Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Tips Hindari Klitih Saat Wisata di Yogyakarta

KOMPAS.com - Aksi klitih di Yogyakarta kembali menelan korban. Remaja asal Kebumen bernama Dafa Adzin Albasith tewas diduga karena sabetan gir anggota klitih, dikutip dari Kompas.com, Senin (4/4/2022).

Peristiwa nahas tersebut terjadi pada dini hari, saat Dafa dan teman-temannya hendak mencari makan sahur. Dalam perjalanan, rombongan Dafa bertemu dengan klitih. 

Aksi klitih ini dinilai meresahkan warga. Bahkan, belum lama ini tagar #DIYDaruratKlitih di media sosial Twitter ramai diperbincangan warga net. 

Untuk diketahui, dilansir dari Kompas.com, Selasa (4/2/2020), klitih adalah tindak kekerasan yang umumnya dilakukan oleh pelajar, dilandasi berbagai alasan. Bisa rekrutmen anggota geng baru atau menunjukkan eksistensi. 

Kepala Dinas Pariwisata Yogyakarta Singgih Raharjo mengatakan, aksi klitih tersebut tidak hanya meresahkan warga Yogyakarta pada umumnya. Ia juga khawatir kehadiran aksi kriminal itu menganggu kepercayaan wisatawan. 

“Saya sangat menyayangkan klitih masih terjadi di Yogyakarta, karena ini sangat menggangu sekali bagi situasi keamanan masyarakat pada umumnya, tapi lebih khusus bisa merambat (meluas) ke wisatawan karena merasa tidak aman dan nyaman di Yogyakarta,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (5/4/2022). 

Sejauh ini, lanjutnya, tidak ada wisatawan yang menjadi korban klitih. Namun demikian, ia menyatakan kehadiran klitih ini sangat bertentangan dengan kondisi pariwisata Kota Gudeg yang tengah merangkak bangkit dari keterpurukan akibat pandemi Covid-19. 

Singgih mengungkapkan, berbagai upaya tengah ditempuh oleh Dinas Pariwisata Yogyakarta dan pemangku kepentingan (stakeholder) pariwisata untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata. Baik itu upaya fisik maupun non-fisik, seperti persiapan sumber daya manusia (SDM). 

“Jadi, seluruh pelaku pariwisata sudah sangat siap, tapi di satu sisi oknum klitih ini kemudian muncul. Saya kira ini (klitih) menjadi kontraprduktif dengan program yang sedang kami kembangkan,” imbuhnya. 

Singgih membagikan sejumlah tips bagi wisatawan agar aman dari aksi para klitih.

Ia juga mengimbau wisatawan agar tak perlu khawatir selama berlibur di Yogyakarta, sebab pihak Dinas Pariwisata Yogyakarta telah bekerja sama dengan sejumlah stakeholder pariwisata guna memastikan keamanan dan kenyamanan wisatawan. 

1. Hindari keluar pada dini hari 

Singgih mengimbau wisatawan untuk tidak keluar saat larut malam atau dini hari. Berkaca dari sejumlah kejadian, klitih melakukan aksinya pada waktu-waktu tersebut. 

“Wisatawan bisa eksplorasi Yogyakarta pada waktu tidak terlalu larut malam, karena kalau kita lihat dari peristiwa yang terjadi itu dini hari menjelang pagi,” ujarnya. 

Namun, ia meyakini pada jam-jam tersebut wisatawan sudah beristirahat di penginapan masing-masing. 

2. Hindari naik sepeda motor 

Selanjutnya, ia mengimbau wisatawan untuk menggunakan moda transportasi yang tertutup, seperti mobil atau bus. Sebaliknya, wisatawan tidak dianjurkan naik sepeda motor pada larut malam atau dini hari. 

“Sebaiknya, wisatawan tidak menggunakan sepeda motor saat dini hari, karena kalau melihat tren kasus klitih ini berupa kontak langsung dari motor ke motor,” imbuhnya. 

3. Tetap waspada 

Hal paling penting adalah wisatawan tetap waspada terhadap kondisi sekitar. Apabila menemukan hal janggal, sebaiknya segera melaporkan kepada pihak berwajib atau meminta bantuan. 

4. Pergi dengan rombongan 

Dilaporkan oleh Kompas.com, Rabu (5/2/2020), tips berikutnya adalah pergi dengan rombongan. Sebaliknya, hindari berwisata sendirian, utamanya pada malam hari. 

Hal ini untuk menghindari aksi klitih yang lebih mudah menyasar satu orang. Pergi dengan rombongan mengantisipasi pelaku klitih melakukan tindak kejahatannya. 

5. Hindari jalanan sepi

Wisatawan sebaiknya menghindari jalanan sepi selama berwisata di Yogyakarta. Oleh sebab itu, informasi mengenai akses ke lokasi wisata maupun penginapan sangat penting sebelum berlibur ke Kota Pelajar. 

Yogyakarta sendiri memiliki banyak jalan yang terbilang ramai, seperti Jalan Malioboro, Jalan Mangkubumi, Jalan Mataram, dan Jalan Brigjen Katamso. Jika wisatawan menginap di daerah yang agak jauh, sebaiknya melewati jalan-jalan tersebut karena ramai oleh kendaraan berlalu-lalang

6. Hindari tempat sepi 

Tak hanya menghindari jalanan sepi, wisatawan juga sebaiknya menjauhi tempat yang minim orang. Upaya ini diperlukan untuk meminimalisasi kejadian-kejadian yang tidak diinginkan. 

Pasalnya, pada tempat-tempat sepi itulah klitih akan memudahkan klitih melancarkan aksinya, karena tidak banyak yang melihat tindakannya. 

Jika ingin menikmati Yogyakarta malam hari, sebaiknya pilih tempat-tempat yang cukup ramai, misalnya seperti Malioboro atau kafe-kafe yang buka hingga malam hari.

https://travel.kompas.com/read/2022/04/05/200918927/6-tips-hindari-klitih-saat-wisata-di-yogyakarta

Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke