Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bagaimana jika Ular Masuk Tenda dan Menggigit Orang?

KOMPAS.com - Berkemah di alam bebas tentu memiliki sejumlah risiko. Salah satunya berhubungan dengan hewan liar, misalnya adalah ular. 

Lalu, bagaimana jika ada ular yang masuk ke dalam tenda?

Oleh karena itu, penghuni tenda memerlukan Alat Pelindung Diri (APD) sederhana untuk berjaga-jaga bila bertemu dengan hewan melata ini.

  • Benarkah Tabur Garam Bisa Cegah Ular Datang Saat Berkemah?
  • Trekking di Kaki Gunung Salak, Dikagetkan Ular dalam Tiga Babak
  • Pertolongan Pertama Saat Digigit Ular Kobra

Beberapa APD yang disarankan oleh pakar gigitan ular dan toksikologi, Dr. dr. Tri Maharani MSi, SpEM, untuk masuk dalam daftar barang bawaan, di antaranya senter, topi, sepatu bot, celana dan baju lengan panjang, serta tongkat kayu.

"Sepatu bot untuk pelindung, pakai sarung tangan, baju lengan panjang, celana panjang, topi untuk jaga-jaga kalau ada ular dari pohon jatuh, senter saat malam untuk melihat ada ular atau tidak, dan membawa tongkat atau alat untuk menyingkirkan ular," jelas Tri kepada Kompas.com, Rabu (16/3/2022).

Ada banyak cara yang beredar di masyarakat sejak dulu yang disebut bisa mencegah penyebaran bisa ular.

Mulai dari mengikat bagian yang kena patuk, mengisap darah di sekitar area yang dipatuk, hingga menempelkan batu hitam yang diyakini ampuh mengisap bisa ular tersebut.

Semua cara di atas adalah tindakan yang salah dan dapat membahayakan nyawa. 

"Banyak yang percaya cara-cara itu, padahal first aid (pertolongan pertama) bagian tubuh yang digigit ular tidak boleh bergerak sama sekali," ujar Tri.

Langkah ini dikenal sebagai imobilisasi, yaitu melakukan pembidaian menggunakan kayu, bambu, kardus, atau sesuatu yang kokoh, agar bagian tubuh maupun otot yang terkena gigitan ular tidak bergerak.

Bisa ular tidak melewati pembuluh darah, namun kelenjar getah bening. Sehingga akan sia-sia bila memaksa darah keluar dari bagian yang terkena gigitan.

Oleh sebab itu, imobilisasi adalah tindakan yang paling tepat dalam mencegah kerusakan fatal di organ tubuh lain akibat bisa ular.

  • Jangan Panik, Lakukan 5 Hal Ini Jika Bertemu Ular Saat Naik Gunung
  • Berhasil Menangkap Ular Sanca? Serahkan ke Kebun Binatang Ragunan
  • Uniknya Nama Kereta Api, Terinspirasi dari Gunung Hingga Ular

Setelah imobilisasi selesai dilakukan, korban harus segera dibawa ke pusat kesehatan terdekat, atau puskesmas agar dilakukan diagnosis secepatnya.

"Korban harus secepatnya dibawa ke tempat pelayanan kesehatan. Meskipun ada golden period, kita tidak tahu berapa banyak bisa ular yang masuk ke tubuh," tuturnya.

Adapun golden period atau periode emas adalah periode riskan yang menentukan peluang hidup seseorang pasca-digigit ular. 

Tri menjelaskan, nantinya begitu sampai di layanan kesehatan, akan dilakukan diagnosis oleh dokter, apakah masih dalam fase lokal atau sudah masuk fase sistemik.

Sekali lagi, ia menegaskan bahwa obat-obatan tradisional tidak bisa mengeluarkan bisa ular, dan harus ditangani secara medis menggunakan SABU (serum anti bisa ular).

"SABU akan diberikan sesuai diagnosis yang dialami pasien," pungkas Tri.

https://travel.kompas.com/read/2022/03/17/210700327/bagaimana-jika-ular-masuk-tenda-dan-menggigit-orang

Terkini Lainnya

3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

Jalan Jalan
Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke