Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Tips Berkendara di Jalur Alternatif Curah Kobokan, Aliran Lahar Hujan Gunung Semeru

KOMPAS.com – Kendaraan roda empat dari sisi selatan Kabupaten Malang menuju Kabupaten Lumajang, dilarang melewati Jembatan Gantung Gladak Perak.

Meski begitu, pengendara tidak perlu memutar via Kabupaten Probolinggo. Ada satu jalur alternatif via Curah Kobokan yang bisa dilalui.

Namun, jalur ini tidak biasa. Pengendara harus melalui jalan yang berada di tengah aliran lahar hujan Gunung Semeru.

Selain harus berkendara di jalan berpasir, pengendara harus melewati dua sungai, yakni Besuk Kobokan dan Besuk Lanang.

Kompas.com sempat melintasi jalur ini pada Minggu (1/5/2022) dengan sepeda motor. Berikut tips berkendara di jalur Curah Kobokan:

1. Berangkat pagi hari

Perlu diketahui, jalur Curah Kobokan akan tutup sewaktu hujan turun di Gunung Semeru karena rawan banjir lahar hujan.

Pengendara yang hendak melintasi jalur ini pun diimbau berangkat pagi hari karena cuaca kemungkinan cerah.

“Enggak tentu kapan hujan, tetapi biasanya siang hujannya,” imbuh ketua Laskar Semeru bernama Santoso kepada Kompas.com, Minggu.

2. Jalur ditutup saat hujan

Saat hujan turun di Gunung Semeru, jalur alternatif Curah Kobokan akan tutup untuk sementara demi keselamatan.

Pengendara bisa menunggu hujan lebat dan jalur selesai diperbaiki dengan alat berat untuk bisa menyeberang.

“Sebenarnya, jalan bisa dilalui 24 jam, tetapi lihat situasi Gunung Semeru. Kalau pas hujan berbahaya ya ditutup sementara,” kata anggota Laskar Semeru bernama Siswanto kepada Kompas.com, Minggu.

3. Berhati-hati saat melintas

Kondisi jalur via Curah Kobokan terdiri dari pasir, sehingga pengendara harus berhati-hati saat melintas.

Kendaraan pun akan melintasi dua aliran sungai, yakni Besuk Sat dan Besuk Lanang. Pengendara pun harus konsentrasi saat melaluinya.

Di tengah jalur, ada beberapa relawan yang membantu mendorong kendaraan saat melewati beberapa titik sulit.

4. Siapkan sumbangan sukarela

Beberapa relawan di tengah jalur Curah Kobokan akan membantu pengendara yang kesulitan melintas.

Mereka biasanya akan mendorong kendaraan yang selip atau membantu mengatur lalu-lintas agar tidak terjadi kecelakaan.

Oleh karena itu, lebih baik jika menyiapkan sumbangan sukarela untuk diberikan kepada relawan yang berjaga.

https://travel.kompas.com/read/2022/05/03/101000827/4-tips-berkendara-di-jalur-alternatif-curah-kobokan-aliran-lahar-hujan-gunung

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

10 Tempat Wisata Sejarah di Medan Untuk Liburan Sekolah 

10 Tempat Wisata Sejarah di Medan Untuk Liburan Sekolah 

Jalan Jalan
Melihat Pasar Barang Antik di Jalan Surabaya yang Kini Sepi Pengunjung

Melihat Pasar Barang Antik di Jalan Surabaya yang Kini Sepi Pengunjung

Jalan Jalan
6 Pantai di Biak Numfor Papua, Cocok untuk Berenang dan Snorkeling

6 Pantai di Biak Numfor Papua, Cocok untuk Berenang dan Snorkeling

Jalan Jalan
2 Pesawat Bersentuhan, Landasan Pacu di Bandara Jepang Ditutup

2 Pesawat Bersentuhan, Landasan Pacu di Bandara Jepang Ditutup

Travel Update
Cara ke Museum Tekstil di Jakarta Naik Kendaraan Pribadi

Cara ke Museum Tekstil di Jakarta Naik Kendaraan Pribadi

Travel Tips
10 Tempat Liburan Sekolah di Yogyakarta yang Wajib Dikunjungi 

10 Tempat Liburan Sekolah di Yogyakarta yang Wajib Dikunjungi 

Jalan Jalan
Cerita Penjual Barang Antik di Jalan Surabaya, Bertahan Lebih dari 40 Tahun

Cerita Penjual Barang Antik di Jalan Surabaya, Bertahan Lebih dari 40 Tahun

Jalan Jalan
10 Tempat Liburan di Jakarta Barat, Ada yang Gratis

10 Tempat Liburan di Jakarta Barat, Ada yang Gratis

Jalan Jalan
2 Bebek Raksasa Mengapung di Perairan Hong Kong, Ada Apa?

2 Bebek Raksasa Mengapung di Perairan Hong Kong, Ada Apa?

Travel Update
Kurma dan Cokelat, Produk Oleh-oleh Haji Paling Populer di Pasar Tanah Abang

Kurma dan Cokelat, Produk Oleh-oleh Haji Paling Populer di Pasar Tanah Abang

Travel Update
Omah Prahu 99, Tempat Nongkrong Asyik dengan Panorama Sunset Waduk Cengklik Boyolali

Omah Prahu 99, Tempat Nongkrong Asyik dengan Panorama Sunset Waduk Cengklik Boyolali

Jalan Jalan
Kisah Penjual Musik Lawas di Pasar Barang Antik, Malah Berharap Dagangan Tak Cepat Habis

Kisah Penjual Musik Lawas di Pasar Barang Antik, Malah Berharap Dagangan Tak Cepat Habis

Hotel Story
3 Air Terjun di Kabupaten Biak Numfor, Tak Jauh dari Pusat Kota

3 Air Terjun di Kabupaten Biak Numfor, Tak Jauh dari Pusat Kota

Jalan Jalan
Tempat Beli Oleh-oleh Haji di Pasar Tanah Abang, di Mana Lokasinya?

Tempat Beli Oleh-oleh Haji di Pasar Tanah Abang, di Mana Lokasinya?

Jalan Jalan
Sejarah Stasiun Rangkasbitung, Urat Nadi Perekonomian Rakyat Banten

Sejarah Stasiun Rangkasbitung, Urat Nadi Perekonomian Rakyat Banten

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke