Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Video Viral Turis Berpose Telanjang di Pohon Keramat, Kadispar Bali: Akan Ditindak Tegas

KOMPAS.com - Baru-baru ini tersebar video seorang warga negara asing (WNA) yang berpose telanjang di sebuah pohon keramat di Bali.

Dikutip dari Kompas.com, wisatawan mancanegara (wisman) ini sedang dalam perjalanan menyerahkan diri ke Polres Tabanan, Rabu (4/5/2022). 

Ia menyerahkan diri ke polisi usai videonya di pohon kayu putih yang berlokasi di kawasan suci Pura Babakan, Desa Adat Bayan, Desa Tua, Kecamatan Marga, Kabupaten Tabanan, Bali, ramai di dunia maya. 

Adapun video tersebut diunggah ulang oleh perancang asal Bali Ni Luh Djelantik melalui akun Facebook dan Instagramnya, kemudian mendapat teguran keras dari berbagai pihak, terutama masyarakat setempat.

Sebagai informasi, wisman tersebut sudah minta maaf, termasuk di pohon keramat, pada Rabu. Ia juga mengunggah permohonan maafnya ke akun Instagram pribadinya. 

Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun, perilaku wisatawan tersebut sangat bertentangan dengan nilai masyarakat Bali dan akan ditindak tegas.

  • 15 Tempat Wisata Bali, Cocok untuk Libur Panjang 
  • 5 Kafe Hits di Bangli Bali, Bisa Nikmati Pemandangan Gunung Batur

"Hal seperti ini sudah bertentangan dengan nilai-nilai Bali. Apalagi dengan visinya Gubernur, menjaga wisata Bali yang berkualitas yakni Nangun Sat Kerthi Loka Bali," kata Tjok Bagus Pemayun kepada Kompas.com, Kamis (5/5/2022).

"Saya sudah berkoordinasi dengan Kadispar Tabanan, saya sudah diinformasikan juga oleh imigrasi bahwa yang begini harus dideportasi saja, dicekal, sudah tidak main-main lagi ya. Ini memang sudah menyinggung perasaan masyarakat Bali," tambahnya.

Ia mengatakan, kini pihaknya sedang berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Tabanan dan imigrasi setempat untuk menindaklanjuti peristiwa tersebut.

Tjok Bagus juga menjelaskan bahwa dirinya telah bersurat kepada dinas pariwisata di daerah-daerah Bali, terkait dengan persiapan dan kesiapan menerima wisatawan.

Ia berpesan agar hal-hal seperti ini dapat ditindak tegas, agar tidak terulang kembali ke depannya.

"Saya mengingatkan kembali kepada teman-teman yang mengelola daya tarik wisata agar menjaga, supaya wisatawan domestik dan mancanegara harus mengikuti aturan desa itu sendiri. Jadi ikuti adat budaya Bali, karena dasarnya budaya Bali seperti ini yang berlandaskan agama Hindu," ujar Tjok Bagus.

  • 10 Tempat Ngabuburit di Bali yang Instagramable
  • 2 Maskapai Baru di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Ada Pelita Air dan VietJet Air

Sementara itu, Pengamat pariwisata sekaligus Guru Besar Ilmu Pariwisata Universitas Udayana Bali, I Gde Pitana mengatakan bahwa kejadian ini merupakan pelanggaran terencana yang sulit dimaafkan.

Selain karena mencemari kawasan yang suci, kejadian ini ia harapkan dapat ditelusuri karena menyangkut berbagai pihak. 

"Menurut saya, pelanggaran yang terjadi ini adalah pelanggaran yang terencana. Coba dilihat, dari Denpasar ke lokasi itu siapa yang mengantar? Lalu siapa yang memfoto? pelanggaran terencana seperti ini, sesuatu yang tidak bisa saya maafkan," tutur Pitana kepada Kompas.com, Kamis.

Wisatawan melanggar etika, wajib minta maaf dan ruwatan

Menurut Pitana, harus ada permintaan maaf dari wisatawan maupun pihak yang bersangkutan, serta upacara pembersihan kawasan tersebut.

"Dibuat acara Ruwatan, di Bali namanya Caru, meruwat (membersihkan atau memulihkan) lokasi. Ini sudah menjadi kejadian yang berulang-ulang dengan bentuk dan gaya yang berbeda. Oleh karena itu, sudah saatnya Bali ini ketat dengan berbagai aturan," kata Pitana.

Secara singkat, ia menjelaskan, prosesi pembersihan tersebut harus dilakukan oleh pelaku dengan cara mendatangi masyarakat setempat, kemudian mengikuti arahan dari tokoh agama di sana. 

Adapun biaya yang harus dikeluarkan, menurut Pitana, sekitar Rp 1 juta hingga Rp 2 juta. 

"Tapi itu harus dilakukan karena menunjukkan itikad dan rasa bersalah, apalagi ke tempat suci. Jadi permintaan maafnya tidak hanya nyata, tapi juga secara sekala (duniawi) dan niskala (spiritual), tidak bisa salah satu," paparnya. 

Lebih lanjut, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali mengatakan tindak lanjut dan detail dari prosesi pembersihan masih dalam tahap koordinasi dengan tokoh setempat. 

"Saat ini saya masih berkoordinasi dengan majelis desa adat, karena itu pedomannya dari  PHDI (Parisada Hindu Dharma Indonesia) Bali," terang Tjok Bagus. 

Kemudian, untuk selanjutnya, ia mengatakan akan terus berkoordinasi dengan dinas pariwisata Tabanan dan imigrasi mengenai tindakan terhadap wisatawan tersebut. 

https://travel.kompas.com/read/2022/05/05/132617027/video-viral-turis-berpose-telanjang-di-pohon-keramat-kadispar-bali-akan

Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke