Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

8 Tips Liburan Hemat ke Australia

KOMPAS.com - Pergi ke Australia bisa jadi salah satu pilihan untuk mengisi waktu liburan atau cuti kerja.

Sayangnya, bagi sebagian orang, liburan ke Australia masih dipandang mahal terutama jika dibandingkan dengan destinasi luar negeri lain yang jaraknya tak jauh dari Indonesia, seperti beberapa negara di Asia Tenggara.

Beberapa orang bahkan lebih memilih pergi ke Jepang atau Korea Selatan lantaran biaya perjalanan yang tak jauh berbeda.

Meski kita perlu mengurus visa saat pergi ke Australia, rupanya visa turis untuk Indonesia berlaku untuk multiple entry alias lebih dari satu kali perjalanan.

Jadi, kamu tak perlu mengurusnya jika dalam satu hingga tiga tahun mau kembali ke Australia.

"Khusus untuk Indonesian visitor, visa bisa berlaku satu sampai tiga tahun, multiple entry. Jadi bisa (datang) lebih dari sekali dan itu cuma Indonesia yang punya, per 2015," ujar Country Manager Indonesia, Tourism Australia, Agitya Nuraini saat ditemui di Jakarta, Jumat (19/05/2022).

Berikut ini sejumlah tips liburan hemat ke Australia bagi kamu yang berencana mengisi waktu liburan di Negeri Kangguru.

Salah satunya, penting untuk merencanakan perjalanan sejak jauh hari agar bisa menekan pengeluaran.

Memesan penerbangan sejak jauh hari menjadi salah satu tips liburan hemat ke Australia maupun ke destinasi-destinasi lainnya.

Agitya menyarankan untuk memesan tiket ke Australia sejak enam bulan sebelum waktu keberangkatan.

Sebab, semakin panjang jarak pemesanan dan penerbangan, kursi kelas murah yang tersedia masih lebih banyak.

"Karena semenjak pandemi, airline belum recovery 100 persen jadi harus booking jauh-jauh hari. Bahkan, kadang mahal pun seat-nya enggak ada," ucap Agitya.

Opsi lainnya adalah berburu tiket promo di travel fair, tempat maskapai, akomodasi, atau agen perjalanan banting harga.

Kamu juga bisa memilih penerbangan Low Cost Carrier (LCC) agar pengeluaran untuk penerbangan bisa lebih hemat.

Pilih kota-kota yang memiliki transportasi publik gratis untuk menjelajahi kota.

Agitya mencontohkan, Melbourne dan Perth. Dengan begitu, kita bisa berkeliling tanpa pusing memikirkan biaya tambahan untuk transportasi.

Biaya transportasi bisa kita alihkan untuk keperluan lain, misalnya untuk mencicipi kuliner setempat atau belanja.

Meski begitu, seperti dikutip dari Tribun Travel (18/07/2019), cara lainnya untuk liburan hemat ke Australia adalah menghindari kota-kota besar, seperti Sydney, Melbourne, dan Perth.

Beberapa destinasi alternatif seperti Yamba di New South Wales, Port Elliot di Australia Selatan, dan Dunsborough di Australia Barat.

Namun, bicara soal destinasi tentunya kembali lagi pada tujuan wisata setiap orang.

Agitya menyarankan, hindari akomodasi di pusat kota. Kita bisa memilih menginap di penginapan yang ada di pinggiran kota, namun terjangkau oleh transportasi umum.

"Bisa dipilih yang tidak city center banget, tapi agak di luar city center tapi masih accessible dengan public transport," ucapnya.

4. Hindari musim puncak

Menghindari peak season atau musim puncak liburan adalah salah satu tips umum untuk berhemat saat liburan.

Namun, kapan peak season untuk berlibur ke Australia?

Selain libur akhir tahun, ternyata Mei hingga Juli adalah salah satu waktu yang tepat untuk pergi ke Australia jika kamu mau berhemat.

Pasalnya, bulan-bulan tersebut termasuk low season di Australia, sehingga kita bisa menemukan harga akomodasi yang relatif lebih murah di sana.

Begitu pula saat libur lebaran. Libur lebaran yang jatuh pada tanggal berbeda-beda setiap tahunnya juga bisa dimanfaatkan untuk liburan hemat di Australia.

5. Makan bersama

Pergi liburan ke Australia bersama keluarga atau kerabat bisa menjadi pilihan tepat untuk berhemat, terutama soal makanan.

Sebab, harga satu porsi makanan di Australia terbilang cukup mahal. Namun, porsi makanan di sana sebetulnya cukup besar.

Bagi beberapa orang Indonesia, porsi makanan tersebut mungkin bisa dinikmati bersama sehingga pengeluaran pun lebih hemat.

"Makanan di Australia sebetulnya tinggi (harganya), tapi porsinya gede jadi bisa sharing," ucap Agitya.

Sebagai gambaran, seperti dikutip Kompas.com (30/09/20217), biaya makan di restoran sekitar 12 dollar Australia hingga 25 dollar Australia atau sekitar Rp 120.000 hingga Rp 250.000.


6. Memanfaatkan WiFi gratis

Sederhana, tapi sangat menghemat. Pastikan kamu memanfaatkan fasilitas WiFi gratis untuk mengakses internet.

Kamu bisa memanfaatkan WiFi bandara atau tempat publik lainnya, restoran atau kafe, dan hotel. 

Membeli suvenir di pusat oleh-oleh di kota atau bandara tentu bukan pilihan terbaik.

Sebagai pilihan, kamu bisa pergi ke pasar lokal untuk membeli suvenir khas Australia.

Beberapa tempat membeli suvenir murah yang cukup populer seperti Fremantle Market, Queen Victoria Market, Adelaide Central Market, dan lainnya.

Jadi, bawalah botol minum sendiri dan mengisinya dari air keran yang tersedia.

https://travel.kompas.com/read/2022/08/21/185249527/8-tips-liburan-hemat-ke-australia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke