Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Megahnya Thai Pak Kung, Kelenteng Terbesar di Singkawang

KOMPAS.com -Kota Singkawang di Kalimantan Barat, kerap dijuluki sebagai Kota Seribu Kelenteng.

Julukan tersebut mungkin ada benarnya lantaran Singkawang memiliki ratusan kelenteng dengan beragam ukuran dan usia yang tersebar di setiap sudut. 

Salah satu kelenteng yang paling terkenal adalah Thai Pak Kung berkat ukurannya yang megah. Kelenteng ini berlokasi di Jalan Sanggau Kulor, Singkawang Timur. Jika dari pusat Kota Pontianak, maka jaraknya 157 km dengan lama perjalanan hingga empat jam. 

  • Cap Go Meh 2022 di Singkawang, Tanpa Iringan Liong dan Pawai Tatung
  • Festival Cap Go Meh dan Tatung Singkawang Jadi Warisan Budaya Tak Benda Nasional 2020

Lokasinya yang berada di bukit dan jauh dari permukiman tidak membuat kelenteng ini sepi pengunjung. Meski masih dalam tahap rekonstruksi, banyak wisatawan yang berbondong-bondong datang untuk berfoto di kelenteng terbesar se-Kota Singkawang ini.

Arsitektur dan ukiran naga yang detail di atap dan tangga mampu memikat perhatian pengunjung. Konon ukiran naga tersebut dipesan langsung dari negara tetangga, Singapura.

  • Mi Panjang Umur pada Tradisi Imlek dan Cap Go Meh di Singkawang
  • Ritual Bersih Kota di Singkawang, Ratusan Tatung Turun ke Jalan

Ornamen merah, hijau, dan emas di langit-langit kelenteng menambah kentalnya nuansa budaya Tionghoa.

Menariknya, usai menuruni anak tangga, pengunjung bisa menemukan wihara kecil yang sudah ada terlebih dulu sebelum Thai Pak Kung dibangun.

Wihara kecil ini masih aktif digunakan sebagai tempat sembahyang. Bahkan, selain berfoto, beberapa pengunjung tampak turut menyalakan dupa di pelatarannya.

Sebuah ember kecil berwarna merah tergantung di iring-iringan yang juga berisi sejumlah sesaji.

Frans, yang merupakan warga asli Singkawang, mengatakan bahwa air di dalam ember tersebut merupakan air suci yang juga kerap digunakan untuk menyiprati para tatung saat sedang atraksi.

  • Ada Vampir Keliling Pawai Lampion di Kota Singkawang
  • 5 Fakta tentang Perayaan Cap Go Meh di Singkawang

"Biasanya air suci, sudah ada semacam doanya, dicipratkan juga ke tatung yang lagi kesurupan roh waktu atraksi, biar rohnya enggak kabur dan tetap di tubuh tatung," terang Frans kepada Kompas.com, Selasa (15/2/2022).

Adapun untuk sesaji, umumnya masyarakat Tionghoa menggunakan buah-buahan yang memiliki arti baik dalam bahasa Mandarin, seperti jeruk dan pisang.

Sedangkan buah yang paling tabu untuk dijadikan sebagai sesaji adalah buah pir.

"Pir itu tidak boleh digunakan untuk sesaji, karena bahasa Mandarin untuk buah pir adalah lee yang terdengar mirip dengan kata berpisah atau meninggalkan, yaitu lí dan dianggap nasib buruk," terang Frans.

Wisatawan yang ingin berkunjung ke kelenteng dianjurkan untuk memakai topi, dan sepatu yang nyaman.

https://travel.kompas.com/read/2022/02/25/180705427/megahnya-thai-pak-kung-kelenteng-terbesar-di-singkawang

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke