Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menyusuri Kampoeng Heritage Kajoetangan, Wisata Tempo Dulu di Malang

MALANG, KOMPAS.com - Jalan-jalan ke Kota Malang rasanya belum lengkap jika tidak mengunjungi destinasi wisata sejarah.

Salah satunya wisata kampung tematik bernama Kampoeng Heritage Kajoetangan.

Terhitung cukup baru yakni diresmikan pada tahun 2018, pilihan destinasi sejarah ini bisa dimasukkan dalam daftar berlibur di Kota Apel.

Mengusung konsep retro dengan peninggalan bangunan-bangunan berumur ratusan tahun, Kompas.com memutuskan untuk berburu foto di sana. 

Sebagai informasi, Kampoeng Heritage Kajoetangan bukan hanya tempat wisata, melainkan memang pemukiman yang dihuni oleh penduduk.

Oleh karena itu, saat Kompas.com berkunjung pada Jumat (06/05/2022) lalu, dapat terlihat warga setempat yang beraktivitas sehari-hari seperti pada umumnya.

Saat tiba sekitar pukul 09.00 pagi, Kompas.com masuk melalui pintu Jalan Jenderal Basuki Rahmad Gg 6. Terlihat kertas untuk scan QR Code PeduliLindungi, namun tidak ada petugas yang berjaga.

Ternyata, memang ada beberapa pintu masuk perkampungan ini, karena merupakan gabungan tiga RW, yaitu RW 01, RW 09, dan RW 10. Semua jalur pun bisa digunakan untuk pengunjung masuk maupun keluar.

Namun, untuk pintu masuk utama berdasarkan denah, pengunjung bisa memilih antara tiga akses.

Ketiganya yaitu koridor Talun di Jalan Arif Rahman (AR) Hakim, koridor Kayutangan di Jalan Basuki Rahmad, dan akses di Jalan Semeru.

Dari pintu masuk area gang 6, sudah mulai terlihat sejumlah bangunan lawas yang dapat dijadikan spot berfoto. Cirinya yakni berarsitektur khas kolonial Belanda, dengan pintu dan jendela berukuran besar.

Tak hanya itu, suasana tempo dulu diperkuat oleh berbagai dekorasi dan perabotan yang dibuat oleh warga.

Menurut informasi denah di dinding yang terdapat di dekat pintu masuk, ada sekitar 30 bangunan yang tercatat sebagai warisan budaya dan bisa dikunjungi.

Beberapa di antara yang kuno dan unik seperti Rumah 1870, rumah Mbah Ndut, rumah Jengki, makam Eyang Honggo Kusumo, galeri antik Pak Eko, dan rumah Jamu.

Sebagian di antaranya ditempeli plakat khusus berisi informasi singkat mengenai sejarah bangunan tersebut.

Selain bangunan lawas, warga setempat melengkapi suasana tempo dulu dengan membuat spot-spot foto menarik berupa mural dan perabotan lainnya, yang tersebar di sudut-sudut kampung. 

Dengan demikian, pengunjung bisa memanfaatkan berbagai properti lawas seperti radio, televisi, kaset, alat makan, sepeda, toples, telepon, topeng, hingga pajangan dinding, untuk mengambil foto ciamik. 

Izin ambil foto dan budayakan bertanya

Sebagai tempat wisata, pengunjung dibebaskan untuk mengambil foto di berbagai spot yang ada, tanpa dikenakan biaya tambahan.

Namun, ada beberapa tempat yang menyediakan kotak tip jika berkenan.

Perlu diingat, meski boleh berfoto, sebaiknya pengunjung menyapa dan meminta izin terlebih dahulu bila penghuni rumah sedang terlihat di sana.

Selain itu, karena memang ini adalah lingkungan tempat tinggal yang dijadikan wisata, pengunjung sebaiknya juga selalu menghormati warga yang sedang beraktivitas di area tersebut. 

Di kawasan kampung, beberapa titik sudah terpasang papan penunjuk jalan yang bisa memudahkan pengunjung. 

Namun, dari pengalaman Kompas.com, rute dan jalur yang ada tidak terlalu jelas. Ada banyak gang dan persimpangan yang tidak diberikan keterangan lengkap, sehingga mungkin akan membingungkan bagi pengunjung yang baru pertama kali. 

Oleh karena itu, usahakan untuk bertanya mengenai tujuan dan rute yang ingin dicari. Tak perlu khawatir, penduduk setempat sangat ramah dan tidak segan-segan membantu pengunjung. 

  • 13 Wisata Pantai di Malang, Ada yang Mirip Bali dan Raja Ampat
  • 5 Penginapan Malang Raya yang Unik, Ada yang Punya Onsen ala Jepang

Saat mampir untuk beristirahat di salah satu kedai kuliner bernama Kafe Yowis, Kompas.com mendapatkan informasi mengenai tiket masuk Kampoeng Heritage Kajoetangan. 

"Sebenarnya biasanya ada tiket Rp 10.000 per orang, ditetapkan oleh pengurus kampung. Nanti bisa dapat peta rute wisata dan post card bernuansa vintage."

"Tapi kayanya sekarang karena masih suasana Lebaran, jadi belum berjaga lagi petugasnya dan masih digratiskan," jelas pemilik Kafe Yowis bernama Epic, kepada Kompas.com, Jumat. 

Setelah berkeliling berburu foto hampir tiga jam, Kompas.com memutuskan untuk menyudahi perjalanan kali ini, apalagi udara sudah mulai terik saat pukul 12 siang. 

Jika tertarik berkunjung, kamu dapat mendatangi Kampoeng Heritage Kajoetangan di Jalan Arif Rahman Hakim gg II, Kauman, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jawa Timur. 

https://travel.kompas.com/read/2022/05/09/070300427/menyusuri-kampoeng-heritage-kajoetangan-wisata-tempo-dulu-di-malang

Terkini Lainnya

 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke