Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pengalaman Puasa WNI di Okinawa Jepang, Wajib Atur Waktu Istirahat

KOMPAS.com – Bulan Ramadhan telah tiba, para umat Islam di seluruh dunia melaksanakan ibadah puasa, termasuk muslim di Indonesia. 

Namun, ada pula warga negara Indonesia (WNI) yang berpuasa di negara lain, salah satunya Jepang. Mereka umumnya bekerja atau belajar di Negeri Sakura. 

Salah satunya Rizky Permana, yang telah bekerja sebagai staf di Daiwa Life Next Japan di Okinawa selama sekitar 1,5 tahun. 

Rizky berpendapat, dirinya tidak merasakan banyak perbedaan antara berpuasa di Jepang dengan Indonesia, karena ia sudah biasa berpuasa sebelumnya. Hanya saja, jika berpuasa di Jepang, waktu istirahatnya terhitung lebih pendek. 

Hal tersebut, menurutnya, lantaran ia harus mempersiapkan hidangan sahur dan buka puasa sendiri. Ditambah jam kerja yang tetap sama, termasuk lembur hingga malam. 

“Selama ini aku sahur dan buka biasanya sendiri. Kadang buka puasanya suka telat, misal ada lembur di kantor, sampai jam sembilan (waktu setempat) pun belum makan,” jelas Rizky kepada Kompas.com, Minggu (10/4/2022). 

Bila lembur, biasanya Rizky membeli ️minuman atau makanan di jidō hanbaiki atau vending machine (mesin penjual otomatis) untuk membatalkan puasa, kemudian salat magrib, dan lanjut bekerja kembali. 

Barulah usai bekerja, Rizky akan membeli makanan untuk berbuka puasa.

Meski rekan kerjanya warga negara Jepang yang bukan muslim serta tak berpuasa, Rizky mengatakan bahwa mereka memperhatikannya dengan cukup baik.

“Kalau dari aku sendiri, Alhamdulillahnya, merasa banyak diperhatiin sama orang Jepang, misal mereka enggak makan dan minum di depan kita,” ucapnya. 

“Terus suka banget ditanyain kuat, enggak (puasa)? Haus, enggak? Mungkin karena mereka enggak terbiasa dengan yang namanya puasa, jadi banyak dari mereka yang menganggap orang Islam itu luar biasa,” sambungnya. 

Selain itu, musim semi yang terjadi di Jepang ketika bulan puasa juga mendukung, lantaran membuat udara terasa lebih baik. 

“Di Jepang biasanya (bulan puasa) masih musim semi, karena pergantian dari musim dingin jadi enggak terlalu panas, tapi lebih cepat laparnya daripada hausnya,” ujar Rizky. 

Lebih lanjut, Rizky juga bercerita soal caranya mendapatkan makanan halal selama ia tinggal di Okinawa. 

“Dibilang susah sih susah, tapi belakangan ini banyak kok yang jual daging atau makanan halal, jadi tinggal pesan saja. Kalau di konbini (minimarket) biasanya dibaca dulu komposisinya,” ungkap Rizky. 

Soal pelaksanaan salat tarawih, dia terbiasa melakukannya sendiri. Hal ini karena di sekitar tempat tinggalnya tidak ada masjid.

Adapun ia melaksanakan salat Idul Fitri muslim lain yang sedang magang di perusahaan tempatnya bekerja. 

“Tahun kemarin waktu salat Idul Fitri, kita buat acara sendiri sama anak-anak magang, Alhamdulillah bisa jadi imam salat Idul Fitri pertama kali,” katanya.

https://travel.kompas.com/read/2022/04/09/172809227/pengalaman-puasa-wni-di-okinawa-jepang-wajib-atur-waktu-istirahat

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke