Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tips dan Rute Menuju Wisata Paralayang di Puncak Joglo Wonogiri, Wajib Pakai Sepatu

KOMPAS.com - Bagi pencinta ketinggian, aktivitas yang bisa dicoba adalah wisata paralayang. Salah tempat untuk menjajal olahraga ini adalah Puncak Joglo di Wonogiri, Jawa Tengah.

Paralayang Wonogiri menawarkan sensasi terbang dengan ketinggian 600-700 meter di atas permukaan laut (mdpl), secara tandem bersama instruktur paralayang bersertifikat.

Bagi yang belum pernah mencoba paralayang, tidak perlu khawatir karena menurut Kepala Pengurus Cabang (Kapengcab) Paralayang Wonogiri Hary Black, atraksi ini dilengkapi alat-alat yang aman.

"Kita utamakan safety dan kenyamanan. Jadi ini aman dan nyaman, asal dilakukan dengan mengikuti arahan," kata Hary, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (19/4/2022).

Tips paralayang di Puncak Joglo Wonogiri

Lantas, apa saja tips dan hal-hal yang harus diperhatikan saat melakukan paralayang? Berikut yang Kompas.com rangkum.

1. Sehat jasmani dan rohani

Syarat paling utama menurut Hary, pengunjung yang ingin naik paralayang harus dalam kesehatan sehat fisik dan batik.

"Bagi para pencinta olahraga dirgantara, harus sehat jasmani dan rohani, tensinya juga normal," ujar dia.

Menurutnya, meski aman, ada beberapa pengunjung yang sebenarnya tidak berani akan ketinggian. Jika hal itu terjadi, ia berpesan agar pengunjung dapat segera menginformasikannya kepada petugas.

"Sebaiknya jangan berbohong, kalau takut dengan ketinggian, harus bilang," tegas Hary.

2. Harus memakai sepatu dan helm pengaman

Hary mengatakan, tidak ada ketentuan pakaian. Namun, pengunjung yang akan paralayang sangat dianjurkan untuk memakai sepatu.

"Semisal yang mau tandem gak bawa sepatu, nanti kita pinjami. Ini agar lebih safety, saat mau landing dan take off," terangnya.

Ia menjelaskan, proses naik paralayang adalah pengunjung berlari, kemudian melompat untuk terbang bersama tandem, sehingga cara menjaga kaki tetap aman adalah dengan memakai sepatu.

Selain itu, katanya, sepatu tentu lebih aman dari risiko terlepas saat pengunjung sedang berada di udara.

Pengunjung juga diwajibkan memakai helm sebagai alat pengaman utama selama melakukan paralayang.

3. Boleh membawa kamera dengan tanggung jawab pribadi

Menurut Hary, pengunjung diizinkan membawa kamera pribadi, seperti ponsel maupun tongsis saat terbang. Namun, risiko yang terjadi semuanya ditanggung oleh masing-masing pemilik.

Jika tidak yakin membawa perlengkapan kamera pribadi, pengunjung dapat menggunakan gopro yang disewakan oleh pihak paralayang Wonogiri.

Adapun peralatan lengkap yang disertai kamera gopro dan kartunya dikenakan biaya Rp 550.000 per orang. Sedangkan untuk peralatan lengkap tanpa gopro dan kartu, biayanya mulai Rp 400.000 per orang.

4. Gunakan pakaian yang praktis dan nyaman

Terakhir, Hary berpesan agar pengunjung dapat menggunakan pakaian yang praktis, nyaman, dan cocok digunakan untuk berkegiatan outdoor.

"Pakai pakaian biasa, baju untuk outdoor. Pakaian yg nyaman untuk olahraga, karena nanti pakai harness," kata Hary.

Dengan pakaian yang praktis dan simpel, pengunjung juga akan merasa lebih nyaman dan mudah selama mengenakan harness dan parasut di udara.

Rute menuju Puncak Joglo Wonogiri

Jika tertarik berkunjung, Puncak Joglo berlokasi di Desa Sendang, Kecamatan Wonogiri, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.

Mengutip Kompas.com (7/12/2018), jarak dari Kota Wonogiri menuju Puncak Joglo adalah kurang lebih 9,5 kilometer, dengan waktu tempuh sekitar setengah jam perjalanan. Rute pertama adalah melalui jalan utama Wonogiri-Pracimantoro sejauh enam kilometer.

Kemudian, belok kanan usai jembatan panjang dengan pemandangan Waduk Gajah Mungkur di kiri jalan.

Kondisi jalannya cukup menanjak, sehingga pengunjung harus memastikan kendaraan miliknya kuat menanjak. Lalu, tanjakan pertama berakhir ketika sampai di kawasan permukiman.

Selanjutnya, pengunjung akan menemui pos retribusi untuk tiga destinasi, yakni Watu Cenik, Puncak Joglo, dan Soko Gunung.

Biaya untuk ketiga wisata yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Sendang Pinilih hanya Rp 5.000 saja.

Untuk menuju Puncak Joglo, pengunjung bisa mengikuti jalan utama desa. Untuk diketahui, jalan menuju Puncak Joglo melewati tanjakan cukup terjal.

Biasanya, kendaraan motor yang berboncengan tidak kuat menanjak. Oleh karena itu, biasanya salah satu harus turun dan berjalan kaki sampai ujung tanjakan.

Sampai di tujuan, kendaraan dapat diparkir di area yang tersedia. Parkiran di Puncak Joglo juga cukup luas, sehingga bisa menampung berbagai kendaraan mulai dari sepeda motor hingga bus kecil.

Adapun bagi yang menaiki transportasi umum, Hary mengatakan bahwa pengunjung biasanya turun di wisata Waduk Gajah Mungkur.

"Selanjutnya, baru kontak teman-teman pengelola, atau barangkali naik angkutan desa yang tersedia di jam-jam tertentu, atau naik angkutan online," pungkas dia.

https://travel.kompas.com/read/2022/04/23/120100127/tips-dan-rute-menuju-wisata-paralayang-di-puncak-joglo-wonogiri-wajib-pakai

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke