Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Tips Jelajah Goa Pindul di Gunungkidul, Lindungi Ponsel

KOMPAS.com - Salah satu byek wisata alam yang belakangan ini diminati di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, adalah Goa Pindul.

Tidak hanya melihat stalaktit dan stalakmit, pengunjung di tempat wisata ini juga bisa merasakan sensasi menyusuri gua dengan menggunakan ban yang mengapung di sungai bawah tanah.

Sebagai informasi, penyusuran Goa Pindul bisa dilakukan oleh anak dari usia tiga tahun ke atas.

  • Potensi Pariwisata Gunungkidul, dari Alam hingga Budaya
  • 18 Wisata Pantai di Jogja Wilayah Gunungkidul yang Paling Terkenal

Menurut seorang pemandu wisata bernama Sugito, wisata susur gua ini aman karena wisatawan memakai pelampung, alirannya tenang bahkan nyaris tidak ada arus, serta ban yang digunakan sebagai tempat duduk wisatawan saling menyatu sama sama lain.

Panjang Goa Pindul sendiri adalah sekitar 350 meter, dan dapat ditempuh dalam waktu 45 menit hingga satu jam.

Jika tertarik berkunjung ke Goa Pindul yang ada di Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo ini, simak dulu beberapa tips yang sudah Kompas.com rangkum. 

Goa Pindul beroperasi dari pukul 07.00 hingga 16.00 WIB. Saat Kompas.com berkunjung ke gua sekitar pukul 10.00 WIB, sinar matahari terasa cukup panas dan menyengat. 

Sebenarnya, selama di dalam gua, kamu tidak akan terkena cahaya matahari karena terlindungi atap gua. Namun, dari basecamp atau tempat kedatangan menuju pintu masuk gua, kamu harus berjalan kaki sekitar 150 meter. 

Begitu pun saat keluar dari Goa Pindul, kamu akan berjalan kaki sedikit, kemudian naik sebuah truk terbuka yang diberi nama Pajero alias Panas Jobo Jero. 

Sehingga kamu sebaiknya memakai tabir surya (sunscreen) untuk melindungi diri dari sengatan panas matahari, terutama jika kulitmu sensitif. 

Berkaitan dengan tips sebelumnya, kamu bisa memakai kacamata hitam atau topi jika ingin melindungi mata dari terik matahari. 

Untuk topi, sebaiknya tidak pakai yang berwarna putih, agar tidak cepat kotor setelah bermain air di dalam gua.

Meski kamu tidak menyeburkan diri ke air sungai, ada kalanya air menetes dari stalaktit, sehingga ada kemungkinan topimu juga bisa terkena noda.

Selain itu, ada banyak kelelawar yang beterbangan di atap gua dan mungkin saja mengeluarkan air seni.

3. Tidak menyusuri gua saat hujan

Sebelum berangkat menuju Goa Pindul, ada baiknya kamu mengecek prakiraan cuaca pada hari itu.

Pasalnya, jika hari hujan, tentu kondisi air tidak memungkinkan untuk dipakai susur gua. 

"Kalau lagi hujan bisa banjir sampai setengah gua," ujar Sugito, kepada Kompas.com, Jumat (19/8/2022). 

Bagi wisatawan yang ingin membawa ponsel, diperbolehkan namun dengan catatan harus berhati-hati. Mereka juga dianjurkan menyimpan ponsel dalam kantung plastik khusus yang sudah didesain sesuai ukuran ponsel, guna menghindari ponsel tercebur.

Jika tidak membawanya, jangan khawatir karena ada banyak penjual di sekitar basecamp yang menjajakan kantung ponsel seharga Rp 15.000 per buah. Kantung itu muat hingga dua ponsel, dan memiliki tali sebagai kalung yang cukup panjang. 

Kalau tak ingin membawa ponsel, kamu bisa memanfaatkan jasa fotografer dari Goa Pindul, dengan harga mulai Rp 100.000 per grup.

Kelebihannya, tidak perlu khawatir ponselmu jatuh atau kena air, bisa dapat hasil foto yang bagus, dan fotografer sudah lebih mengenal medan. 

Selanjutnya, kamu harus siap berbasah-basahan jika ingin menyusuri Goa Pindul, karena kegiatannya sendiri dilakukan dengan naik ban pelampung di atas aliran sungai bawah tanah di dalam gua, atau cave tubing.

Sehingga, disarankan memakai kaos dan celana yang ringan, atau berbahan dasar poliester, nilon, atau likra, yang cocok untuk berenang. Saat di tengah perjalanan menuju akhir, wisatawanbisa menyebur di sungai yang airnya bersih dan jernih. 

Selain pakaian yang nyaman, gunakan sepatu, sandal jepit, atau sandal gunung yang juga tidak bermasalah jika terkena air. 

Jangan lupa juga untuk menyimpan perhiasan dan aksesori berharga di basecamp penitipan barang, untuk menghindari insiden seperti jatuh di dasar sungai. 

Setelah berbasah-basahan, tentu kamu harus menyiapkan satu stel baju ganti untuk dipakai setelah keluar dari gua. 

Tidak perlu khawatir, karena tersedia cukup banyak kamar mandi yang bersih dan memiliki air mengalir di kawasan basecamp. Sehingga, kamu bisa dengan nyaman membersihkan diri sampai mandi di toilet yang ada. 

7. Janjian dengan operator wisata resmi

Untuk diketahui, cukup banyak calo bertebaran di kawasan wisata Goa Pindul, Gunungkidul.

Oleh karena itu, sebelum berkunjung, sebaiknya kamu telah menentukan operator atau pemandu wisata resmi yang sudah kamu kontak atau merupakan rekomendasi dari kenalan.

Jika sudah memilih operator dan hari kunjungan, usahakan untuk janjian terlebih dahulu dan menginformasikan waktu kunjungan. Agar nantinya, operator bisa menjemput rombongan atau janjian di suatu tempat, dan terhindar dari calo yang tiba-tiba muncul. 

Selain informasi dari kenalan, kamu bisa mendapatkan informasi dari media sosial maupun situs internet agar lebih meyakinkan. 

https://travel.kompas.com/read/2022/08/23/180500227/7-tips-jelajah-goa-pindul-di-gunungkidul-lindungi-ponsel-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke