Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tiket Naik ke Candi Borobudur Rp 750.000, Jumlah Wisatawan Terancam Turun Drastis

KOMPAS.com - Pengamat memperkirakan jumlah kunjungan wisatawan lokal ke Candi Borobudur berpotensi turun drastis, jika pemerintah merealisasikan rencana kenaikan harga tiket naik ke atas Candi Borobudur.  

Pengamat Pariwisata sekaligus Ketua Ikatan Cendekiawan Pariwisata (ICPI) Azril Azahari memprediksi, jumlah wisatawan domestik ke Candi Borobudur berpotensi terpangkas hingga 50 persen. 

“Sangat bisa mengurangi (kunjungan wisatawan). Sekali datang orang sudah malas balik ke sana lagi. Saya rasa (potensi penurunan jumlah wisatawan) sampai 50 persen ada,” kata dia kepada Kompas.com, Minggu (5/6/2022).

Proyeksi itu menanggapi rencana pemerintah yang disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, untuk menaikkan tarif tiket Candi Borobudur. 

Rencananya, wisatawan lokal yang ingin naik ke atas Candi Borobudur harus membayar tiket sebesar Rp 750.000 per orang.

Untuk turis asing, tarif naik ke atas Candi Borobudur adalah 100 dollar AS setara Rp 1.443.000 (kurs Rp 14.400) bagi turis asing.

Adapun, harga tiket masuk kawasan Candi Borobudur memang tidak berubah. Namun, wisatawan yang hanya membayar tiket masuk, tidak bisa naik ke atas candi. 

Untuk diketahui, saat ini tiket masuk Borobudur bagi wisatawan lokal dipatok sebesar Rp 50.000 bagi usia di atas 10 tahun. Lalu, pengunjung anak-anak usia 3-10 dikenakan tarif masuk Rp 25.000, dan anak di bawah 3 tahun tidak dikenakan biaya. 

Berikutnya, tiket masuk Borobudur untuk wisatawan asing dewasa  sebesar Rp 350.000 dan Rp 210.000 bagi turis asing anak-anak. 

Proyeksi Azril itu bukan tanpa alasan. Sebab, harga tiket bagi wisatawan lokal yang ingin naik ke atas candi mencapai 1.400 persen, alias 15 kali lipat dibandingkan tiket masuk yang seharga Rp 50.000. 

Secara umum, Azril menilai harga tiket naik ke atas Candi Borobudur tersebut terlalu mahal. Terlebih, jika wisatawan lokal hanya dapat melihat bangunan candi dari bawah atau dari area pelataran, juga harus membayar Rp 50.000 per orang.

“Naik ke atas Candi Borobudur bayar Rp 750.000 itu terlalu mahal. Lalu, bayar Rp 50.000 hanya melihat candi saja dari jauh kan percuma, seharusnya enggak bayar juga bisa," ujarnya. 

Oleh sebab itu, ia meyakini jumlah pengunjung situs budaya unggulan Indonesia itu bisa turun drastis. Bahkan, ia memprediksi kondisinya tidak jauh berbeda dengan masa pandemi Covid-19. 

“Kondisinya akan sama seperti zaman Covid-19, tidak akan ada kenaikan jumlah pengunjung. Artinya, jumlah wisatawan tidak akan maju sama dengan saat pandemi,” tuturnya. 

Tantangan di tengah kebangkitan industri pariwisata

Sangat disayangkan, lanjut Azril, kebijakan itu justru direncanakan saat industri pariwisata mulai bangkit dari keterpurukan pandemi Covid-19.

Hal ini tentunya akan menjadi tantangan baru bagi pelaku industri pariwisata dan pendukungnya, seperti UMKM dan agen perjalanan.

“Bagaimana mau mengangkat pariwisata kita? Kan pariwisata kita baru mulai menggeliat, tiba-tiba dibebani lagi dengan itu. Aduh, kasihan-lah. Kita baru saja kena Covid-19, ini sudah mulai turun. Wisatawan mulai datang ke Borobudur,” tuturnya. 

Oleh sebab itu, ia menilai pemerintah harus mengevaluasi ulang rencana perubahan tarif tersebut. 

Cukup sistem kuota, tanpa perlu naikkan harga

Menurutnya,apabila tujuan pemerintah membatasi jumlah pengunjung, maka bisa menggunakan sistem kuota saja tanpa harus mengerek setinggi langit harga naik ke atas Candi Borobudur. 

Sebelumnya, Luhut berdalih kenaikan harga tiket Candi Borobudur bertujuan untuk membatasi jumlah kunjungan dengan target 1.200 orang per hari.

Kuota kunjungan itu diberlakukan demi menjaga kelestarian salah satu Warisan Budaya Dunia yang telah diakui oleh UNESCO itu.  

“Kalau untuk membatasi ya batasi saja, siapa daftar duluan, dia yang duluan naik, lalu sampai 1.200 pengunjung, stop. Tidak ada hubungannya dengan uang,” ucapnya.  

https://travel.kompas.com/read/2022/06/05/200800327/tiket-naik-ke-candi-borobudur-rp-750000-jumlah-wisatawan-terancam-turun

Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke