Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Unik, Ada Lukisan Sawah Bung Karno di Bergas Lor Kabupaten Semarang

KOMPAS.com - Berwisata di alam dengan suasana khas pedesaan, ditemani pemandangan berupa sawah dan gunung merupakan kegiatan yang menyenangkan.

Apalagi, jika ada sesuatu yang unik yang bisa ditemukan di desa tersebut. Seperti salah satunya sawah lukis yang berada di Lodji Londo, Kelurahan Bergas Lor, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Pada hamparan padi yang ditanaman, pengunjung bisa menemukan potret lukisan Sang Proklamator Indonesia, Ir. Soekarno atau Bung Karno, dengan tulisan Vivere Pericoloso.

Adapun hamparan sawah tersebut berada di belakang cafe Lodji Londo, dan hanya bisa dilihat secara jelas dari atas menara.

Cerita di balik gambar Soekarno

Gambar di sawah ini merupakan karya seorang seniman bernama Sidik Gunawan, yang tujuan awalnya dibuat untuk memperingati Bulan Bung Karno pada Bulan Juni. 

"Untuk peringatan Bulan Bung Karno, kami dai pokdarwis merencakan akan memperingati bulan Pancasila atau Bung Karno, dibarengi dengan acara Wiwitan, wiwit itu (artinya) mulai tanam," kata Gunawan kepada Kompas.com, Jumat (1/7/2022). 

Sebagai informasi, bulan Juni setiap tahunnya disebut sebagai Bulan Bung Karno karena mengandung tanggal-tanggal penting yang berkaitan dengan presiden pertama Republik Indonesia. 

Di antaranya, kelahiran Pancasila pada 1 Juni, yang diambil dari pidato Bung Karno di Sidang BPUPKI yang pertama, lalu 6 Juni 1901 Bung Karno lahir, dan pada 21 Juni 1970 Bung Karno wafat.

Proses pembuatan sawah lukis di Bergas Lor

Menghasilkan suatu karya yang unik, Sidik mengatakan bahwa proses pembuatannya berlangsung selama beberapa minggu. Adapun bahannya dengan media tanam padi biasa dan padi wulung yang berwarna hitam.

"Membuat sketsa, yang bisa diaplikasikan di sawah seluas 1.250 - 1.300 meter. Setelah sketsa jadi, bisa digambar, kita buat semacam skala, baru kita tanam. Harus paham juga karakter padi itu sendiri, kalau besar jadinya seperti apa," terang Gunawan. 

Selama proses penggambaran sekitar tiga minggu, ia juga dibantu oleh para pemuda-pemudi setempat hingga relawan dari universitas di Semarang. 

Setelah selesai ditanam pada tanggal 22 Mei 2022 lalu, imbuh dia, hasil lukisan di sawah masih harus ditunggu sekitar 1,5 bulan. 

Kemudian, hasil suatu gambar bisa dinikmati sekitar 2 hingga 2,5 bulan hingga panen, sebelum rencananya diganti dengan gambar lain.


"Jadi setiap musim tanam, akan kami gambar, tergantung permintaan dari komen-komen yang masuk, kami sesuaikan," ujarnya.

Sebelumnya, ia juga pernah melukis gambar wajah Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan percobaan pertama yakni membuat potret dirinya sendiri. 

Lahan sawah ini, ia menjelaskan, disewa dari para petani, sehingga hasil panennya akan dikembalikan ke para petani juga.

Sidik berharap, inovasi-inovasi serupa dapat membantu meningkatkan nilai jual wisata di desa, sehingga berdampak pada kesejahteraan warga, khususnya para petani. 

"Harapan kami akan mengembangkan wisata alam dan pedesaan. Ke depan kami akan mencoba bikin program Bedah Gubug, akan kami desain dengan indah dan cantik, biar bisa disewa buat foto-foto. Wisatawan bayar misalnya Rp 5.000, nanti buat petani yang punya sawah," tutur Gunawan.

Kampung wisata Bergas Lor

Bagi yang penasaran dan ingin melihat sawah lukis, bisa datang ke cafe Lodji Londo di Kampung Wisata Bergas Lor.

Kafe ini memiliki nuansa kastil tua, dilengkapi dengan pemandangan pegunungan, sawah, serta spot-spot foto menarik seperti misalnya jembatan bambu. 

Pengunjung hanya perlu membayar tarif parkir, kemudian bisa memesan makanan dan minuman di Lodji Londo.

Dari kota Semarang, jarak perjalanan menuju Lodji Londo adalah sekitar 25 hingga 30 kilometer (Km), dengan waktu tempuh 50 menit sampai 1 jam. 

https://travel.kompas.com/read/2022/07/03/113734027/unik-ada-lukisan-sawah-bung-karno-di-bergas-lor-kabupaten-semarang

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke