Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gen Z dan Metaverse Jadi Fokus Strategi Pariwisata Menuju Ekonomi Baru

KOMPAS.com - Dalam proses peralihan dari pandemi menjadi endemi, industri pariwisata perlu menyiapkan sejumlah strategi menuju ekonomi baru. Terutama untuk Bali yang menjadi ikon wisata dunia.

Upaya dan strategi pemulihan industri pariwisata Bali ini digelar oleh Indonesia Marketing Association (IMA), dengan diskusi publik virtual bertema “Bali Kembali Ke Masa Depan: From Pandemic to Endemic in Hospitality Industry”, Selasa (15/3/2022).

Menurut Founder IMA, Hermawan Kartajaya, ada beberapa strategi peralihan industri pariwisata dari pandemi ke endemi, sampai ke tahun 2030.

Ia menggambarkan, prosesnya berangkat dari adaptive (adaptif), transformative (transformatif), planning (perencanaan), hingga visionary (berpikir atau melihat ke depan).

Dalam proses tersebut, terjadi beberapa tahapan ,yaitu relief (membutuhkan bantuan), recovery (penyembuhan), reform (bereformasi), dan rise (kebangkitan).

  • Tourism Working Group G20 Fokus ke Pemulihan Sektor Pariwisata
  • Bagaimana Strategi Kemenparekraf Mendorong Pemulihan Sektor MICE di Era New Normal?

Proses peralihan dari pandemi ke endemi ini, katanya, termasuk dalam proses dan tahapan kedua. Sehingga, harus dipersiapkan dengan serius agar ke depannya dapat tercapai sesuai rencana. 

Tahun 2021-2022 sendiri termasuk tahapan recovery, yaitu proses pandemi - epidemi - endemi.

"Saat ini, kita lagi ada di tahap epidemi itu artinya wabah tersebar luas tapi tidak terlalu berisiko lagi. Jadi kita mesti menyiapkan diri di tahap recovery ini," ujar Hermawan.

Ia melanjutkan, upaya pemulihan ekonomi dilakukan untuk menuju new economy (ekonomi baru) yang mencakup tiga faktor, yakni Generation Z, Metaverse, dan SDG (Sustainable Development Goals atau tujuan pembangunan berkelanjutan).

Menurut Hermawan, untuk faktor Generation Z atau Gen Z, industri pariwisata dapat berfokus ke desa wisata yang ada.

Artinya, pada masa depan, generasi Z yang lahir pada tahun 1997-2000-an akan semakin lelah dengan suasana perkotaan. Oleh karena itu, banyak dari mereka yang akan mencari konsep wisata alam, termasuk yang ditawarkan oleh desa wisata.

Ia melanjutkan, Metaverse akan semakin banyak dan sering digunakan pada masa mendatang.

“Metaverse ini sedang bersaing, orang Bali sudah punya beberapa contoh, sudah ada gamelan di VR (Virtual Reality), ini permulaan daripada Metaverse, di situ orang bisa beraktivitas yang meaningful (berarti)," terangnya.

Sementara itu, SDG yang terdiri dari 17 prinsip, harus diupayakan untuk dipenuhi oleh industri pariwisata di Bali.

"Penerapan prinsip SDG ini penting bagi hotel-hotel, vila-vila, dan infrastruktur di Bali. Bahasanya Pak Menteri (Sandiaga Uno) adalah CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability)," ujar dia.

Menurutnya, SDG dapat diimplementasikan dalam konsep eco-hotel atau eco-villa. Contohnya, hotel yang memerhatikan penanaman pohon, pengelolaan sampah, atau berlokasi dekat dengan lokasi kebun.

Pada tahun 2019, pariwisata Bali mampu menyumbang devisa sebesar Rp 89 triliun atau sebesar 30 persen dari devisa pariwisata di Indonesia.

Namun, akibat pandemi, terjadi penurunan jumlah wisatawan mancanegara ke Bali dari 6,2 juta pada tahun 2019, menjadi 1 juta pada 2020. Bahkan, jumlahnya masih sangat rendah pada tahun 2021.

Sejak menurunnya kasus angka Covid-19, Bali siap menyambut kembali kegiatan
pariwisata yang menjadi pemasok utama perekonomian mereka.

Pemberlakukan kebijakan tanpa karantina dan Visa on arrival (VoA) bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali, juga menjadi bukti awal yang baik bagi pulihnya industri pariwisata di Pulau Dewata. 

  • Tingkat Hunian Hotel di Bali Naik Pasca-pelonggaran Syarat Perjalanan
  • Alur Kedatangan Turis Asing dengan Visa on Arrival di Bali

Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace, berharap agar
kebijakan tersebut dapat dijalankan dengan baik oleh para pelaku pariwisata.

“Meski wisatawan sedikit, hotel-hotel juga harus menyiapkan kamar jika ada wisatawan yang positif (Covid-19). Kalau yang karantina di rumah sakit bagi yang berisiko tinggi. Yang tidak terlalu berisiko kita masukkan di hotel,” paparnya.

Menteri Pariwisata & Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, menyampaikan, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk kembali mempromosikan pariwisata Bali.

“Kami memiliki tagline ‘It’s time for Bali’ untuk mendukung pariwisata Bali tidak hanya dari kuantitas tapi juga kualitas," kata Sandiaga. 

https://travel.kompas.com/read/2022/03/16/073100127/gen-z-dan-metaverse-jadi-fokus-strategi-pariwisata-menuju-ekonomi-baru

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke