Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Tips Melihat Embun Upas di Dieng, Datang Pagi Hari

KOMPAS.com – Fenomena embun upas atau embun es kerap terjadi di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Baru-baru ini, fenomena tersebut terjadi pada Kamis (30/6/2022) pagi.

Daerah yang mengalami embun es di Dieng, meliputi kompleks Candi Arjuna, lapangan sekitar Candi Arjuna, dan Dharmasala.

Dilansir dari Antaranews, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan bahwa fenomena embun es di Dieng bisa bertahan hingga satu dasarian atau sampai 10 hari ke depan. 

Buat yang tertarik melihat fenomena embun upas yang mirip dengan salju putih tersebut, bisa datang ke Dieng hingga Minggu (10/7/2022).

Sebelum menikmati keindahan embun upas secara langsung, ada baiknya untuk mengetahui beberapa tips berikut, agar momen berkunjung ke Dieng semakin nyaman dan menyenangkan.

Kepala Unit Pengelola Teknis (UPT) Pengelola Wisata Dieng, Sri Utami mengatakan bahwa pada Kamis pagi suhu udaranya mencapai minus satu derajat celsius. 

Menurutnya, saat fenomena embun upas terjadi, suhu udara cenderung lebih dingin, oleh karena itu dia menyarankan wisatawan untuk memakai baju tebal, seperti jaket. 

“Jaket tidak harus memakai jaket gunung, tapi yang penting tebal,” ujar Sri saat dihubungi Kompas.com pada Kamis. 

Demi mengurangi rasa dingin saat melihat embun upas, kamu juga bisa memakai sarung tangan, kaus kaki, dan topi rajut yang hangat. 

Untuk bisa melihat embun upas, Sri menyarankan wisatawan untuk datang pada pagi hari, yakni saat embun telah membeku. 

“Tipsnya wisatawan bisa melihat fenomena ini (embun es) pada jam 05.30 (WIB), ketika embun sudah membeku,” ucapnya. 

Alasan harus datang pagi adalah agar embun esnya tidak keburu mencair karena sinar mentari.

“Iya (embun es) bisa mencair seiring munculnya sinar matahari,” jelas Sri. 

Sri juga menyarankan agar wisatawan yang ingin melihat fenomena unik ini di Dieng untuk membawa bekal yang hangat.

Memakan hidangan yang hangat saat suhu udara berada di minus nol bisa membuat tubuh terasa lebih baik. Cocok juga untuk mengganti sumber panas yang hilang karena udara dingin. 

Jika tak sempat membawa makanan hangat, bisa juga membelinya di warung yang ada di dekat tempat melihat embun upas. 

“Makanan hangat seperti kentang goreng dan lain-lain tersedia di warung-warung yang ada di area candi. Minuman hangat juga tersedia di sana,” ujar Sri. 

Embun upas yang muncul pada pertengahan 2022 ini diketahui akan terjadi dalam waktu 10 hari menurut BMKG. 

Namun, jika tidak ada informasi apapun terkait kapan munculnya embun upas, sebelum datang ke Dieng wisatawan harus tahu dulu kapan biasanya embun es tersebut muncul.

Dilansir dari Kompas.com, Kamis (30/7/2020), embun upas umumnya muncul saat musim kemarau tiba. 

"Terjadi embun upas itu pada musim kemarau. Biasanya bulan Juli, Agustus, dan September masih ada," kata Sri. 

Dieng akan banyak dikunjungi wisatawan pada bulan tersebut karena mereka ingin melihat fenomena embun yang membeku mirip salju. 

Berkat kemajuan teknologi wisatawan juga bisa dengan mudah mencari tahu lewat internet berita seputar munculnya embun upas. 

Jika ada informasi seputar munculnya embun upas, kamu bisa segera mempersiapkan diri untuk berkunjung ke Dieng. 

Jauh–jauh pergi ke Dieng hanya untuk melihat embun upas rasanya tak lengkap jika belum mengabadikannya ke dalam foto. 

Sebelum berangkat ke Dieng disarankan untuk membawa kamera yang memadai. Semua jenis kamera bisa dipakai entah itu GoPro, kamera professional, atau kamera ponsel, dikutip dari Kompas.com, Selasa (11/5/2021). 

Pastikan juga bahwa seluruh alat yang akan digunakan untuk memotret dalam keadaan daya terisi penuh, agar setiap momennya bisa terabadikan dengan baik. 

https://travel.kompas.com/read/2022/07/01/091028727/5-tips-melihat-embun-upas-di-dieng-datang-pagi-hari

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke