Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Paralayang di Puncak Joglo Wonogiri, Terbang dari Tempat Latihan Atlet

KOMPAS.com - Bagi yang menyukai olahraga udara, ada aktivitas wisata yang bisa dicoba di Wonogiri, Jawa Tengah, yaitu paralayang.

Sebelum menjadi wisata, paralayang Wonogiri sudah lebih dulu dikenal sebagai tempat para atlet berlatih atau berkompetisi.

Dengan paralayang ini, wisatawan dapat menikmati panorama keindahan alam Wonogiri, terutama Waduk Gajah Mungkur dari ketinggian 600-700 meter di atas permukaan laut. 

  • Menikmati Syahdunya Senja di Puncak Joglo, Wonogiri
  • Sebelum Paralayang, Perhatikan Persiapan Berikut Agar Aman

Kapengcab Paralayang Wonogiri Hary Black mengatakan, awalnya paralayang telah diperkenalkan di Wonogiri sejak sekitar tahun 2003.

Paralayang sendiri merupakan bagian dari olahraga dirgantara yang didahului oleh gantole, olahraga udara dengan pesawat layang ringan tanpa motor yang dilakukan di udara terbuka.

"Empat atau lima tahun terakhir, kami wadahi paralayang ini dengan adanya Bumdes (Badan Usaha Milik Desa). Kami buat juga desa ini menjadi desa wisata," kata Hary saat dihubungi Kompas.com, Selasa (19/4/2022).

Hary yang juga sebagai atlet paralayang asli Desa Sendang Wonogiri ini mengatakan, paralayang Wonogiri merupakan tempat yang tepat bagi pencinta olahraga ketinggian.

"Wonogiri menghasilkan thermal (panas bumi). Jadi, seorang pencinta paralayang jika mencari ketinggian maksimal, bisa terwujud di sini, di ketinggian 1.800 sampai 2.000 meter di atas permukaan laut (mdpl)," tutur Hary.

Menurut dia penerbang-penerbang profesional Indonesia biasanya kalau tidak ke paralayang Wonogiri, sensasinya akan berbeda.

Menurutnya, paralayang Wonogiri sudah lebih dulu dikenal untuk tempat para atlet maupun event-event olahraga nasional hingga internasional.

Misalnya, mengutip Kompas.com (17/9/2011), pernah diadakan Kejuaraan Nasional Paralayang Nomor Cross Country pada 16-18 September 2011 di area Puncak Joglo.

Selain digunakan atlet, biasanya diadakan latihan rutin paralayang dari orang-orang TNI Angkatan Udara atau kepolisian, melansir Kompas.com (7/12/2018). 

  • Mau Selfie Saat Paralayang? Simak Dulu Hal Ini
  • Bukit Paralayang Watugupit, Indahnya “Sunset” Sempurna di Lautan
  • Wisata di Gunung Banyak, dari Paralayang sampai Panahan

Selain ajang untuk mencari prestasi, pihaknya juga mengemas paralayang sebagai wisata bagi masyarakat umum.

"Selama ini kami fokus ke penerbangan untuk mencari dan melatih atlet serta prestasi. Kalau wisata, semisal ada penumpang yang memesan, baru kami layani," jelas dia.

Penawaran bagi wisatawan ini, sambung dia, salah satunya dapat membantu operasional penerbangan paralayang untuk prestasi karena biaya alat yang digunakan juga tidak murah.


Wisatawan dapat menikmati tandem paralayang Wonogiri

Tak hanya bagi atlet, wisatawan umum bisa mencoba sensasi terbang dengan paralayang dari Puncak Joglo, ditemani instruktur paralayang bersertifikat.

Untuk wisatawan sendiri, dapat terbang dengan durasi 10-30 menit di atas ketinggian 625-700 mdpl.

"Untuk harga kami pasang Rp 400.000, sudah termasuk alat, tapi tidak memfasilitasi kamera, handy cam, dan sebagainya. Kalau Rp 550.000, kami sewakan juga gopro dan kartu filenya," kata Hary.

Adapun untuk bisa menikmati terbang paralayang di Puncak Joglo, wisatawan dapat memesan dengan menghubungi nomor kontak yang tertera di media sosial Paralayang Wonogiri.

"Usahakan setidaknya dua atau tiga hari sudah memesan, atau jauh-jauh hari juga tidak apa-apa," lanjut Hary.

  • Bukit Glodakan Wonogiri, Spot Sunrise Menawan Berlatar Gunung Lawu
  • 5 Tips Hunting Sunrise di Bukit Glodakan Wonogiri, Pakai Alas Kaki yang Tepat

Puncak Joglo terletak di Desa Sendang, Kecamatan Wuryantoro, Wonogiri, Jawa Tengah. Dari Kota Solo, jarak menuju Puncak Joglo adalah kurang lebih 41 kilometer, dapat ditempuh dengan kendaraan pribadi maupun umum. 

https://travel.kompas.com/read/2022/04/20/071600227/paralayang-di-puncak-joglo-wonogiri-terbang-dari-tempat-latihan-atlet

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke