Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pesona Pulau Kalong di TN Komodo, Habitat Ribuan Kelelawar

KOMPAS.com - Pulau Kalong di kawasan Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) ramai diperbincangkan beberapa hari terakhir.

Hal ini bermula dari sebuah video di media sosial yang merekam aksi wisatawan menyalakan petasan dari sebuah kapal saat melewati pulau tersebut.

Video tersebut memperlihatkan petasan meletup berulang kali dari kapal, meski sejumlah orang telah berteriak memperingatkan pelaku. Adapun peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (31/3) sore.

Menanggapi kejadian itu, Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat menyatakan telah memanggil sejumlah oknum yang terlibat untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

"Kami sedang memanggil pelaku usaha, guide (pemandu), pemilik kapal, dan wisatawan untuk dimintai keterangan," tutur Direktur Utama BPOLBF Shana dikutip dari Kompas.com, Jumat (1/4/2022).

Shana juga menjelaskan, saat ini Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat bersama Dinas Pariwisata, Balai Taman Nasional Komodo (BTNK), dan Syahbandar sedang berkoordinasi terkait penetapan sanksi.

Untuk diketahui, salah satu aturan berwisata di kawasan Taman Nasional Komodo adalah pengunjung dilarang menyalakan api di seluruh kawasan tersebut. Sebab, kawasan tersebut rentan kebakaran, sekaligus guna menghindari konflik antara pengunjung dengan satwa liar.

Pulau Kalong merupakan salah satu pulau di kawasan Taman Nasional Komodo. Pulau ini mempunyai sejumlah keistimewaan yang menarik bagi wisatawan.

Lokasi Pulau Kalong NTT

Pulau Kalong merupakan salah satu pulau kecil di kawasan Taman Nasional Komodo, berdasarkan informasi dari situs Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Manggarai Barat. Pulau ini terletak di antara Pulau Rinca dan Pulau Papagarang.

Pulau Kalong dapat ditempuh sekitar 35 menit dengan speedboat dari Kota Labuan Bajo. Sama seperti pulau di Taman Nasional Komodo lainnya, Pulau Kalong merupakan salah satu obyek wisata terkenal yang sangat diminati oleh wisatawan baik domestik maupun mancanegara.

Berdasarkan informasi dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sumbawa Barat, luas Pulau Kalong sekitar 196,8 hektar dengan garis pantai 5,28 kilometer.

Daratan pada pulau ini didominsasi oleh bukit-bukit. Sementara, sekitar dua pertiga garis pantainya ditutupi pohon bakau (mangrove) dengan ketinggian 3-5 meter.

Pulau Kalong, habitat ribuan kelelawar

Sesuai namanya, pulau ini merupakan habitat bagi ribuan hingga jutaan kalong alias kelelawar besar, seperti dikutip dari Kompas.com (1/5/2021).

Wisatawan dapat menyaksikan ribuan kalong beterbangan menyambut langit senja.
Saat waktu menunjukkan pukul 18.00 WITA, tiba saatnya kawanan hewan malam tersebut keluar dari sarangnya.

Kawanan kalong tersebut terbang dalam jumlah yang sangat banyak sehingga memukau para wisatawan. Awalnya hanya puluhan kalong, tapi kemudian bertambah menjadi ribuan kalong.

Para pengunjung bisa mengabadikan momentum unik keluarnya kawanan kalong tersebut dalam video atau foto. Namun, perlu diingat bahwa wisatawan dilarang menyalakan api, termasuk petasan seperti insiden dalam video yang viral beredar di media sosial itu.

Keluarnya kawanan kalong itu dari sarang masih bisa ditemukan hingga pukul 19.00 WITA. Mereka meninggalkan sarang untuk mencari makan berupa buah-buahan hingga sari bunga.

Senja eksotis Pulau Kalong NTT

Selain itu, Pulau Kalong juga memiliki pemandangan senja yang eksotis. Pemandangan senja dari Pulau Kalong tak kalah indahnya dibandingkan gugusan pulau di kawasan Taman Nasional Komodo lainnya.

Bahkan, spot sunset di Pulau Kalong merupakan salah satu spot sunset terindah di kawasan Taman Nasional Komodo.

Semburat jingga cahaya senja berpadu dengan hamparan Laut Flores dengan latar belakang bukit-bukit sabana mempercantik panorama sunset di Pulau Kalong, berdasarkan informasi dari Kompas.com (1/5/2021).

Waktu terbaik mengunjungi Pulau Kalong adalah sore menuju malam sehingga wisatawan bisa mendapatkan pemandangan senja yang eksotis sekaligus melihat kawanan kalong.

Sebab, jika datang saat matahari terbit kawanan kalong justru tidur bergelantungan pada pohon-pohon di seluruh pulau.

Pulau Kalong tidak dihuni manusia

Mengutip Kompas.com, (1/5/2021), Pulau Kalong tidak berpenghuni. Oleh sebab itu, pengunjung hanya bisa menikmati senja dan menyaksikan kawanan kalong dari atas kapal saja.

Bagi pengunjung yang ingin mengunjung daratan pulau, diimbau untuk berhati-hati karena lokasinya dipenuhi pohon bakau dan semak ilalang. Selain itu, wisatawan juga harus menghubungi pihak pengelola wisata setempat jika hendak menuju daratan Pulau Kalong, agar mendapatkan pengawasan dan pengamanan.

Cara menuju Pulau Kalong

Untuk menyambangi Pulau Kalong, wisatawan dapat menyewa speedboat dari dermaga Labuan Bajo. Kemudian, perjalanan menuju pulau membutuhkan waktu sekitar 30-50 menit, berdasarkan informasi dari Kompas.com (1/5/2021).

Selain speedboat, wisatawan dapat menyewa kapal motor cepat milik warga sekitar pelabuhan, seperti dikutip dari situs Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Manggarai Barat.

Tarifnya, mulai dari Rp 750.000 hingga Rp 1,5 juta per harinya bergantung dari tujuan perjalanan pengunjung, serta jumlah penumpang.

https://travel.kompas.com/read/2022/04/02/130100527/pesona-pulau-kalong-di-tn-komodo-habitat-ribuan-kelelawar

Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke