Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tips Mendaki Gunung Penanggungan via Tamiajeng, Jangan Meremehkan

KOMPAS.com – Gunung yang tidak terlalu tinggi biasanya jadi tujuan favorit para pendaki, terutama pemula.

Itu karena biasanya jarak tempuh sampai puncak tidak terlalu tinggi dan jalur pendakiannya juga tidak berat.

Gunung Penanggungan di Jawa Timur adalah salah satunya. Gunung ini hampir selalu dikunjungi pendaki, meski bukan saat akhir pekan.

Meski begitu, mendaki Gunung Penanggungan tidaklah mudah. Jalur pendakian gunung ini ternyata cukup terjal dan licin di beberapa titik. Ditambah lagi, tidak ada sumber air di sepanjang jalur.

Kompas.com sempat mendaki Gunung Penanggungan pada Rabu (29/7/2022) dan berikut ini tips mendaki ke sana:

1. Pakai sepatu gunung

Pendaki Gunung Penanggungan diimbau mengenakan sepatu gunung. Salah satunya adalah karena jalur pendakiannya yang cukup licin di beberapa titik.

Jalur pendakian juga ada yang berupa batuan, terutama jelang Puncak Bayangan dan Puncak Penanggungan. Beberapa di antaranya bahkan cukup tajam.

Dengan memakai sepatu gunung, kaki akan terlindung saat menginjak atau tergores batu tajam. Sepatu gunung juga meminimalkan risiko terpeleset.

2. Bawa air yang cukup

Sebelum mendaki Gunung Penanggungan, perlu diketahui bahwa tidak ada sumber air dari bawah sampai puncak.

Pendaki pun harus membawa persediaan air yang cukup agar tidak sampai kehabisan air di tengah perjalanan.

“Satu orang minimal dua botol besar. Satu untuk naik, satu untuk turun,” kata petugas Basecamp Tamiajeng bernama David kepada Kompas.com, Rabu.

3. Camping di Puncak Bayangan

Jika hendak ke puncak, pendaki disarankan berkemah dan bermalam terlebih dahulu di Puncak Bayangan. Barulah kemudian perjalanan dilanjutkan dini hari sekitar pukul 04.00 WIB.

Dengan demikian, fisik tidak akan terlalu terkuras habis karena jalur pendakian, terutama dari Pos 4 sampai Puncak Banyangan dan perjalanan ke puncak, jalur cukup terjal.

4. Bawa barang berharga saat ke puncak

Saat perjalanan ke puncak, pendaki biasanya meninggalkan barang bawaan berat, seperti tenda, kompor, dan nesting, serta hanya membawa air dan camilan.

Namun, pendaki diimbau turut membawa barang berharga, seperti smartphone atau dompet agar tidak hilang.

“Banyak laporan kehilangan. Makannya barang berharga juga dibawa saja pas ke puncak,” ujar David.

5. Hati-hati saat perjalanan turun

Tanjakan terjal berubah menjadi turunan curam saat perjalanan turun. Selain menyiksa lutut, jalur juga cukup licin karena batuan lepas dan tanah basah.

Pendaki pun harus berhati-hati. Jangan pijak batuan lepas karena mudah longsor. Jangan pula pijak tanah yang terlalu miring karena menyebabkan terpeleset.

6. Jangan remehkan Gunung Penanggungan

Meski ketinggiannya hanya 1.653 meter di atas permukaan laut (mdpl), calon pendaki jangan sampai meremehkan gunung ini.

Selain medannya yang terjal dan curam, pendakian gunung ini dimulai dari ketinggian sekitar 600 mdpl.

Itu berarti, pendaki masih harus naik hingga 1.000 meter. Ditambah lagi, tidak ada sumber air dari bawah sampai puncak.

Pendaki pun tetap harus mempersiapkan diri, baik secara fisik maupun perlengkapan pendakian.

https://travel.kompas.com/read/2022/07/05/090900527/tips-mendaki-gunung-penanggungan-via-tamiajeng-jangan-meremehkan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke