Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa di Laut Mati Bisa Mengapung? Simak Penjelasan Ilmiahnya

KOMPAS.com - Laut Mati merupakan perairan yang unik, berbeda dari wilayah perairan pada umumnya. Sebab, manusia tidak bisa tenggelam alias mengapung di Laut Mati. 

Mengutip situs Dead Sea, Laut Mati sebetulnya merupakan sebuah danau yang airnya sangat asin. Bahkan salah satu dari empat perairan paling asin di dunia. Lokasinya berada di perbatasan antara Israel dan Yordania.  

Keistimewaan Laut Mati itu menjadi daya tarik bagi wisatawan internasional untuk mengujungi danau tersebut. Para pengunjung membuktikan langsung bahwa mereka bisa mengapung di Laut Mati, berbeda dengan laut pada umumnya. 

Selain itu, air di Laut Mati dipercaya banyak membawa manfaat bagi kulit. Berikut beberapa fakta mengenai Laut Mati seperti dirangkum Kompas.com. 

Kenapa orang bisa mengapung di Laut Mati?

Ada sejumlah penjelasan ilmiah yang menjelaskan kenapa orang bisa mengapung di Laut Mati.

Berdasarkan informasi dari situs Dead Sea, hal tersebut disebabkan oleh tingginya konsentrasi garam atau salinitas air di Laut Mati.

Dengan tingkat salinitas yang tinggi, maka air di Laut Mati memiliki tingkat densitas atau kepadatan jauh lebih daripada air tawar biasa.

Fenomena itu membuat berat badan manusia lebih ringan karena kepadatannya lebih rendah dibandingkan kepadatan air di Laut Mati. Oleh sebab itu, tubuh manusia bisa mengapung di permukaan Laut Mati.

  • Laut Iblis di Jepang yang Misterius, Sama seperti Segitiga Bermuda
  • 10 Laut Terdalam di Dunia, Nomor 3 Ada di Indonesia

Berdasarkan informasi dari situs Science ABC, tingkat salinitas di Laut Mati mendekati 35 persen. Itu berarti, kandungan garam di Laut Mati setara 342 gram per kilogram air Laut Mati. 

Tingginya salinitas di Laut Mati disebabkan air Laut Mediterania terkurung di dalam danau tersebut, seperti dikutip dari Dead Sea. 

Kemudian, terjadi penguapan air secara bertahap selama bertahun-tahun dipicu oleh iklim panas di gurun sekitar Laut Mati.

Air Laut yang tidak dapat keluar itu, kemudian terkena suhu sangat dan menguap sehingga menyebabkan salinitas yang tinggi. Kandungan garam juga berasal erosi batuan di darat. 

Ada sejumlah terori tentang terbentuknya Laut Mati. Salah satunya adalah Laut Mati terbentuk sekitar 3,7 juta tahun yang lalu, dari daerah yang sekarang dikenal sebagai Lembah Sungai Yordan, seperti dikutip dari Dead Sea. 

Lembah tersebut berulang kali dibanjiri air dari Laut Mediterania. Perairan tersebut menciptakan laguna yang disebut Laguna Sedom. 

Kemudian, sekitar dua juta tahun lalu, tanah di antara laguna ini dan Laut Mediterania naik, sehingga air laut tidak dapat lagi membanjiri daerah tersebut. Akibatnya, tercipta danau yang terkurung daratan.

Seiring waktu berjalan, terjadi pergeseran lempeng tektonik sehingga menyebabkan naik turunnya dasar daratan. Selain itu, iklim gurun yang panas menyebabkan penguapan secara bertahap dan menyusutnya air danau. 

Oleh sebab itu, Laut Mati menjadi titik terendah di muka bumi karena hasil proses vulkanik yang menyebabkan penurunan tanah terus menerus.

Permukaan air Laut Mati sekitar 430 meter di bawah permukaan laut, dan terus turun sekitar satu meter setiap tahun. Oleh sebab itu, Laut Mati menjadi tempat terendah di bumi.  

Kondisi geografis Laut Mati sedikit berubah selama bertahun-tahun. Saat ini, panjangnya 50 kilometer dan lebar maksimal 15 kilometer. Kedalamannya sekitar 380 meter dan berisi sekitar 40 miliar galon air. 

Permukaan air Laut Mati telah surut secara bertahap, dengan kecepatan rata-rata tahunan sekitar 110 centimeter. Hal ini menyebabkan beberapa kekhawatiran tentang apakah Laut Mati akan mengering suatu saat nanti. 

Laut Mati terletak di Gurun Yudea, Israel selatan, berbatasan dengan Yordania di sebelah Timur. Jadi, Laut Mati berada di perbatasan antara Israel dan Yordania yang berada di Asia barat daya. 

Karena berada di gurun, maka Laut Mati relatif jauh dari pusat populasi masyarakat. Kota besar terdekat adalah Yerusalem, dengan jarak tempuh sekitar satu jam berkendara.

Selain itu, iklimnya cenderung gersang serta menampilkan langit cerah sepanjang tahun. Suhu di sekitar Laut Mati relatif tinggi, dengan sedikit curah hujan.

Kenapa disebut Laut Mati? 

Pertanyaan yang kerap muncul adalah kenapa bernama Laut Mati? Ternyata nama tersebut menggambarkan kondisi di sekitar perairan tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan, baik tumbuhan maupun hewan, seperti dikutip dari Dead Sea. 

Hal ini disebabkan tingkat salinitas air Laut Mati yang ekstrim, sehingga tumbuhan dan hewan tidak dapat berkembang. Tingkat salinitas di Laut Mati menyebabkan organisme air seperti ikan dan tumbuhan tidak dapat tumbuh subur di lingkungan tersebut.

Namun, ada sedikit bakteri dan jamur mikroba yang mampu bertahan di dalam air Laut Mati.

Selain tingkat salinitas tinggi, iklim gurun di daerah sekitarnya juga tandus, sehingga sangat jarang ditemukan tumbuhan dan hewan.

https://travel.kompas.com/read/2022/04/05/183600827/kenapa-di-laut-mati-bisa-mengapung-simak-penjelasan-ilmiahnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke