Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rangkaian Kegiatan Hari Suci Galungan yang Penuh Makna

KOMPAS.com - Galungan merupakan hari suci umat Hindu yang dirayakan setiap 210 hari sekali menurut perhitungan penanggalan pawukon.

Berdasarkan penanggalan tradisional Indonesia itu, Hari Suci Galungan jatuh pada Rabu kliwon. Tahun 2022 ini, puncak Hari Raya Galungan akan jatuh pada Rabu (8/6/2022).

Reni Widiastuti dalam Kebudayaan dan Pariwisata Bali (2009) menjelaskan bahwa Galungan merupakan perayaan kemenangan dharma (kebaikan) atas adharma (kejahatan).

Kemenangan itu dirayakan sebagai ungkapan kegembiraan sekaligus syukur kepada Sang Hyang Widhi Wasa. Adapun kejahatan yang dimaksud adalah sifat buruk yang ada dalam diri manusia. 

“Hari Raya Galungan sangat erat kaitannya dengan kemenangan dharma atas adharma, sehingga dirayakan sebagai ungkapan kegembiraan dan kemenangan,” tulisnya.  

Sementara itu, Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) menjelaskan, terdapat rangkaian kegiatan dalam perayaan Hari Raya Galungan. Setiap rangkaian acara itu memiliki makna masing-masing, sebagai berikut: 

1. Tumpek Wariga

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia I Gusti Ngurah Sudiana menjelaskan, Tumpek Wariga atau Saniscara Kliwon Wuku Wariga jatuh 25 hari sebelum Galungan. Tumpek Wariga juga disebut sebagai Tumpek Pengarah. 

Pada perayaan itu, umat Hindu memuja Sang Hyang Sangkara sebagai Dewa Kemakmuran dan keselamatan tumbuh-tumbuhan. Perayaan Tumpek Wariga dilakukan dengan menghaturkan banten atau sesaji yang berupa bubuh atau bubur sumsum berwarna.

"Peringatan tersebut merupakan wujud cinta kasih manusia terhadap tumbuh-tumbuhan," ujar Sudiana dikutip dari Kompas.com, Rabu (10/11/2021).

Dilansir dari laman Pemerintah Kabupaten Buleleng, para perayaan Tumpek Wariga, semua pepohonan akan disirati atau disiram dengan tirta wangsuhpada atau air suci. Sebelumnya, air suci itu diambil dari sebuah pura dan diberi sesaji. 

Setelah selesai disiram, kemudian pemilik pohon akan mengelus batang pohon sambil berucap sendiri (bermonolog). Monolog tersebut bermakna harapan si pemilik agar pohon itu nantinya dapat segera berbuah, sehingga dapat digunakan untuk upacara Hari Raya Galungan. 

2. Sugihan Jawa 

Menurut Pemerintah Kabupaten Buleleng, Sugihan Jawa berasal dari dua kata, yaitu sugi dan jawa. Sugi berarti bersih atau suci, sedangkan jawa berasal dari kata jaba yang artinya luar.

Secara singkat pengertian Sugihan Jawa adalah hari pembersihan atau penyucian segala sesuatu yang berada di luar diri manusia atau Bhuana Agung. 

Pada perayaan Sugihan Jawa, umat Hindu melaksanakan upacara yang disebut Mererebu atau Mererebon. Upacara ini bertujuan untuk menetralisasi sifat negatif di Bhuana Agung,  yang disimbolkan dengan pembersihan merajan dan rumah.

Sudiana menuturkan umat Hindu biasanya menghaturkan sesaji semampunya di lingkungan sanggah gede, panti, dadya, hingga pura kahyangan tiga atau kahyangan desa. 

“Sugihan Jawa biasanya dirayakan setiap hari Kamis Wage wuku Sungsang," kata Sudiana dikutip dari Kompas.com, Rabu.

3. Sugihan Bali 

Rangkaian Sugihan Jawa dilanjutkan dengan Sugihan Bali. Upacara Sugihan Bali ini bermakna penyucian atau pembersihan diri sendiri yang disebut sebagai Bhuana Alit. 

Mengutip laman Pemerintah Kabupaten Buleleng, tata cara pelaksanaan Sugihan Bali adalah dengan mandi, melakukan pembersihan secara fisik, dan memohon Tirta Gocara kepada Sulinggih.

Rangkaian kegiatan itu sebagai simbol penyucian jiwa raga untuk menyongsong hari Galungan yang sudah semakin dekat. Sugihan Bali dirayakan setiap hari Jumat Kliwon Wuku Sungsang. 

4. Hari Penyekeban

Hari Penyekeban berasal dari kalimat nyekeb indriya. Maknanya, umat Hindu mengekang diri menghindari melakukan hal-hal yang tidak dibenarkan oleh agama.

Hari Penyekeban ini dirayakan setiap Minggu Pahing Wuku Dungulan.

Jadi, Hari Penyajan ini memiliki makna filosofis umat Hindu memantapkan diri untuk merayakan Hari Raya Galungan.

Menurut kepercayaan warga, pada hari ini umat Hindu akan digoda oleh Sang Bhuta Dungulan untuk menguji sejauh mana tingkat pengendalian diri mereka. Hari Penyajan dirayakan setiap Senin Pon Wuku Dungulan.

6. Hari Penampahan 

Hari Penampahan jatuh sehari sebelum Hari Raya Galungan, tepatnya pada Selasa Wage Wuku Dungulan. Pada hari ini, umat Hindu akan disibukkan dengan pembuatan penjor, sebagai ungkapan syukur ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa. 

Penjor terbuat dari batang bambu melengkung yang dipenuhi dengan hiasan. 

Reni Widiastuti menambahkan, pada Hari Penampahan umat Hindu pada umumnya menyembelih babi. Penyembelihan babi ini mengandung makna simbolis yaitu membunuh semua nafsu binatang dalam diri manusia.

7. Hari Suci Galungan

Setelah sejumlah rangkaian acara, tibalah umat Hindu pada puncak perayaan Hari Raya Galungan. 

Sudiana mengatakan, prosesi Hari Raya Galungan dimulai dengan upacara sembahyang di rumah masing-masing, kemudian dilanjutkan dengan sembahyang di pura sekitarnya.

Pada momen ini, umat Hindu banyak yang memilih pulang kampung, sehingga bisa sembahyang ke tanah kelahiran masing-masing. 

Selain itu, kata Sudiana, umat Hindu yang memiliki anggota keluarga yang telah meninggal atau mapendem (dikubur), maka anggota keluarga yang masih hidup wajib untuk membawakan sesaji ke kuburan.

"Atau istilahnya mamunjung ka setra kuburan saat Hari Raya Galungan," jelas Sudiana.

8. Hari Umanis Galungan 

Dikutip dari situs Pemerintah Kabupaten Buleleng, sehari setelah Galungan, umat Hindu merayakan Umanis Galungan. Pada hari ini, umat Hindu akan melaksanakan sembahyang dan dilanjutkan dengan Dharma Santi.

Kemudian, umat Hindu saling mengunjungi sanak saudara atau tempat rekreasi. 

Hal yang menarik dari Umanis Galungan adalah, anak-anak akan melakukan tradisi ngelawang, yakni tradisi menarikan barong disertai gamelan dari pintu rumah penduduk satu ke yang lainnya (lawang ke lawang). 

Kemudian, penduduk yang mempunyai rumah tersebut akan keluar dari rumah sambil membawa canang dan sesari atau uang. Umat Hindu percaya bahwa tarian barong ini dapat mengusir segala aura negatif dan mendatangkan aura positif. 

Umanis Galungan jatuh pada hari Kamis Umanis Wuku Dungulan

https://travel.kompas.com/read/2022/06/04/120300827/rangkaian-kegiatan-hari-suci-galungan-yang-penuh-makna

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke