Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tamu dengan Jersey Bola dan Baju Renang Dilarang Masuk Restoran Ini

KOMPAS.com - Sebanyak 11 restoran di Playa de Palma, Mallorca, Spanyol mengeluarkan larangan masuk restoran bagi tamu-tamu yang mengenakan jersey sepak bola.

Selain jersey sepak bola, tamu yang mengenakan pakaian renang dan aksesori yang dibeli di pedagang kaki lima, seperti topi payung dan rantai emas juga tidak diizinkan masuk. 

Mereka tak bisa begitu saja melepas pakaiannya tersebut. Sebab, tamu yang bertelanjang dada juga tak akan diizinkan masuk.

Distrik yang populer sebagai tempat berpesta ini rupanya punya alasan sendiri. 

Dikutip Kompas.com dari The Guardian, restoran-restoran tersebut melarang masuk tamu yang berpakaian jersey sepak bola dan pakaian renang karena sudah gerah dengan turis-turis pemabuk.

"Yang coba kami komunikasikan adalah gagasan bahwa untuk masuk ke sini Anda harus mandi atau berganti pakaian," ujar Juan Miguel Ferrer dari Palma Beach, seperti dikutip The Guardian.

"Anda tidak bisa datang ke sini dengan pakaian pantai atau datang langsung setelah minum-minum di pinggir jalan."

Langkah ini diambil setelah adanya "banjir" turis di daerah tersebut. Namun, lebih banyak turis yang lebih tertarik untuk minum-minum daripada mencoba kuliner lokal atau menikmati pesona pulaunya.

"Sejak 10 Mei, kami sudah mengalami itu, di mana sekelompok besar turis datang hanya ingin mabuk di jalanan atau pinggir laut, atau bahkan di pantai," ucapnya. 

Bagaimana restoran-restoran tersebut menerapkan aturan ini?

Dikutip dari Euro News, mereka akan meletakkan kode QR di pintu masuk dan tamu akan memindainya. Pemindaian itu memungkinkan tamu memeriksa apa saja yang boleh mereka pakai dan tidak untuk memasuki restoran.

Aturan ini sedikit fleksibel untuk siang hari, namun mereka menegaskan tak ada toleransi untuk malam hari. Sebab, perilaku tamu yang mabuk relatif lebih parah pada malam hari.


Langkah pemerintah pangkas turis mabuk

Sejak 2020, Kepulauan Balearic telah menindak para turis pemabuk dengan sejumlah langkah demi mendatangkan turis-turis yang lebih "layak". Termasuk dengan menyusun undang-undang khusus.

Kebijakan ini berlaku untuk resor-resor di Magaluf, Playa de Palma, dan San Antonio di Ibiza.

Destinasi-destinasi yang populer di kalangan para "partygoers" ini sudah melarang penawaran terkait, seperti penawaran minum sepuasnya dan happy hour, demi menekan konsumsi alkohol berlebih.

"Ini bukan jenis pariwisata yang kami inginkan atau apa yang layak diterima oleh penduduk lokal," ujar Presiden Kepulauan Balaeric Francina Armengol awal tahun ini, seperti dikutip Euro News.

Meski begitu, para pengusaha lokal menilai kebijakan dalam undang-undang tersebut kurang efektif dan menciptakan suasana yang tidak menguntungkan bagi mereka.

Selain masih banyaknya turis yang datang hanya untuk minum-minum alih-alih menikmati keindahan tempat tersebut, pengeluran (spending) para turis juga tidak besar.

Ketika kembali ke penginapannya dini hari, sebagian turis bahkan dalam kondisi sangat mabuk sehingga susah atau tidak bisa berjalan dan tergeletak di trotoar.

"Ketersediaan alkohol di hotel-hotel mungkin bisa dikendalikan, namun masalahnya mereka minum itu di jalan," ujar Ferrer dan Marin.

Adapun, seorang sumber dari pemerintah mengatakan kepada The Guardian bahwa undang-undang tersebut baru akan berlaku sepenuhnya pada musim panas ini.

Sumber tersebut juga menegaskan komitmen pemerintah dalam mengurangi pariwisata berbasis alkohol yang selama ini banyak terjadi.

https://travel.kompas.com/read/2022/06/26/173200427/tamu-dengan-jersey-bola-dan-baju-renang-dilarang-masuk-restoran-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke