Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Penyebab Stres Pasca-Liburan, Ada Makan Berlebihan

KOMPAS.com - Liburan adalah momentum yang paling dinantikan semua orang karena bisa melepaskan penat terhadap rutinitas sehari-hari.

Harapannya, usai liburan pikiran dan badan kita segar kembali sehingga siap kembali menjalani kegiatan. 

Namun, sejumlah orang justru mengalami stres pascaliburan saat harus mulai kembali bekerja. Berikut penyebab stres pascaliburan seperti dirangkum oleh Kompas.com. 

1. Pikiran belum siap kembali ke rutinitas 

Psikolog dari Universitas Indonesia (UI) Rose Mini Adi Prianto menjelaskan, stres pascaliburan disebabkan pikiran (mindset) yang belum mengantisipasi berbagai kondisi pada hari-hari kerja, misalnya macet di jalan saat berangkat atau pulang bekerja. 

“Misalnya mindset kita sudah antisipasinya tidak akan macet, ternyata macet. Nah, itu menjadi stres karena tidak sesuai dengan harapan kita,” kata dia kepada Kompas.com (7/5/2022).

Sebaliknya jika pikiran kita sudah mengantisipasi untuk kembali kepada rutinitas, maka stres cenderung bisa dicegah.

Misalnya, pikiran kita sudah mengantisipasi bahwa kita akan kembali menghadapi kemacetan saat berangkat bekerja.

“Stres kan kalau harapan kita tidak sesuai dengan apa yang kenyataan,” ujarnya.


2. Tidak ada persiapan kembali ke rutinitas 

Selain pikiran yang belum siap, penyebab stres pascaliburan lainnya adalah tidak ada persiapan untuk kembali ke rutinitas sebelum berlibur.

Biasanya, hal ini disebabkan tidak ada waktu istirahat antara perjalanan pulang liburan dengan jadwal kembali masuk kerja.

Oleh sebab itu, Rommy (sapaan akrab Rose Mini Adi Prianto) menyarankan agar masyarakat menyisakan waktu setidaknya dua hari antara liburan dengan jadwal kembali bekerja. 

Tujuannya, agar kita bisa mempersiapkan baik secara fisik maupun pikiran untuk kembali ke rutinitas.

“Makanya, jangan pulang liburan mepet dengan hari kerja. Kasih spare (jarak) dua hari untuk kita re-charge baterai (tenaga dan pikiran) kita kembali,” imbuhnya. 

3. Tidak liburan secara efektif 

Mengutip Huffington Post, stres pascaliburan disebabkan seseorang tidak mengambil waktu libur secara efektif. 

Josh Klapow, seorang psikolog klinis mencontohkan kasus di Amerika Serikat bahwa para pekerja tidak terbiasa berlibur secara teratur.

Menurut studi State of American Vacation pada 2017, sebanyak 54 persen orang Amerika tidak menggunakan waktu liburnya pada 2016.

Sementara itu, 43 persen karyawan mengatakan alasan mereka tidak mengambil waktu libur adalah tumpukan pekerjaan yang menyambut mereka pascaliburan. 

“Jika dilakukan dengan benar, liburan dapat mengurangi stres, meremajakan tubuh dan pikiran, serta re-charge emosional kita untuk kembali bekerja,” jelasnya.

Kuncinya adalah pada mempersiapkan liburan yang efektif. Jadi, kita bisa bersantai selama berlibur serta tidak menghadapi tumpukan pekerjaan saat kembali ke kantor.


4. Pergantian musim dan waktu 

Mengutip Kompas.com (6/5/2022), stres pascaliburan disebut dengan post holiday blues. Menurut National Alliance on Mental Illness (NAMI), kondisi ini dinyatakan sebagai perasaan cemas dan stres yang muncul setelah liburan. 

Psikoterapis yang berbasis di New York, AS Gina Moffa mengatakan, post holiday blues hanya muncul beberapa hari ketika memulai rutinitas. Namun, dampaknya bisa memicu penurunan produktivitas, perasaan cemas, dan depresi. 

"Ini bisa mirip dengan perasaan sedih, cemas, atau depresi dengan karakteristik gangguan afektif musiman," kata Moffa.

Menurutnya, salah satu penyebab post holiday blues adalah pergantian musim dan waktu. Hal ini khususnya terjadi bagi traveller yang berlibur ke luar negeri dalam jangka waktu lama. 

Pergantian waktu atau musim selama liburan dapat memicu seseorang mengalami kecemasan setelah liburan. Pasalnya, secara alami tubuh manusia perlu menyesuaikan diri dengan perubahan waktu atau musim yang terjadi di sekitar. 

5. Makan berlebihan 

Masih dari sumber Kompas.com, (6/5/2022), makan berlebihan saat liburan ternyata juga bisa memicu stres. 


6. Kurang tidur 

Saat liburan, biasanya kita menghabiskan waktu untuk berwisata ke berbagai tempat. Perjalanan tersebut tak jarang membuat kita kurang tidur.

Nah, ternyata faktor kurang tidur ini bisa memicu perasaan stres dan cemas ketika liburan selesai. Oleh karena itu, kualitas tidur penting untuk diperhatikan saat libur panjang. 

7. Masalah finansial 

Saat liburan, kita tentunya ingin memanjakan diri sendiri maupun keluarga dengan berwisata, mengunjungi resto enak, dan lainnya.

Namun, kita tetap perlu memperhatikan kondisi finansial. Sebab, masalah finansial seperti pengeluaran berlebih saat liburan justru bisa memicu stres pascaliburan. 

Oleh sebab itu, sebaiknya kita mengalokasikan anggaran sebelum liburan sehingga pengeluaran tidak bengkak. 

https://travel.kompas.com/read/2022/05/07/180600727/7-penyebab-stres-pasca-liburan-ada-makan-berlebihan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke