Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Wisata Banyuwangi dengan Nuansa KKN di Desa Penari 

KOMPAS.com - Film horor KKN di Desa Penari berhasil menyedot perhatian masyarakat Indonesia. Bahkan, film yang berangkat dari utas Twitter pada 2019 ini, sudah ditonton oleh tujuh juta orang. 

Selain tertarik dengan kisahnya, masyarakat juga penasaran dengan lokasi asli KKN di Desa Penari. Netizen di media sosial banyak mengaitkan lokasi asli KKN di Desa Penari dengan sebuah desa di Banyuwangi, Jawa Timur. 

Namun, tidak ada konfirmasi dari sang penulis, yakni akun Twitter @SimpleM81378523, atau SimpleMan.

Terlepas dari kebenaran lokasi asli KKN di Desa Penari, Kabupaten Banyuwangi ternyata memiliki sejumlah tempat wisata yang memiliki vibe atau atmosfer serupa dengan cerita horor itu.

Berikut tempat wisata di Banyuwangi, Jawa Timur yang mempunyai nuansa serupa dengan lokasi KKN di Desa Penari, seperti dikutip dari Instagram @banyuwangi_tourism.

Meski begitu, beberapa tempat wisata ini tidak dikonfirmasi sebagai lokasi asli KKN di Desa Penari:

1. Taman Nasional Alas Purwo

Seperti diketahui, KKN di Desa Penari menceritakan kejadian mistis yang menimpa enam mahasiswa saat kuliah kerja nyata (KKN) di desa terpencil.

Untuk menjangkau lokasi desa yang sangat terpencil, rombongan mahasiswa tersebut harus menempuh perjalanan melewati hutan. 

Nah, salah satu wisata di Banyuwangi yang mempunyai vibe serupa dengan kisah tersebut adalah Taman Nasional (TN) Alas Purwo. 

Mengutip Kompas.com (19/1/2021), Alas Purwo merupakan salah satu wisata unggulan Banyuwangi. Lokasinya berada di ujung tenggara Pulau Jawa, tepatnya di Kecamatan Tegaldimo dan Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi.

Tempat ini identik sebagai tempat angker, mistis, dan penuh misteri. Pasalnya, konon kawasan ini diyakini merupakan tanah tertua Pulau Jawa, serta memiliki luas mencapai 44.037 hektar.

Saat melewati Alas Purwo, pengunjung akan disuguhi pemandangan pohon-pohon tinggi yang berjajar di sisi kiri dan kanan jalan. 

Terlepas dari mitos yang melekat, geopark nasional ini mempunyai banyak kawasan wisata menarik. Mulai dari kawasan sabana, situs bersejarah, wisata budaya, hutan bakau, goa kuno, dan barisan pantai. 

Alas Purwo juga mempunyai sekitar 700 jenis flora, 50 jenis mamalia, 320 jenis burung, 15 jenis amfibi, dan 48 jenis reptil yang menghuni hutan ini.

2. Rowo Bayu

Telaga Rowo Bayu diduga sebagai lokasi asli dari kisah KKN di Desa Penari. Rowo Bayu merupakan salah satu tempat wisata di Banyuwangi, tepatnya di Desa Bayu, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi. 

Mengutip Kompas.com (6/9/2019), telaga ini berjarak sekitar 35 kilometer (km) dari Kota Banyuwangi dengan waktu tempuh sekitar satu jam.

Tempat ini tampak asri karena berada di ketinggian sekitar 800 meter di atas permukaan laut (mdpl) dan dikelilingi pepohonan.

Rowo Bayu bukan sekadar tempat wisata alam saja, tetapi juga sebagai obyek wisata sejarah yang menyimpan jejak Kerajaan Blambangan.

Di sana, terdapat petilasan Prabu Tawang Alun, Raja Blambangan. Ada pula tiga mata air atau sendang. Ketiga mata air ini memiliki nama Sendang Keputren, Sendang Wigangga dan Sendang Kamulyan. 

Selain itu, ada Candi Puncak Agung Macan Putih yang didirikan untuk menghormati roh para leluhur yang telah berjasa dalam mempertahankan tanah Blambangan saat Perang Puputan Bayu tahun 1771. 

Telaga Rowo Bayu diduga sebagai lokasi asli KKN di Desa Penari karena sang penulis, SimpleMan mengunggah foto telaga itu. Namun, akhirnya ia mengonfirmasi bahwa foto itu hanya sebagai ilustrasi salah satu tempat dalam cerita viral tersebut. 

3. Hutan De Djawatan

Tempat wisata selanjutnya adalah Hutan De Djawatan. Area hutan seluas sembilan hektar ini dipenuhi dengan pohon-pohon trembesi yang menjulang tinggi. 

Mengutip Kompas.com (21/11/2020), pohon-pohon trembesi tersebut menawarkan sensasi seperti Hutan Fangorn dalam film Lord of The Rings.

Tempat wisata yang buka pada Juni 2018 tersebut, menjadi incaran wisatawan yang berburu foto Instagramable dengan suasana di tengah hutan. 

Terdapat sekitar 805 pohon berumur sekitar 100-150 tahun dengan  diameter mencapai 1,5 meter-2 meter.

Nama De Djawatan diambil dari nama lama Perum Perhutani, yakni Djawatan Kehutanan. Obyek wisata ini berada di  Desa Benculuk, Kecamatan Cluring, Banyuwangi. 

4. Hutan Pinus Suko

Hutan Pinus Suko mengingatkan penonton film KKN di Desa Penari dengan scene perjalanan rombongan peserta KKN memasuki desa terpencil. Perjalanan tersebut melewati hutan yang dipenuhi pohon-pohon tinggi menjulang. 

Lokasi Hutan Pinus Suko berada di Gombeng, Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi. Jaraknya dari Kota Banyuwangi kurang lebih 15 km dengan waktu tempuh 30 menit. 

Hutan Pinus Suko juga dikenal dengan nama Wana Wisata Sumber Manis. Pada pagi dan sore hari, hutan ini diselimuti kabut tipis. 

Pengunjung bisa menyaksikan deretan pohon pinus yang menjulang tinggi. Ada sejumlah fasilitas pendukung bagi wisatawan seperti toilet dan area parkir. 

https://travel.kompas.com/read/2022/05/21/101134927/4-wisata-banyuwangi-dengan-nuansa-kkn-di-desa-penari

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke