Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Langkah Kemenparekraf Antisipasi Lonjakan Kunjungan Wisata Saat Libur Sekolah

JAKARTA, KOMPAS.com - Jelang periode libur sekolah, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyiapkan sejumlah langkah guna mengantisipasi lonjakan kunjungan wisata di tanah air.

Sebab, pada masa transisi pandemi ke endemi animo masyarakat untuk berlibur dinilai tinggi.

"Oleh karena itu kami, Kemenparekraf ingin memastikan bahwa penerapan prokes masih sangat penting," tutur Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur, Vinsensius Jemadu, dalam Weekly Press Briefing di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (13/06/2022).

Adapun keempat langkah tersebut mencakup:

  • Himbauan monitoring kepada seluruh dinas terkait

Kemenparekraf mengimbau seluruh dinas terkait yang ada tingkat kabupaten, kota, dan provinsi untuk memastikan sekaligus mengawasi seluruh destinasi di daerahnya agar patuh terhadap protokol kesehatan.

"Kami mengimbau kepada dinas-dinas kabupaten, kota, dan provinsi untuk tetap memberikan imbauan dan juga monitoring kepada semua destinasi untuk menerapkan protokol kesehatan," kata Vinsen.

  • Penerapan e-ticket

Langkah berikutnya, yaitu memastikan seluruh destinasi menggunakan tiket elektronik sebagai tiket masuk.

Kemenparekraf menggandeng Mitra Kerja Perkasa (MKP) untuk penerapan digitalisasi tiket elektronik di sejumlah destinasi.

"Kita digitalisasi sehingga betul-betul bisa menjaga, supaya cashless itu kita terapkan," tuturnya.

  • Evaluasi keamanan wahana di destinasi

Berkaca dari sejumlah insiden kecelakaan di tempat wisata beberapa waktu lalu, Kemenparekraf Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) mengkaji kembali kemanan semua peralatan dan wahana yang ada di tempat wisata.

Terutama, kata Vinsen, berkaitan dengan permainan anak.

"Karena beberapa kesempatan terakhir kita melihat banyak sekali kejadian kecelakaan. Karena selama dua tahun tidak terpakai, mungkin banyak sekali peralatan tidak diperbaiki," tuturnya.

Bila ada tempat wisata yang mengabaikan imbauan tersebut, lanjut Vinsen, maka Kemenparekraf tidak segan menutup atau bahkan menjatuhkan sanksi, termasuk mencabut izin usaha.

  • Pemeriksaan kelayakan bus wisata

Kemenparekraf juga berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan untuk melakukan pemeriksaan terhadap kendaraan seperti bus wisata.

Pihaknya memandang, banyak bus pariwisata masih belum terdaftar.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno menambahkan, Kemenparekraf juga sudah mengeluarkan panduan bagaimana cara mengecek bus-bus yang sudah layak jalan dan tersertifikasi.

Wisata jarak dekat

Dalam kesempatan yang sama, Sandiaga juga merekomendasikan beberapa kota di sekitar area Jabodetabek, sebagai tempat tujuan berwisata warga daerah tersebut.

Beberapa di antaranya antara lain Garut, Tasikmalaya, Sumedang, dan Cirebon, daerah-daerah yang masih bisa dijangkau oleh kendaraan bermotor dan tak jauh dari Jabodetabek.

"Ini menjadi opsi bagi masyarakat yang ingin berlibur saat liburan sekolah," tuturnya.

Ia menegaskan, masyarakat dan seluruh pelaku industri pariwisata harus tetap mematuhi aspek CHSE (Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability), untuk mendukung pulihnya pariwisata.

"Momentum pariwisata ini jangan sampai tercederai oleh penyelenggaraan parekraf yang di luar dari bingkai CHSE," tandasnya.

https://travel.kompas.com/read/2022/06/14/213803427/langkah-kemenparekraf-antisipasi-lonjakan-kunjungan-wisata-saat-libur-sekolah

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke