Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Tips Mendaki Gunung Rinjani NTB buat Pemula, Pahami Prosedur

KOMPAS.com - Mendaki gunung bisa menjadi aktivitas yang penuh tantangan, salah satunya ketika melewati area yang terjal dan terkadang tidak luas. Oleh sebab itu, para pendaki perlu memahami dan berhati-hati ketika mendaki.

Belum lama ini, terjadi kecelakaan yang menimpa seorang Warga Negara Asing (WNA) asal Portugal. Ia terjatuh dari ketinggian 150 meter dari lereng Gunung Rinjani ketika hendak berswafoto, Jumat (19/08/2022).

  • Pendaki Asal Portugal Jatuh dari Puncak Gunung Rinjani NTB
  • Ada Pendaki Jatuh di Gunung Rinjani NTB, Ini Imbauan TNGR

Kejadian ini membuat pihak pengelola mengimbau kembali pada para pendaki untuk berhati-hati di lokasi yang berbahaya.

"Imbauannya untuk mengikuti pedoman SOP (prosedur operasi standar) pendakian tersebut, untuk lebih berhati-hati pada lokasi yang berbahaya," kata Kepala Bidang Tata Usaha Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Dwi Pangestu, kepada Kompas.com, Jumat.

Ia pun memberi beberapa tips bagi para calon pendaki, termasuk pendaki pemula, agar tetap aman dan nyaman:

Pendaki di Gunung Rinjani perlu memiliki jiwa dan raga yang sehat karena jalur pendakian yang tidak mudah dilalui.

Sesuai dengan prosedur operasi standar (Standard Operational Procedure atau SOP) yang berlaku, calon pendaki dilarang memiliki riwayat penyakit jantung, gangguan ginjal, asma, hipertensi, epilepsi, maag kronis, ambeien, asam urat, dan tanam pen dalam tubuh akibat patah tulang dalam kurun waktu dua tahun.

Maka dari itu, Dwi mengimbau agar calon pendaki berolahraga minimal seminggu sebelum mendaki dan menjaga kesehatan.

Dilansir dari Kompas.com, Sabtu (12/03/2022), pendaki juga perlu membawa bekal makanan dan pakaian yang cukup.

Mengenali dan memahami jalur serta medan saat pendakian juga penting. Hal ini karena setiap jalur dan medan bisa berbeda-beda.

Hal ini bisa dilakukan melalui menonton video seputar Gunung Rinjani di media sosial, bertanya kepada teman yang pernah mendaki, dan membaca aturan yang berlaku.

Agar lebih aman, Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Dedy Asriady, juga turut mengimbau calon pendaki pemula menggunakan jasa TO (trekking operator) atau guide (pemandu) dan porter.

“Saya tidak bilang wajib menggunakan TO, saya strongly recommend karena kalau belum pernah mendaki di Rinjani itu hanya bisa membayangkan tingkat kesulitannya sendiri,” katanya, dikutip dari Kompas.com, Selasa (04/01/2021).

Jasa TO sendiri biasanya telah satu paket dengan jasa porter, yang berasal dari para penduduk setempat. Medan pendakian pun tentu sudah dipahaminya.

Dengan menggunakan jasa porter, para calon pendaki bisa lebih terbantu dari segi sejumlah hal, mulai dari persiapan perlengkapan standar pendakian, selama perjalanan, hingga turun kembali.

Untuk diketahui, guide berperan sebagai pemandu bagi pendaki, sedangkan porter bertugas membantu pendaki membawa barang-barangnya dan menyiapkan kebutuhan pendaki.

Sebelum memasuki area pendakian, peralatan yang dibawa oleh calon pendaki akan diperiksa terlebih dahulu apakah sudah sesuai dengan standar dan check-list yang ada atau belum.

Berdasarkan prosedur operasi standar, jika calon pendaki membawa barang yang berpotensi menimbulkan sampah, maka harus dilaporkan juga. Hal ini karena para pendaki harus membersihkan sampahnya di area pendakian secara mandiri.

Beberapa barang lainnya, seperti sabun, sampo, deterjen, tisu basah, serta peralatan lainnya yang mengandung bahan berbahaya dan berpotensi merusak lingkungan TNGR juga dilarang dibawa.

Para calon pendaki harus melakukan registrasi secara online terlebih dahulu. Registrasi ini dapat dilakukan mulai pukul 05.00 - 20.00 Wita.

Kemudian, mereka juga wajib mengunduh aplikasi eRinjani. Aplikasi ini juga berfungsi sebagai aplikasi pendaftaran, pengecekan kuota pendakian, dan pembayaran tiket pendakian.

https://travel.kompas.com/read/2022/08/20/200400627/5-tips-mendaki-gunung-rinjani-ntb-buat-pemula-pahami-prosedur

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke