KOMPAS.com - Presiden Tayyip Erdogan meresmikan Jembatan Canakkale 1915, jembatan gantung raksasa yang melintasi Selat Dardanelles Turki, Jumat (18/03/2022). Jembatan ini menghubungkan dua benua yaitu Eropa dan Asia.
Dikutip Kompas.com dari CNN, Minggu (21/03/2022), jembatan yang menghubungkan pantai Eropa dan Asia di Turki ini memiliki bentang utama (jarak antara dua menara) terpanjang, dibandingkan jembatan gantung mana pun di seluruh dunia.
Diketahui jembatan gantung ini memiliki panjang jalan sejauh 2.023 meter, sebagai tanda untuk peringatan 100 tahun Republik Turki pada tahun 2023.
Jembatan Canakkale 1915 dibangun oleh perusahaan Turki dan Korea Selatan dengan investasi 2,8 miliar Us Dollar atau sekitar Rp 40 triliun.
Erdogan mengatakan, penumpang yang menggunakan jembatan ini dengan kendaraan dikenakan biaya 13,50 US Dollar atau sekitar Rp 193.000.
Canakkale 1915 sendiri merupakan jembatan keempat yang menghubungkan pantai Eropa dan Asia di Turki, di samping tiga jembatan lainnya yang dibangun di Istanbul.
Menara dari jembatan ini memiliki tinggi 318 meter, dengan total panjang jembatan membentang sepanjang 4,6 km, termasuk jembatan penghubungnya.
Hingga saat ini, kendaraan yang melakukan perjalanan antara Anatolia dan semenanjung Gallipoli harus melintasi Dardanelles dalam satu jam perjalanan feri, serta memakan waktu sekitar enam menit.
Adapun pengerjaan proyek jembatan Canakkale 1915 atau biasa disebut jembatan Dardanelles dimulai pada Maret 2017, dengan lebih dari 5.000 pekerja yang terlibat.
Usaha mahal dari Pemerintah Turki di bawah Erdogan
Pengerjaan jembatan ini diketahui termasuk dalam serangkaian proyek infrastruktur besar yang diprioritaskan selama dua dekade Erdogan berkuasa.
Mega proyek tersebut telah menjadi pencapaian besar Erdogan sejak Partai AK pertama kali berkuasa pada tahun 2002.
Proyek lainnya termasuk bandara baru Instanbul, terowongan kereta api dan jalan raya di bawah selat Bosphorus Instanbul, serta jembatan di atasnya.
"Pekerjaan ini akan terus memberikan keuntungan bagi negara selama bertahun-tahun," kata Erdogan pada upacara pembukaan peringatan kemenangan angkatan laut Ottoman 1915 melawan pasukan Perancis dan Inggris di Dardanelles selama Perang Dunia Pertama.
"Proyek-proyek ini memiliki andil besar dalam menempatkan negara Turki dalam investasi, tenaga kerja, dan ekspor ke depannya," lanjut dia, mengutip CNN, Minggu.
Tahun lalu, ia bahkan meluncurkan sesuatu yang disebut sebagai "proyek gila", yakni sebuah kanal senilai 15 miliar US Dollar (Rp 215 triliun) di Istanbul.
Tujuan pembangunannya adalah untuk mengurangi tekanan di Selat Bosphorus yang sibuk.
Namun, kritikus mempertanyakan kelayakan proyek tersebut, mengingat kesulitan ekonomi yang terjadi di Turki, risiko lingkungan, dan penolakan publik.
https://travel.kompas.com/read/2022/03/21/120300227/turki-resmikan-jembatan-canakkale-1915-eropa-asia-hanya-6-menit