Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejumlah Syarat dan Ritual yang Biasanya Dilakukan Pawang Hujan

KOMPAS.com – Pawang hujan kini banyak diberbincangkan oleh khalayak luas sejak beraksi dalam MotoGP Indonesia 2022 pada Minggu (20/3/2022) kemarin. 

Ketika hujan turun di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), tempat diselenggarakannya MotoGP Indonesia 2022, pawang hujan bernama Rara Isti Wulandari melakukan ritual khusus agar hujan segera berhenti.

Momen itu pun menjadi sorotan dan membuat orang banyak penasaran menganai ritual pawang hujan, yang disebut-sebut bisa memanipulasi hujan di acara MotoGP Indonesia 2022. 

Secara logika memang sepertinya mustahil. Namun di Indonesia, pawang hujan sudah ada sejak dulu dan banyak dipakai saat seseorang akan menggelar acara, mulai dari event kecil hingga besar. 

Carik Tepas Museum Keraton Yogyakarta, Amieroel Noorsoendari mengatakan bahwa pawang hujan sudah ada sejak zaman dulu. Di Keraton Yogyakarta, pawang hujan itu selalu digunakan dalam acara di keraton. 

Selain di Keraton Yogyakarta, Amiroel juga mengungkapkan bagi masyarakat biasa di Kota Budaya ini, pawang hujan juga banyak dipakai, khususnya di momen pernikahan.

Mereka kebanyakan meminta agar saat acara pernikahan hujan bisa dialihkan sejenak hingga acara usai. 

"Pawang hujan biasanya panen (dapat keuntungan) banyak waktu musim pernikahan," kata Amieroel kepada Kompas.com, Minggu (20/3/2022). 

Jadi, profesi pawang hujan sudah menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat yang akan menggelar acara. 

Tidak selalu berhasil kendalikan hujan

Menurutnya, meski disebut pawang hujan, mereka juga bisa gagal memindahkan hujan saat acara diadakan. 

"Itu dikarenakan hujan adalah kehendak yang Maha Kuasa, jadi ya tetap harus banyak-banyak berdoa jika menginginkan hujan reda, semua kembali kepada-Nya," jelas Amieroel.

Lebih lanjut, Amieroel menyebut pawang hujan memiliki manfaat yang besar, terutama saat musim hujan karena mereka bisa memberikan bantuan kepada pemilik acara agar semua berjalan lancar dan tamu tetap mau hadir.

Pasalnya jika hujan turun saat ada sebuah acara, kebanyakan tamu tidak akan datang karena malas dan tak ingin kebasahan. 

"Orang sini (Indonesia) kan tidak suka basah-basahan, terus jika hujan biasanya juga ada banyak tetangga yang akan bergibah. Mereka paling ngomong, 'Gimana ini pawangnya kok malah hujan?'," kata Amieroel.

Jadi, intinya keberadaan pawang hujan sangat berguna apalagi jika berhasil mengalihkan hujan. Di Yogyakarta sendiri keberhasilan pawang hujan juga membuat pemilik acara bisa terbebas dari omongan tetangga. 

Persiapan pawang hujan

Sementara itu, Budayawan Betawi bernama Yahya Andi Saputra menyebutkan bahwa profesi pawang hujan dalam melakukan ritual tak mudah dan banyak hal yang harus disiapkan.

“Persiapannya benar-benar diperhitungkan, baik zahir maupun batin,” jelas Yahya kepada Kompas.com, Senin (21/3/2022). 

Zahir yang dimaksud Yahya adalah segala sesuatu yang terkait dengan kesuksesan acara tersebut, mulai dari penyediaan tempat, makan, minum, dan lain-lain.

“Sedangkan batin berhubungan dengan hal-hal yang tak terlihat atau bisa disebut gaib,” kata Yahya. 

Dalam masyarakat Betawi, ada sejumlah penyebutan untuk pawang hujan, di antaranya adalah dukun, pangkèng, tukang dudukin, tukang nyarang.

Diketahui ada dua klister dukun yakni hitam dan putih. Untuk pawang hujan itu termasuk ke dalam klister putih atau baik. 

Kenapa disebut baik karena hasil yang ingin dicapai itu positif dan tidak merugikan ataupun mencelakakan orang dan lingkungan. 

“Biasanya yang memiliki profesi sebagai pawang hujan itu memang sudah mengasah keterampilannya dan banyak belajar, atau bisa juga sudah punya darah kepawangan,” ucap Yahya. 

Jika memang dari leluhurnya sudah ada yang punya kemampuan tersebut, pawang hujan tinggal mengasah kemampuannya saja. 

Dalam melakukan ritual mendatangkan atau mengalihkan hujan ada syarat-syarat tertentu yang harus dilakukan sebut Yahya, berikut adalah daftarnya. 

Syarat melakukan ritual bagi pawang hujan

Berikut ini adalah syarat melakukan ritual yang dilakukan pawang hujan:

1. Berpuasa sebelum melakukan ritual

2. Semedi atau bertapa lebih dulu

3. Pantang memakan atau melakukan sesuatu hal

4. Memelihara kebersihan diri

Nantinya, setelah persiapan dan syarat terpenuhi, pawang hujan akan merapalkan doa-doa atau jampe tertentu.

Yahya menambahkan bahwa bekerja sebagai pawang hujan sebenarnya cenderung sepi, sunyi, dan melakukan sesuatu dalam kesendirian. 

Selain itu, setiap pawang hujan biasanya memiliki media yang berbeda-beda, tapi untuk proses ritual dan syaratnya biasanya kurang lebih sama. 

Bisa disimpulkan bahwa syarat dan ritual yang telah disebutkan di atas ada yang berbeda ataupun terdapat tambahan lainnya. 

Berbeda dengan Yahya yang secara umum menjelaskan soal syarat dan ritual pawang hujan,  Amieroel cenderung merahasikan soal proses ritual pawang hujan. 

Menurutnya dalam ritual pawang hujan, ada rahasia masing-masing yang tak boleh disebarkan ke orang lain karena itu ibarat seperti menunjukkan kelemahannya. 

https://travel.kompas.com/read/2022/03/21/160600827/sejumlah-syarat-dan-ritual-yang-biasanya-dilakukan-pawang-hujan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke