Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Puasa di Cannes dan Marseille Perancis, Lelah Terbayarkan Indahnya Kota

KOMPAS.com - Cannes dan Marseille, kota di Perancis bagian selatan dikenal sebagai salah satu tempat selebriti dunia berlibur sekaligus diadakannya sejumlah festival bergengsi.

Bagaimana rasanya berpuasa di kawasan selatan Perancis yang dekat dari pantai dan pelabuhan ini? 

Seorang warga negara Indonesia (WNI) bernama Hana Alifah Sakina menceritakan pengalaman tahun keduanya menjalani Ramadhan di Perancis.

"Ini tahun keduaku di Perancis dan Ramadhan kedua. Dulu Ramadhan pertama di Paris, sekarang Ramadhan kedua di selatan, tepatnya Cannes. Tapi aku juga sering main ke kota yang namanya Marseille," kata Hana kepada Kompas.com, Minggu (10/4/2022).

  • Sensasi Festival de Cannes... Selebriti, Glamor, dan Paparazzi!
  • KJRI Marseille Promosikan Pariwisata Indonesia di Kota Toulouse
  • Mont Saint Michel di Perancis yang Jadi Inspirasi Kastel Film Tangled

Selama Ramadhan tahun ini, ia menghabiskan waktu di dua kota daerah selatan Perancis, yakni Cannes dan Marseilles.

Untuk kota Cannes, Hana mengatakan bahwa orang Muslim sangat jarang ditemukan di sana, sama halnya dengan orang Indonesia.

Sementara itu, masih di sebelah selatan Perancis, ada kota Marseille yang menurutnya lebih banyak dihuni orang Indonesia dan penduduk Muslim. Terutama orang-orang dari Timur Tengah, seperti Arab atau Northern Africa.

Lelah puasa tergantikan dengan indahnya suasana kota

Meski Muslim menjadi minoritas di Cannes, ia beryukur durasi puasa di Perancis selatan lebih singkat daripada saat di Paris. Tak hanya itu, pemandangan yang indah menjadi kebahagiaan tersendiri.

"Alhamdulillah puasa tahun ini pas Spring (musim semi), enggak kaya bulan Mei pas transisi summer (musim panas). April gini udaranya sejuk, adem. Kadang panas kadang dingin, tapi karena di selatan, kita enggak ada salju dan lebih banyak dapat matahari," ujarnya.

Ia melanjutkan, kesehatan batin juga terjaga karena bisa melihat lihat pemandangan selatan yang indah.

"Ada pantai, mataharinya juga cerah, dan cuacanya benar-benar mendukung buat puasa. Jadi aku seneng puasa di sini walaupun orang Indonesia sendiri," sambung Hana.

Suasana kota yang menyenangkan ini menurutnya menjadi hal yang paling dinikmati di Perancis. Ia menjelaskan, daerah selatan memiliki pemandangan yang indah, jalanan yang cantik, serta pantai dengan lanskap romantis. 

  • Perancis Hapus Syarat Tes untuk Turis Asing yang Sudah Vaksin Lengkap
  • 7 Lokasi Syuting Emily In Paris di Perancis, Bisa Jadi Tempat Liburan

Kendati pemandangan indah menjadi penguat puasa, ia mengakui suasana Ramadhan tidak terlalu terasa di Cannes.

Perempuan yang bekerja sekaligus mengambil kuliah S2 Bisnis di Université Côte d'Azur ini mengatakan, tidak ada kegiatan berbagi takjil maupun makanan di Cannes.

Namun jika ingin kumpul atau berbuka bersama, ia menyiasatinya dengan saling mengundang kenalan sesama orang Indonesia lainnya yang ada di selatan. Salah satunya dari kota Nice.

Selain itu, ia juga beberapa kali mengunjungi Marseille, kota pelabuhan yang berada di pesisir pantai Mediterania.

Bahkan, sebelum bercerita pengalamannya kepada Kompas.com, ia baru saja buka bersama di rumah salah satu wanita paruh baya asal Indonesia yang telah lama tinggal di sana.

"Aku baru semalam bukber (buka bersama) di rumah salah satu ibu yang sudah lumayan lama tinggal di sini, jadi ibunya masakin. Untuk menunya ada cendol, bakwan, sambal, ayam goreng, ada sayur asem juga," tutur Hana.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Marseille pernah secara rutin membagikan makanan gratis untuk berpuasa, tepatnya tahun lalu saat pandemi Covid-19 melanda.

