Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Air Terjun Unik di Manggarai Timur NTT, Ada yang Punya Sarang Walet

BORONG, KOMPAS.com - Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), memiliki sejumlah tempat wisata, khususnya wisata alam. 

Wisatawan pencinta wisata air terjun bisa menjelajahi air terjun di Kampung Canggo, Desa Golo Meleng, Kecamatan Rana Mese, dengan dipandu warga setempat.

Warga Desa Golo Meleng, Yohanes Bambang, menjelaskan, daerah aliran sungai (DAS) Wae Lawar dan Wae Rutung merupakan dua sumber mata air. Keduanya mengairi lahan persawahan dan lima air terjun.

Adapun kelima air terjun tersebut adalah Air Terjun Cunca Galang, Air Terjun Cunca Lawar, Air Terjun Kedungkiur, Air Terjun Tiwu Rewung, dan Air Terjun Tiwu Ntala. Semua air terjun tersebut memiliki keunikan dan makna masing-masing. 

Air Terjun Cunca Galang

Secara harfiah, Cunca Galang berarti sebuah tempat berbentuk horizontal yang terbuat dari bambu betung. Warga setempat memberikan nama air terjun itu sesuai bentuknya.

Menurut Yohanes, nama tersebut mengacu pada bentuk kikisan air di sebuah batu cadas yang amat keras hingga terbentuk seperti sebuah selokan yang cukup dalam dan panjang, serta membuat air mengalir tenang lewat celah batu tersebut.

Medan batunya terlihat sedikit curam dan terdapat bagian gundukan batu cadas di sisi kiri dan kanan. Namun, saat musim hujan, air sungai semakin banyak hingga bagian gundukan batu tersebut dilintasi air dan terlihat seperti gelombang air yang unik. 

Selain itu, di sisi kanan dan kiri Air Terjun Cunca Galang terdapat tebing batu yang tebal dan tinggi, serta ditumbuhi pepohonan. Terlihat kawanan kelelawar yang hinggap sebentar di tepi tebing. 

Tempat ini dinilai ekstrem karena akses masuknya cukup menantang, sehingga untuk sementara para pengunjung hanya diizinkan menikmati air terjun ini dari sisi kanan. 

Air Terjun Cunca Lawar 

Nama tempat wisata ini mengacu pada gua dan sarang burung walet yang ada di dekat air terjun. Jadi, sembari berwisata, pengunjung bisa melihat burung walet keluar-masuk gua itu.

Daya tarik lainnya adalah bongkahan batu yang berbentuk lingkaran akibat kikisan dan tekanan air yang cukup deras sepanjang waktu. Di sisi kanannya terdapat cekungan batu yang berbentuk gua. 

Air Terjun Kedungkiur

Sebagai informasi, jarak dari Air Terjun Cunca Galang ke Air Terjun Kedungkiur cukup dekat, yakni sekitar 15 meter. 

Yohanes menjelaskan, nama air terjun ini mengacu pada nama sebuah tempat yang digenangi air cukup dalam dan terlihat sempit, serta terletak dibawah kaki air terjun ini. Di genangan air tersebut, terdapat belut, ikan, udang, dan kepiting. 

Konon, pada zaman dahulu, tempat ini kerap diganggu gerombolan peramu yang mengancam kehidupan hewan-hewan tersebut. 

Adapun nama dari tempat ini adalah Tiwu Kedu yang terkenal sempit dan curam. Jika diamati dari puncak air terjun, genangan air ini berbentuk sedikit kerucut dan di bagian ujung tempat keluarnya air terdapat batu yang terjepit. 

Tempat ini, lanjutnya, juga memiliki unsur mistik. Konon, ada seorang warga yang tiba-tiba mendengar alunan musik tradisional ala Manggarai yang bersumber dari air terjun ini. 


Air Terjun Tiwu Rewung

Secara singkat, nama Tiwu Rewung diambil dari kesaksian sebagian warga bahwa saat musim hujan, air sungai cukup banyak dan menyebabkan arus yang cukup deras dan kuat.

Namun, aktivitas aliran air di tempat ini dinilai berbeda karena air yang tadinya jatuh dari ketinggian kurang lebih 15 meter terlihat seperti gumpalan kabut, hingga menutupi seluruh bagian air terjun. Adapun tiwu rewung berarti kolam kabut. 

Air Terjun Tiwu Ntala

Jika diterjemahkan, kata "tiwu" berarti kumpulan atau genangan air sungai yang bervariasi sesuai keadaan alam sekitarnya.

Sementara itu, kata "ntala" sama seperti bintang. Sehingga, dalam bahasa Indonesia, Tiwu Ntala artinya kolam bintang.

Yohanes menjelaskan bahwa akses ke air terjun tersebut belum memadai, namun wisatawan bisa mencoba berjalan kaki. Sembari berjalan, mereka bisa menikmati suasana, meski tetap harus waspada karena terdapat tebing yang curam. 

"Diakui memang akses jalan menuju lokasi air terjun belum memadai untuk dilalui kendaraan, baik roda dua dan empat, tetapi kita memilih cara dan mencobanya dengan berjalan santai dengan menapaki sebagian anak tangga terutama pada jalur yang cukup menanjak," ujar Yohanes kepada Kompas.com, Selasa (26/4/2022).

https://travel.kompas.com/read/2022/04/28/105137627/5-air-terjun-unik-di-manggarai-timur-ntt-ada-yang-punya-sarang-walet

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke