Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Vera, Tarian Adat Masyarakat Rongga NTT yang Penuh Makna

BORONG, KOMPAS.com - Hentakkan kaki para penari vera, baik perempuan maupun laki-laki, memukau para penonton di halaman Pastoran Paroki Santo Arnoldus Janssen dan Santo Josef Freinademetz Waelengga di Kevikepan Borong, Keuskupan Ruteng, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Minggu (24/7/2022).

Para penari tampil diiringi nyanyian adat berbahasa Rongga.

Penari perempuan memakai deng lipa songke, sedangkan penari laki-laki mengenakan kain songke, tengge lipa songke, dan topi nggobe khas etnis Rongga. 

Mereka membuat barisan setengah lingkaran, lalu menari ke arah kanan dan kiri. 

Tarian vera memiliki beberapa variasi sesuai tema. Semua gerakkan yang dipentaskan memiliki makna dan membawa sebuah pesan persaudaraan dan kekeluargaan, persatuan dalam kehidupan bermasyarakat.

Tetua adat etnis Rongga menjelaskan, tarian vera mengungkapkan kegembiraan, sehingga semua penari harus gembira saat menarikannya.

Ada beberapa jenis tarian, tambahnya. Ada tarian vera untuk kedukaan, ada juga yang untuk mengungkapkan rasa syukur. Tarian vera juga dipentaskan sesuai konteks, misalnya saat perayaan Sakramen Krisma.

"Setiap ada peristiwa dalam etnis Rongga selalu membawakan tarian Vera," jelasnya kepada Kompas.com, Sabtu (23/7/2022).

Uskup Keuskupan Ruteng, Mgr Siprianus Hormat, mengatakan bahwa tarian vera cukup unik. Tarian ini juga melambangkan kekeluargaan dan persaudaraan antara masyarakat etnis Rongga.

"Saya sangat kagum dengan pementasan tarian Vera yang dipentaskan Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Kabar Gembira Waerana dan juga kaum perempuan dan laki-laki umat Paroki Santo Arnoldus Jansen dan Santo Josef Freinademetz Waelengga dari lingkungan Lekolembo," tuturnya kepada Kompas.com, Sabtu.

Ia melanjutkan, banyak pesan dan nilai-nilai luhur yang disampaikan melalui tarian vera. 

"Saya berharap budaya sebagai identitas dipertahankan, dirawat dan dijaga demi keberlangsungan dan keberlanjutan di masa akan datang," harapnya.

  • Parade Nyiru, Mengangkat Kembali Tradisi Orang Ndora di Nagekeo NTT
  • 4 Tips Liburan Aman dan Nyaman ke Labuan Bajo NTT
  • 147 Desa di Sikka NTT Diimbau Prioritaskan Sektor Pariwisata

Sementara itu, Pastor Paroki Santo Arnoldus Jansen dan Santo Josef Freinademtz Waelengga, Pastor Heribertus Karno, mengatakan bahwa tahun ini Keuskupan Ruteng sudah menetapkan program pastoral pariwisata holistis.

Oleh sebab itu, atraksi budaya dari masyarakat dipentaskan untuk mempromosikan kearifan lokal dan melestarikan budaya yang dirawat masyarakat.

"Saat perayaan Paskah April 2022, masyarakat etnis Rongga membawakan tarian nggore nggote dan mementaskan tarian vera, pasukan berkuda, tarian ana jara, kelong," ujar keduanya.

https://travel.kompas.com/read/2022/07/27/120756227/mengenal-vera-tarian-adat-masyarakat-rongga-ntt-yang-penuh-makna

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke