Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Wae Bobok, Hutan yang Dikembangkan Jadi Ekowisata di Labuan Bajo

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Wae Bobok yang terletak di Desa Tanjung Boleng, Kecamatan Boleng, Nusa Tenggara Timur (NTT) jadi salah satu spot wisata alam yang cukup diminati wisatawan domestik dan mancanegara saat berkunjung ke Labuan Bajo.

Kesejukan alamnya menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Sejak dibuka tahun 2017 lalu, tempat wisata ini makin ramai dikunjungi.

Pembangunan wisata Wae Bobok itu tidak terlepas dari peran Unit Pelaksana Tekis Daerah (UPTD) Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Manggarai Barat.

Kepala UPTD KPH Mabar Stefanus Nali mengatakan bahwa pada tahun 2017, pihaknya mengusulkan Wae Kobok sebagai ekowisata.

"Kebetulan waktu itu ditanggapi baik oleh Kementerian Lingkungan Hidup," kata Stefanus kepada Kompas.com di Wae Bobok.

Pada pertengahan 2017, sambung dia, kementerian langsung membuat pelatihan di Wae Bobok, yaitu pelatihan interpreneur dengan pelatihan pengembangan ekowisata selama satu pekan.

Dirinya mengaku bersyukur, spot wisata itu berkembang pesat dan ramai dikunjungi wisatawan.

Wae Bobok yang strategis

Ia mengatakan, letak spot wisata Wae Bobok sangat strategis, sebab berada di antara dua lokasi wisata yang populer, yaitu Gua Rangko dan Air Terjun Cunca Wulang.

Namun, yang menjadi kendala saat ini adalah akses jalan masuk dari Kampung Rareng ke Gua Rangko yang belum memadai.

Jika jalan sudah bagus, maka Wae Bobok kemungkinan besar menjadi satu paket wisata yang bisa dikunjungi wisatawan dengan arus yang sangat besar.

“Wisatawan sekarang ini dari Labuan Bajo ke sini, masih mentok. Dari sini langsung pulang. Kalau jalan baik, dari sini bisa tembus Gua Rangko. Begitu juga dari Gua Rangko dan Cunca Wulang, bisa terus ke sini. Bisa jadi satu paket wisata," katanya.

Ia berharap kepada Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat untuk bersama-sama membesarkan Wae Bobok karena spot wisata itu berpeluang besar bagi masyarakat yang mau berusaha di lokasi tersebut.

Kepada masyarakat, dia berharap, agar bisa menjaga lingkungan itu dengan baik. Sebab, nilai jual di destinasi wisata itu adalah jasa lingkungannya.

"Jasa dari hutan ini untuk memberikan kita makan, tanpa kita harus merusak. Mari kita jaga alam kita agar tetap lestari,” pungkasnya.

https://travel.kompas.com/read/2022/04/16/120100027/wae-bobok-hutan-yang-dikembangkan-jadi-ekowisata-di-labuan-bajo

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke