa mengambil gambar di alam terbuka lebih mudah dibandingkan tempat tertutup. Ini karena, obyek pada ruang terbuka memiliki sumber cahaya melimpah. Meski demikian, tak berarti memotret jadi lebih mudah. Adapun faktor cuaca dan lokasi geografis juga dapat memengaruhi kualitas foto.

Oleh karena itu, pemilihan waktu menjadi salah satu faktor penting untuk dapat menghasilkan gambar berkualitas.

Kontributor foto National Geographic Valentino Luis yang berkunjung ke Danau Kelimutu dalam eksplorasi Nawa Cahaya: Capture The Unique Lights in Indonesia, hasil kolaborasi dengan realme Indonesia membagikan tips mengambil foto dengan smartphone di kawasan itu.

Valentino mengatakan, terdapat berbagai faktor yang perlu diperhatikan bila hendak mengambil foto di area Danau Kelimutu. Terlebih, bagi mereka yang mengincar momen sunrise di kawasan Kelimutu. Faktor tersebut adalah cuaca dan kabut.

Bila cuaca buruk, lanjut Valentino, kawasan Danau Kelimutu pada pagi hari akan tertutup kabut. Sementara, bila cuaca cerah, pendar cahaya jingga saat matahari terbit di puncak Kelimutu menawarkan pemandangan magis yang dapat menyihir pemburu foto.

Ia menyarankan pengunjung untuk datang sebelum subuh untuk dapat menangkap sunrise di puncak Kelimutu.

Adapun waktu yang ideal untuk berkunjung ke Kelimutu atau Flores adalah Maret. Pasalnya, bulan ini merupakan awal musim kemarau sehingga pengunjung bisa menikmati kesegaran vegetasi di sana yang masih hijau dan cuaca yang cerah.

Tak kalah penting, siapkan kamera smartphone yang mumpuni untuk mampu mengabadikan momen sunrise dengan sempurna.

“Saat memotret sunrise di Danau Kelimutu, saya menggunakan realme 9 Pro+. Saya berhasil mendapatkan foto yang bagus saat memotret pemandangan sunrise, meski dalam kondisi low light,” ujar Valentino.

Selain keindahan Danau Tiga Warna, Taman Nasional Kelimutu juga memiliki spot lain yang tak kalah memukau, mulai dari air terjun hingga kebun edelweis dan strawberry.

Sebagai informasi, ajang Nawa Cahaya: Capture The Unique Light in Indonesia menantang fotografer profesional dari National Geographic Indonesia untuk berburu foto lanskap alam dalam kondisi low-light di sembilan destinasi unik Indonesia.

Mereka ditantang untuk mengambil gambar dengan kamera smartphone teranyar realme, yakni realme 9 Pro+.

Valentino pun menguji kecanggihan realme 9 Pro+ untuk memotret foto dalam kondisi low-light di Danau Kelimutu. Menurutnya, realme 9 Pro+ mampu memaksimalkan tangkapan gambar dengan cahaya minim.

Saat memotret pada kondisi low-light, lanjut Valentino, ia menggunakan mode pro pada realme 9 Pro+ dengan ISO 100. Selanjutnya, ia mengaktifkan white balance untuk menyeimbangkan warna gambar.

“Selain itu, realme 9 Pro+ memiliki banyak fitur yang bisa dimanfaatkan pengguna secara untuk mengeksplorasi hasil fotografi,” tuturnya.

Untuk diketahui, realme 9 Pro+ dibekali sensor kamera Sony IMX766. Sensor kamera ini lebih baik ketimbang pendahulunya, yaitu IMX689. Sony IMX766 dapat memuat masukan cahaya lebih banyak dan mengakomodasi besaran megapiksel lebih tinggi.

Dengan demikian, realme 9 Pro+ mampu menghasilkan foto low-light dengan lebih terang, tajam, serta memberikan detail di setiap bagian terkecil pada sebuah foto.

Selain itu, jangan lewatkan penawaran eksklusif flash sale realme 9 Pro+ dengan potongan hingga Rp 500.000 menjadi Rp 4.499.000. Promo ini berlaku pada Jumat (18/2/2022) mulai pukul 09.00 WIB hanya di realme.com, Shopee, dan Akulaku.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai realme 9 Pro+, Anda bisa mengklik tautan ini.

https://travel.kompas.com/read/2022/02/18/121321127/jangan-sampai-ketinggalan-sunrise-ini-waktu-terbaik-memotret-danau-tiga-warna

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke