Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Demi Bisa Merokok, Pria Ini Tinggal di Bandara China Selama Hampir 10 Tahun

KOMPAS.com – Seorang pria berusia sekitar 50 tahunan bernama Wei Jianguo, telah tinggal di Bandara Internasional Ibu Kota Beijing, China, selama hampir 10 tahun demi menghindari keluarganya.

Ia telah menetap di dalam dan luar Terminal 2 bandara. Menurutnya, area tersebut lebih hangat dibanding area lainnya.  

"Saya tidak bisa pulang ke rumah karena saya tidak punya kebebasan di sana," kata Wei, dikutip dari China Daily, Kamis (31/3/2022).

Adapun rumah Wei berada di daerah Wangjing yang jaraknya sekitar 20 kilometer (km) dari bandara. Ia dulu tinggal bersama istri dan orangtuanya. 

"Keluarga saya memberi tahu saya, jika saya ingin tinggal, saya harus berhenti merokok dan minum,” ujar Wei.

"Jika saya tidak bisa melakukannya, saya harus memberi mereka semua tunjangan bulanan pemerintah saya sebesar 1.000 yuan (sekitar Rp 2,1 juta). Lalu bagaimana saya akan membeli rokok dan alkohol saya?" tambahnya. 

Setiap harinya, Wei terbangun di tengah-tengah para pelaku perjalanan di bandara dengan wajah memerah karena terlalu banyak minum. 

Dia bahkan tidak tahu pukul berapa ia bangun, setelah terlelap di "area tidur"-nya yang berupa selimut dan jaket hitam. 

Ia tidak akan memedulikan tatapan penuh tanya dari orang-orang di sekitarnya, kecuali ketika petugas datang untuk membersihkan bandara. Pada saat itulah ia akan menyingkir. 

Kendati demikian, hidup Wei terlihat cukup teratur. 

Tiap pagi, Wei akan mengunjungi pasar terdekat untuk membeli enam roti kukus dan semangkuk bubur untuk sarapan. 

Beberapa hidangan tersebut nantinya akan ia santap saat makan siang, serta sebotol baijiu atau minuman beralkohol yang akan ia habiskan di kawasan bandara. 

  • Hindari Minum Air di Pesawat, Ini Alasan yang Wajib Diketahui
  • Kenapa Penumpang Tepuk Tangan Setelah Pesawat Mendarat, Ini Maksudnya

Sebelum tinggal di bandara, Wei pernah bekerja selama 20 tahun di sebuah pabrik mesin. Namun, ia diberhentikan setelah menginjak usia 40 tahunan.

Ia juga sempat mendapat pekerjaan lain, tapi berakhir dipecat lantaran dinilai terlalu tua. Pada akhirnya Wei memutuskan untuk berhenti mencari kerja. 

Perselisihan dengan keluarganya juga terjadi, sekaligus membuatnya mulai tidur di stasiun kereta api dan bandara. 

Sebelum Natal, ada seorang polisi yang meminta Wei meninggalkan bandara, lalu mengantarnya pulang ke rumahnya di Wangjing. Adapun hal itu juga terjadi usai tersebarnya video yang menampilkan Wei makan mi di ruang tunggu terminal. 

Namun, beberapa hari setelah kembali ke rumahnya, ia datang lagi ke bandara. 

"Saya diusir, berbaring, dan kemudian saya kembali, seperti dulu. Setidaknya saya memiliki kebebasan (saat) saya di bandara,” kata Wei. 

Wei bukan satu-satunya orang yang memilih tinggal di bandara tersebut.

Salah satu petugas kebersihan senior, yang mendapat julukan Monitor Zhao, mengatakan bahwa ada lima sampai enam orang lainnya yang tinggal di bandara. 

Bahkan, salah satu yang paling muda telah tinggal di bandara sedikitnya selama satu tahun. 

Menurut para petugas kebersihan dan keamanan di bandara, Wei dan yang lainnya saat ini sudah menjadi bagian dari kehidupan di bandara. 

"Selama mereka tidak menyebabkan gangguan, kami tidak berhak melaporkannya," jelas Monitor Zhao.

  • Jangan Letakkan Ponsel di Tempat Ini di Pesawat, Bisa Picu Kebakaran
  • Mantan Pramugari Ini Ungkap Rahasia Penumpang First Class di Pesawat
  • Pilot Ungkap Alasan Sulitnya Mendaratkan Pesawat Saat Malam Hari

Kisah tentang orang-orang yang tinggal di bandara selama bertahun-tahun tidak hanya terjadi di China, tapi juga di beberapa negara.

Salah satu sosok yang terkenal adalah Mehran Karimi Nasseri, warga Iran yang pernah tinggal di Terminal 1 Bandara Charles de Gaulle di Paris, Perancis, selama 18 tahun.

Ada pula laki-laki bernama Bayram Tepeli yang tinggal di Bandara Internasional Ataturk di Istanbul, Turki, selama 27 tahun.

Adapun Tepeli meninggalkan kampung halamannya di Kota Gemlik, Turki, pada usia 26 tahun akibat perselisihan dengan keluarganya, dikutip dari Daily Sabah. 

https://travel.kompas.com/read/2022/03/31/150808027/demi-bisa-merokok-pria-ini-tinggal-di-bandara-china-selama-hampir-10-tahun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke