Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Salin Artikel

4 Wisata Banyuwangi dengan Nuansa KKN di Desa Penari 

KOMPAS.com - Film horor KKN di Desa Penari berhasil menyedot perhatian masyarakat Indonesia. Bahkan, film yang berangkat dari utas Twitter pada 2019 ini, sudah ditonton oleh tujuh juta orang. 

Selain tertarik dengan kisahnya, masyarakat juga penasaran dengan lokasi asli KKN di Desa Penari. Netizen di media sosial banyak mengaitkan lokasi asli KKN di Desa Penari dengan sebuah desa di Banyuwangi, Jawa Timur. 

Namun, tidak ada konfirmasi dari sang penulis, yakni akun Twitter @SimpleM81378523, atau SimpleMan.

Terlepas dari kebenaran lokasi asli KKN di Desa Penari, Kabupaten Banyuwangi ternyata memiliki sejumlah tempat wisata yang memiliki vibe atau atmosfer serupa dengan cerita horor itu.

Berikut tempat wisata di Banyuwangi, Jawa Timur yang mempunyai nuansa serupa dengan lokasi KKN di Desa Penari, seperti dikutip dari Instagram @banyuwangi_tourism.

Meski begitu, beberapa tempat wisata ini tidak dikonfirmasi sebagai lokasi asli KKN di Desa Penari:

1. Taman Nasional Alas Purwo

Seperti diketahui, KKN di Desa Penari menceritakan kejadian mistis yang menimpa enam mahasiswa saat kuliah kerja nyata (KKN) di desa terpencil.

Untuk menjangkau lokasi desa yang sangat terpencil, rombongan mahasiswa tersebut harus menempuh perjalanan melewati hutan. 

Nah, salah satu wisata di Banyuwangi yang mempunyai vibe serupa dengan kisah tersebut adalah Taman Nasional (TN) Alas Purwo. 

Mengutip Kompas.com (19/1/2021), Alas Purwo merupakan salah satu wisata unggulan Banyuwangi. Lokasinya berada di ujung tenggara Pulau Jawa, tepatnya di Kecamatan Tegaldimo dan Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi.

Tempat ini identik sebagai tempat angker, mistis, dan penuh misteri. Pasalnya, konon kawasan ini diyakini merupakan tanah tertua Pulau Jawa, serta memiliki luas mencapai 44.037 hektar.

Saat melewati Alas Purwo, pengunjung akan disuguhi pemandangan pohon-pohon tinggi yang berjajar di sisi kiri dan kanan jalan. 

Terlepas dari mitos yang melekat, geopark nasional ini mempunyai banyak kawasan wisata menarik. Mulai dari kawasan sabana, situs bersejarah, wisata budaya, hutan bakau, goa kuno, dan barisan pantai. 

Alas Purwo juga mempunyai sekitar 700 jenis flora, 50 jenis mamalia, 320 jenis burung, 15 jenis amfibi, dan 48 jenis reptil yang menghuni hutan ini.

2. Rowo Bayu

Telaga Rowo Bayu diduga sebagai lokasi asli dari kisah KKN di Desa Penari. Rowo Bayu merupakan salah satu tempat wisata di Banyuwangi, tepatnya di Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi. 

Mengutip Kompas.com (6/9/2019), telaga ini berjarak sekitar 35 kilometer (km) dari Kota Banyuwangi dengan waktu tempuh sekitar satu jam.

Tempat ini tampak asri karena berada di ketinggian sekitar 800 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan dikelilingi pepohonan.

Rowo Bayu bukan sekadar tempat wisata alam saja, tetapi juga sebagai obyek wisata sejarah yang menyimpan jejak Kerajaan Blambangan.

Di sana, terdapat petilasan Prabu Tawang Alun, Raja Blambangan. Ada pula tiga mata air atau sendang. Ketiga mata air ini memiliki nama Sendang Keputren, Sendang Wigangga dan Sendang Kamulyan. 

Selain itu, ada Candi Puncak Agung Macan Putih yang didirikan untuk menghormati roh para leluhur yang telah berjasa dalam mempertahankan tanah Blambangan saat Perang Puputan Bayu tahun 1771. 

Telaga Rowo Bayu diduga sebagai lokasi asli KKN di Desa Penari karena sang penulis, SimpleMan mengunggah foto telaga itu. Namun, akhirnya ia mengonfirmasi bahwa foto itu hanya sebagai ilustrasi salah satu tempat dalam cerita viral tersebut. 

3. Hutan De Djawatan

Tempat wisata selanjutnya adalah Hutan De Djawatan. Area hutan seluas sembilan hektar ini dipenuhi dengan pohon-pohon trembesi yang menjulang tinggi. 

Mengutip Kompas.com (21/11/2020), pohon-pohon trembesi tersebut menawarkan sensasi seperti Hutan Fangorn dalam film Lord of The Rings.

Tempat wisata yang buka pada Juni 2018 tersebut, menjadi incaran wisatawan yang berburu foto Instagramable dengan suasana di tengah hutan. 

Terdapat sekitar 805 pohon berumur sekitar 100-150 tahun dengan  diameter mencapai 1,5 meter-2 meter.

Nama De Djawatan diambil dari nama lama Perum Perhutani, yakni Djawatan Kehutanan. Obyek wisata ini berada di  Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, Banyuwangi. 

4. Hutan Pinus Suko

Hutan Pinus Suko mengingatkan penonton film KKN di Desa Penari dengan scene perjalanan rombongan peserta KKN memasuki desa terpencil. Perjalanan tersebut melewati hutan yang dipenuhi pohon-pohon tinggi menjulang. 

Lokasi Hutan Pinus Suko berada di Gombeng, Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi. Jaraknya dari Kota Banyuwangi kurang lebih 15 km dengan waktu tempuh 30 menit. 

Hutan Pinus Suko juga dikenal dengan nama Wana Wisata Sumber Manis. Pada pagi dan sore hari, hutan ini diselimuti kabut tipis. 

Pengunjung bisa menyaksikan deretan pohon pinus yang menjulang tinggi. Ada sejumlah fasilitas pendukung bagi wisatawan seperti toilet dan area parkir. 

https://travel.kompas.com/read/2022/05/21/101134927/4-wisata-banyuwangi-dengan-nuansa-kkn-di-desa-penari

Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Mengintip Tradisi Berbagi Kanji Rumbi di Lhoksumawe Saat Ramadhan

Mengintip Tradisi Berbagi Kanji Rumbi di Lhoksumawe Saat Ramadhan

Jalan Jalan
Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi: Jam Buka dan Harga Tiket

Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi: Jam Buka dan Harga Tiket

Jalan Jalan
Tiket Pesawat untuk Periode Libur Lebaran 2023 Naik 2-5 Kali Lipat

Tiket Pesawat untuk Periode Libur Lebaran 2023 Naik 2-5 Kali Lipat

Travel Update
Kapan Hari Paskah dan Jumat Agung 2023? Simak Jadwalnya

Kapan Hari Paskah dan Jumat Agung 2023? Simak Jadwalnya

Travel Update
Promo Mudik Lebaran dengan TransNusa Rute Jakarta-Yogyakarta, Mulai Rp 400.000-an

Promo Mudik Lebaran dengan TransNusa Rute Jakarta-Yogyakarta, Mulai Rp 400.000-an

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi, Naik Transjakarta Saja

4 Tips Berkunjung ke Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi, Naik Transjakarta Saja

Travel Tips
8 Hotel di Cikampek Dekat Gerbang Tol

8 Hotel di Cikampek Dekat Gerbang Tol

Jalan Jalan
Cara ke Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi Naik KRL dan Transjakarta

Cara ke Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi Naik KRL dan Transjakarta

Travel Tips
5 Aturan Berkunjung ke Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi, Tempat Wafatnya Jenderal Ahmad Yani

5 Aturan Berkunjung ke Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi, Tempat Wafatnya Jenderal Ahmad Yani

Travel Tips
Aktivitas di Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi, Lihat Lokasi Penembakan Jenderal Ahmad Yani

Aktivitas di Museum Sasmitaloka Pahlawan Revolusi, Lihat Lokasi Penembakan Jenderal Ahmad Yani

Travel Tips
Klarifikasi Super Air Jet yang Penerbangan Rute Samarinda-Surabaya Terlambat Hampir 4 Jam

Klarifikasi Super Air Jet yang Penerbangan Rute Samarinda-Surabaya Terlambat Hampir 4 Jam

Travel Update
Rute ke Spot Riyadi, Tempat Nikmati Pagi usai Sahur di Yogyakarta

Rute ke Spot Riyadi, Tempat Nikmati Pagi usai Sahur di Yogyakarta

Travel Tips
AirAsia Akan Buka Rute Jakarta-Perth PP, Tiket Mulai Rp 1,2 Juta

AirAsia Akan Buka Rute Jakarta-Perth PP, Tiket Mulai Rp 1,2 Juta

Travel Update
Nosarara Nosabatutu, Tempat Ngabuburit di Palu dengan Panorama Alam

Nosarara Nosabatutu, Tempat Ngabuburit di Palu dengan Panorama Alam

Jalan Jalan
3 Tips Kebagian Shalat Idul Fitri di Masjid Istiqlal, Datang Subuh

3 Tips Kebagian Shalat Idul Fitri di Masjid Istiqlal, Datang Subuh

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+