Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Wisata Sejarah Kemerdekaan RI, Pas Dikunjungi Saat 17 Agustus 

KOMPAS.com - Memasuki Agustus, masyarakat Indonesia bersiap menyambut peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2022 mendatang. 

Sejumlah tradisi digelar untuk memeriahkan perayaan HUT kemerdekaan RI, seperti upacara bendera dan aneka lomba khas 17 Agustus. 

Selain kegiatan di atas, mengunjungi wisata sejarah kemerdekaan RI dapat menjadi alternatif kegiatan pada 17 Agustus.

Dengan mendatangi destinasi wisata sejarah kemerdekaan, kita dapat mengenang jasa dan perjuangan para pahlawan dalam menggapai kemerdekaan.

Wisata sejarah kemerdekaan RI

Berikut tujuh wisata sejarah kemerdekaan seperti dirangkum oleh Kompas.com. 

1. Tugu Proklamasi 

Tugu Proklamasi merupakan salah satu destinasi wisata sejarah yang menjadi saksi kemerdekaan RI. Mengutip situs Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, lokasi ini merupakan tempat Soekarno didampingi oleh Moh. Hatta membaca naskah proklamasi kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. 

Pada masa kemerdekaan, lokasi Tugu Proklamasi merupakan rumah Soekarno. Jadi, presiden pertama RI itu membaca teks proklamasi kemerdekaan RI di teras rumahnya, tepatnya Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta Pusat. 

Saat ini, jalan tersebut telah berganti nama menjadi Jalan Proklamasi. Meskipun rumah bersejarah itu sudah lama dirobohkan, namun didirikan Tugu Proklamasi pada lokasi tersebut, yang terdiri dari tiga monumen bersejarah, yakni Tugu Petir, Patung Soekarno-Hatta, dan Tugu Wanita.

2. Rumah Rengasdengklok 

Peristiwa Rengasdengklok tidak bisa dipisahkan dari sejarah kemerdekaan RI. Pada 16 Agustus 1945 malam, Bung Karno dan Bung Hatta dibawa oleh para pemuda ke sebuah rumah di   Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat. 

Tujuannya, agar kedua tokoh proklamasi itu tidak terpengaruh Jepang sehingga dapat segera mengumumkan kemerdekaan RI. 

Mengutip Kompas.com (17/8/2019), rumah tersebut adalah milik seorang warga Tionghoa, bernama Djiaw Kie Siong. Hingga saat ini, Rumah Rengasdengklok masih berdiri meskipun sudah dipindahkan dari tempat semula. 

Lokasinya berada di Jalan Perintis Kemerdekaan Nomor 33, Rengasdengklok Utara, Karawang, Jawa Barat. 

3. Museum Perumusan Naskah Proklamasi

Dulunya, bangunan ini merupakan kediaman Laksamana Tadashi Maeda. Berdasarkan informasi dari situs Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, ia merupakan salah satu perwira angkatan laut Jepang yang membantu Indonesia merumuskan naskah proklamasi. 

Rumah bersejarah tersebut berubah menjadi museum sejak 1992. Lokasinya berada di Jalan Imam Bonjol Nomor 1 Menteng, Jakarta Pusat. 

Museum Perumusan Naskah Proklamasi memiliki empat ruangan. Masing-masing berisi benda-benda bersejarah yang dulunya digunakan untuk merumuskan naskah proklamasi.

4. Gedung Joang 45 

Gedung Joang 45 dulunya merupakan sebuah hotel mewah bernama Hotel Schomper. Berdasarkan informasi dari Kompas.com (17/8/2020), hotel ini merupakan milik pasangan Belanda LC Schomper dan AM Bruyn.

Lokasinya berada di Jalan Menteng Nomor 31, Jakarta Pusat. Namun, saat pasukan Nippon alias Jepang datang ke Batavia (sekarang Jakarta) pada 1942, maka Hotel Schomper turut berpindah tangan ke Jepang. 

Kemudian, seorang pemuda Indonesia bernama Anak Marhaen (AM) Hanafi, memperoleh izin dari Jepang untuk menjadikan eks Hotel Schomper sebagai asrama para pemuda. 

Rupanya, tanpa sepengetahuan Jepang Gedung Menteng 31 tersebut  perlahan menjadi markas para pemuda dalam menargetkan kemerdekaan RI. 

5. Rumah pengasingan Bung Karno

Bung Karno pernah beberapa kali diasingkan oleh penjajah, salah satunya ke Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Selama diasingkan, Bung Karno pernah tinggal di rumah milik Haji Abdullah Ambuwaru. Ia ditemani oleh istrinya Inggit Garnasih, ibu mertuanya Amsi, dan kedua anak angkatnya Ratna Juami serta Kartika.

Saat pengasingan di Ende inilah, Soekarno merumuskan teks Pancasila. Mengutip situs Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), pada 16 Mei 1954, Bung Karno meresmikan rumah tersebut sebagaimuseum. 

Berdasarkan informasi dari Kompas.com (1/6/2017), rumah pengasingan Bung Karno masih terawat dengan baik. 

Memasuki ruang tamu, pengunjung bisa melihat lukisan karya Bung Karno yang menggambarkan umat Hindu di Bali sedang bersembahyang. Tatanan ruang tamu serta perabotan di rumah tersebut ditata serupa saat rumah itu ditinggali Soekarno. 

Demikian juga ruang tidur Bung Karno di bagian tengah. Melangkahkan kaki ke ke bagian halaman belakang rumah, ada sumur, kamar mandi, dan dapur yang juga masih tertata seperti sedia kala.

6. Monumen Nasional (Monas) 

Monas merupakan ikon wisata DKI Jakarta. Pembangunan Monas bertujuan untuk mengenang sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia. 

Saat berkunjung ke Monas, wisatawan dapat menyaksikan berbagai sejarah Indonesia, berdasarkan informasi dari Kompas.com (7/7/2022). 

Misalnya, terdapat berbagai patung pahlawan, diorama berbagai peristiwa bersejarah di Indonesia, hingga taman. Pengunjung juga bisa mendengar rekaman suara pembacaan naskah proklamasi oleh Soekarno pada jam-jam tertentu. 

7. Radio Republik Indonesia

Radio Republik Indonesia (RRI) mempunyai peranan penting dalam proklamasi kemerdekaan RI, yaitu menyebarkan kabar kemerdekaan. 

Berdasarkan informasi dari situs Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, teks proklamasi dari Kantor Berita Domei (sekarang kantor berita Antara) sampai di tangan Yusuf Ronodipuro, Bachtiar Lubis, dan Suprapto.

Mereka adalah penyiar radio Hoso Kanri Kyoku (sekarang RRI). Berkat siaran mereka, berita mengenai proklamasi kemerdekaan RI dapat mengudara dan didengarkan hingga pelosok negeri.

https://travel.kompas.com/read/2022/08/02/121300127/7-wisata-sejarah-kemerdekaan-ri-pas-dikunjungi-saat-17-agustus

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke