KOMPAS.com – Perjalanan mendaki gunung bagi sebagai orang merupakan aktivitas yang sangat menyenangkan.
Bisa menjelajahi alam, menuju ke tempat-tempat yang indah atau mengabadikan foto keren saat berada di area tertentu, mislanya saja puncak gunung.
Namun, mendaki gunung itu tak hanya soal keseruan. Ada banyak hal yang perlu disiapkan, demi keamanan dan agar tak tersesat.
Banyak pendaki yang sering kali membuat kesalahan dalam melakukan pendakian, sehingga bisa mudah tersesat.
4 kesalahan pendaki gunung yang sering dilakukan
Menurut peneliti di SomkyMountains.com yang telah menganalisis lebih dari 100 laporan, disebutkan bahwa ada empat kesalahan besar yang sering dilakukan pendaki gunung, dikutip dari Travel and Leisure, Kamis (24/3/2022):
Belum lagi masalah tidak membawa perlengkapan pendakian yang bagus dan lengkap juga bisa membawa bencana.
Tips agar tidak tersesat saat mendaki gunung
Tadi adalah kesalahan fatal yang kerap dilakukan pendaki, berikut ini Kompas.com akan membagikan sejumlah tips mencegah pendaki tersesat di gunung.
1. Mendaftar di basecamp pendakian
Pastikan untuk selalu mendaftarkan diri ke basecamp pendakian jika ingin mendaki gunung demi keamanan, seperti dikutip dari Kompas.com (9/7/2019).
Biasanya pihak basecamp akan memberitahu soal medan dan rute yang akan dilalui, kemudian memberikan sejumlah anjuran agar tak melewati sejumlah jalan tertentu yang dinilai berbahaya.
Selain itu, jika waktu turun yang direncanakan sudah lewat, pihak basecamp bisa langsung memberikan pertolongan jika dirasa ada kejanggalan seperti adanya pendaki yang tersesat.
2. Sewa pemandu
Jika memang dirasa tidak tahu rute dan medan sama sekali, atau baru pertama kali mendaki di gunung tersebut, disarankan untuk menyewa pemandu.
Adanya pemandu yang sudah berpengalaman, membuat perjalanan lebih aman, apalagi saat ada jalan bercabang pendaki tak perlu kebingungan.
3. Selalu bersama rombongan
Biasanya hilangnya seorang pendaki kebanyakan disebabkan karena terpisah dari rombongannya.
Untuk mencegahnya, ada baiknya jika akan pergi ke mana pun saat di gunung memberitahu teman dan mengajaknya.
Itu dilakukan jika pendaki ada yang terjatuh, ada saksi mata yang bisa memberikan bantuan ataupun meminta bantuan ke tim penyelamat.
4. Mendaki lewar jalur resmi
Selalu lewati jalur resmi yang sudah ditunjukkan pihak basecamp untuk menghindari hal-hal buruk selama pendakian.
Jalur resmi biasanya juga lebih mudah dilalui dan jalannya juga sudah dibersihkan dari semak atau ilalang yang mengganggu. Sedangkan jika memilih jalur ilegal, pendaki akan menemui lebih banyak tantangan yang malah bisa mencelakakan diri sendiri.
5. Belajar ilmu navigasi darat
Sebagai seorang pendaki tidak ada salahnya untuk terus belajar, terutama mengembangkan kemampuan terkait navigasi darat.
Navigasi darat dan ilmu membaca peta adalah sebuah kebutuhan wajib yang minimal harus dikuasai oleh pendaki untuk keamanan perjalanan di alam liar.
Dengan menguasai ilmu tersebut, risiko tersesat di gunung bisa dikurangi, karena jika terjadi sesuatu pendaki masih bisa mengetahui arah mana yang benar.
6. Mendaki di kala cuaca cerah
Alam memang tidak bisa dilawan, apalagi jika cuaca sedang tak bersahabat seperti adanya badai hingga kabut tebal di gunung. Kabut bisa menghalangi pandangan pendaki dan sangat berbahaya, jika ternyata jalan yang dipilih adalah arah menuju ke jurang.
Badai dan hujan angin juga bisa menghambat pendakian, jadi lebih baik memilih melakukan pendakian saat cuaca cerah agar perjalanan jadi lebih lancar dan aman.
https://travel.kompas.com/read/2022/03/24/190700827/6-tips-cegah-tersesat-saat-mendaki-gunung-dan-kesalahan-fatal-yang-sering