Waktu dan lingkungan yang mendukung selama Ramadhan

Untuk durasi berpuasa , kota-kota di Perancis selatan memiliki waktu selama kurang lebih 14 jam.

"Ramadhan tahun ini (di Cannes) waktu Shubuh pukul 5.50, atau pukul 5.58, pokoknya jam 6 kurang. Buka puasanya jam 8 malam, jadi sekitar 20 menit lebih cepat dari Paris," terang Hana.

Selain kemudahan dari segi waktu yang lebih singkat, dirinya mengatakan bahwa cukup mudah untuk menemukan toko-toko makanan halal dan dari Asia.

Menurutnya, kota-kota besar di Perancis, terutama yang memiliki banyak orang asing pendatang, biasanya memiliki toko halal atau berbahan dasar dari negara-negara Asia.

"Jadi di Perancis enggak susah buat cari makanan halal, terutama di kota besar. Kayaknya hampir di semua kota besar banyak toko halal, dan punya Asian store juga di setiap kota yang ada pendatang," jelasnya.

Seperti misalnya di Cannes, kata Hana, meski hanya ada satu toko, sudah cukup memuaskan lidah dan selera untuk menikmati makanan Indonesia atau khas Asia.

Sementara, untuk ibadah Tarawih, ia menyebutkan bahwa tidak ada masjid di Cannes. Oleh karena itu, selama di sana ia hanya beribadah Tarawih secara mandiri dari rumah.

Kendati demikian, menurut Hana ada beberapa Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) yang biasa mengadakan Tarawih sekaligus buka bersama di satu tempat.

Berbeda dari Cannes, Marseille dan Paris masih memiliki masjid meskipun jumlahnya tidak banyak, dan cukup jauh dari tempat tinggal Hana.

Adapun pandangan orang-orang non-Muslim dan bukan Indonesia terhadap ibadah berpuasa juga cukup baik.

"Misalnya orang Perancis dan Eropa, setidaknya kalau di lingkunganku mereka respectful (menghargai). Mereka kaya nanya 'Ini Ramadhan kan? Kamu puasa?', aku juga cerita soal buka, sahur, dan lain-lain".

"Mereka juga reaksinya amazed (takjub). Pas lagi makan siang, ya mereka makan, aku enggak makan. Tapi mereka tetap sopan sambil minta maaf juga, ini menyentuh sih buat aku," katanya.

Bertepatan dengan Cannes International Series Festival

Selain pemandangan, hal yang menurutnya menarik adalah karena puasa tahun ini bertepatan dengan salah satu ajang bergengsi festival film Cannes khusus serial atau tv show yang diadakan pada 1-6 April 2022.

Selama beberapa hari pertama di bulan Ramadhan, Hana mengatakan bahwa ia sempat mengisi waktu luang dengan menonton beberapa serial di festival tersebut. 

"Saat hari pertama nonton Cannes series itu, kebetulan lagi libur. Nonton sama temen-temen Indonesia dari kota lain yang dateng ke Cannes buat nonton. Aku sempat ketemu sama aktris-aktris dari Kanada dan AS, salah satunya yang main jadi sahabatnya Spiderman," tutur Hana.

Tak hanya di festival, ia dan teman-temannya juga bertemu dengan beberapa aktris lain yang sedang bersantai di pantai atau pusat kota. 

Suasana dan pengalaman unik yang dirasakan, menurut Hana, membuat dirinya lebih nyaman dan betah selama menjalani puasa Ramadhan. 

  • 10 Kota Terbaik di Perancis untuk Ditinggali, Tidak Ada Paris
  • Ruang Rahasia Menara Eiffel, Buat Warga Perancis Iri ke Arsiteknya

Kendati demikian, ia mengakui kesulitan yang dirasakan adalah dari segi persiapan makanan khususnya untuk sahur dan berbuka, karena harus sering memasak. Jika dibandingkan dengan Indonesia, harga makanan yang dibeli di restoran jauh berbeda. 

"Kalau beli makanan tiap hari di sini agak mahal. Kalau di Indonesia masih relatif murah, mungkin bisa sering-sering bukber".

"Satu-satunya yang aku paling kangen dari Indonesia adalah makanan murah, kalau makanan enak di sini banyak juga ya makanan enak," pungkasnya sembari tertawa. 

https://travel.kompas.com/read/2022/04/17/150300327/puasa-di-cannes-dan-marseille-perancis-lelah-terbayarkan-indahnya-kota

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke