Gurun Pasir Putih di Mesir yang Unik dan Indah, Mirip Area Bersalju

KOMPAS.com – Mesir identik dengan area gurun pasir yang luas dengan tempat wisata berupa reruntuhan kuno, kota yang hilang, mumi ataupun piramida. 

Namun, tak hanya itu saja Mesir punya yang namanya gurun pasir putih yang bisa dijadikan alternatif pilihan wisata. 

Taman Nasional Gurun Putih atau White Desert National Park terletak kawasan Farafra yang punya landskap seperti berada di dunia lain, dikutip dari The Travel, Kamis (19/5/2022). 

Jika dari kota metropolitan Kairo perlu beberapa jam perjalanan untuk bisa sampai ke kawasan gurun pasir putih. 

Adanya gurun pasir putih tersebut terbentuk akibat proses erosi dan badai pasir yang terjadi selama berabad-abad lamanya.

Cuaca yang ekstrem yang berlangsung lama tersebut menghasilkan formasi batuan kalsium dengan bentuk yang unik.

Jika dilihat secara keseluruhan lanskap di kawasan ini, seperti patung-patung besar dengan bentuk abstrak. 

Pasir putihnya juga terlihat seperti salju yang tengah membeku di kawasan gurun, dan formasi yang paling terkenal adalah Crystal Mountain. 

Crystal Mountain merupakan batuan yang terbuat dari kristal dan uniknya ada sebuah lubang di bagian tengahnya.

Untuk yang paling menarik perhatian dan unik adalah adanya pemandangan yang disebut ayam dan pohon.

Terdapat juga batuan yang punya bentuk mirip jamur dan kerucut es krim. Sementara itu untuk sebutan lainnya yang lebih keren ada The Monolith, Inselberg, dan Lonely Planet. 

Selain kawasan dengan bantuan kapur putih, ada juga bukit pasir, tebing, dan oasis Sahara yang bisa dilihat wisatawan.

Luas area gurun putih mencapai  3.010 kilometer (km) persegi dan menjadi rumah bagi hewan khas Gurun Sahara seperti Gazelle, Kucing Pasir, Domba Barbary, Rubah, dan Serigala.

Diketahui bahwa gurun tersebut telah diakui sebagai sebagai tempat yang dilindungi pemerintah Mesir pada tahun 2002, dikutip dari BBC.com.

Untuk menjaga kealamian kawasan tersebut, proyek pembangunan apa pun di dekat gurun sangat dilarang. 

Buat yang berencana berkunjung ke tempat tersebut bisa mencoba berkemah di padang pasir bersama pemandu Badui. 

Saat berkemah wisatawan bisa melihat bagaimana monolit berubah warna dan membentuk bayangan panjang saat matahari terbenam dan terbit.

Wisatawan juga bisa melihat bagaimana monolit berubah menjadi oranye-merah muda saat senja. 

Banyak yang menyebutkan bahwa waktu terbaik berwisata ke gurun pasir putih adalah saat bulan purnama. 

Alasannya karena pada waktu tersebut bebatuan kapur putih akan memantulkan cahaya bulan terang dan membuat batuannya seakan hidup.