Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

15 Kosakata Dasar buat Traveling ke Bali

KOMPAS.com - Provinsi Bali merupakan salah satu destinasi wisata favorit di Indonesia, baik di kalangan wisatawan nusantara maupun mancanegara. Keindahan alam dan budaya Bali menjadi magnet bagi wisatawan. 

Pulau Dewata ini mempunyai banyak budaya, salah satunya adalah Bahasa Bali. Hingga saat ini, masyarakat Bali masih menggunakan Bahasa Bali dalam keseharian mereka. 

Jika kamu berwisata ke Bali, tak ada salahnya untuk mempelajari bahasa tersebut. 

Dikutip dari Tribun Bali, Rabu (17/3/2021), Bahasa Bali memiliki empat tingkatan bahasa atau kruna. Mulai yang paling bawah adalah kruna kasar, kemudian andap, mider, dan terakhir kruna alus.

Kruna kasar biasanya digunakan untuk mengumpat. Kemudian, kruna andap biasanya digunakan untuk percakapan dengan teman sebaya. 

Sedangkan, kruna mider merupakan bentuk kata netral. Kemudian, kruna alus digunakan saat berbincang dengan orang lebih tua, orangtua, pemuka agama, dan pejabat.

  • Monumen Bajra Sandhi Jadi Media Promosi Sejarah Bali kepada Turis Asing
  • 5 Negara Sumbang Kunjungan Turis Asing Terbanyak di Bali

Sementara itu, Kamus Bali-Indonesia Edisi Ketiga dari penerbit Balai Bahasa Provinsi Bali, mengelompokkan tingkatan Bali menjadi empat. Meliputi, kasar, alus singgih, alus sor, dan alus mider.

Ada beberapa kosakata yang mempunyai beberapa tingkatan kruna tersebut. Namun, ada pula yang tidak memiliki kruna. 

Berikut kosakata dasar untuk traveling ke Bali, berdasarkan Kamus Bahasa Bali-Indonesia daring, dari situs Balai Bahasa Provinsi Bali. 

1. Rahajeng

Rahajeng merupakan kata sifat (adjektiva) berarti selamat. Kamu bisa menggunakan kata ini untuk mengucapkan sapaan kepada penduduk Bali. 

Berikut contohnya: 

  • Rahajeng semeng berarti selamat pagi.
  • Rahajeng tengai berarti selamat siang.
  • Rahajeng sore berarti selamat sore. 
  • Rahajeng wengi berarti selamat malam.

2. Salam 

Umat Hindu di Bali mempunyai ucapan salam yang biasa digunakan yakni Om swastiastu. Dilansir dari Tribunnews.com, Senin (18/1/2021), Om swastiastu merupakan sapaan sekaligus doa untuk lawan bicara, supaya orang tersebut selalu diberkahi oleh Tuhan. 

Ucapan salam ini tidak bergantung waktu, sehingga bisa dicuapkan kapan saja baik pagi, siang, sore, atau malam.

3. Kenken kabare

Kenken kabare berarti apa kabar. Kalimat ini bisa kita gunakan untuk menanyakan kabar kepada penduduk Bali setelah mengucap salam. 

4. Bli dan mbok 

Bli merupakan panggilan bagi orang Bali yang paling populer serta diketahui oleh banyak orang. Panggilan ini umumnya digunakan untuk memanggil laki-laki yang lebih tua atau laki-laki sebaya yang belum dikenal. 

Sedangkan, untuk perempuan biasanya menggunakan panggilan mbok.

5. Rauh 

Rauh merupakan kata kerja (verba) yang berarti datang, tiba, atau sampai. Contoh kalimatnya sebagai berikut: 

6. Suksma 

Suksma atau matur suksma artinya terima kasih. Untuk membalas ucapan itu, kamu bisa mengatakan suksma mewali yang berarti terima kasih kembali. 

7. Ampura 

Ampura berarti mohon maaf.

8. Ajeng 

Ajeng berarti makan dalam tingkatan bahasa alus mider. Sedangkan, dalam tingkatan alus singgih yakni ngrayunang. 

Contoh kalimatnya: 

  • Ida ngrayunang ping tiga sarahina berarti beliau makan tiga kali sehari. 

9. Nginep 

Nginep merupakan kata kerja berarti menginap atau bermalam. 

Contoh kalimatnya: 

  • Di Bali ida nginep di hotel artinya di Bali beliau menginap di hotel.

10. Numbas 

Numbas merupakan kata kerja yang berarti membeli. Sedangkan, kata alus singgih dari numbas adalah tumbas. 

11. Nglangi 

Nglangi merupakan kata kerja yang berarti berenang. 

Contoh kalimat: 

  • Mlajah nglangi di tukade artinya belajar berenang di sungai. 

12. Pasih 

Pasih atau pesisi merupakan kata benda yang berarti pantai.

13.  Luas 

Luas merupakan kata kerja yang berarti pergi. 

Contoh kalimatnya: 

  • Tiang luas ka Badung berarti saya pergi ke Badung.

14. Ten 

Ten merupakan adverbia atau kata keterangan yang berarti tidak. 

Wisatawan bisa menggunakan kata ini untuk menolak sesuatu atau mengatakan tidak. 

Contoh kalimatnya: 

  • Ten wenten, yang berarti tidak ada.
  • Ten uning, yang berarti tidak tahu.

15. Dija 

Dija atau ring dija merupakan kata kata keterangan yang berarti di mana. Wisatawan bisa menggunakan kata ini untuk menanyakan tempat. 

Alternalif lainnya adalah dijanan yang berarti di sebelah mana. 

  • 5 Kafe Hits di Bangli Bali, Bisa Nikmati Pemandangan Gunung Batur
  • 15 Tempat Wisata Bali, Cocok untuk Libur Panjang 

https://travel.kompas.com/read/2022/05/30/090800127/15-kosakata-dasar-buat-traveling-ke-bali-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke