Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pariwisata 4 Daerah di Jatim Siap Dikembangkan, Ada Pacitan dan Ngawi

MALANG, KOMPAS.com - Badan Pelaksana Otorita Borobudur atau BPOB tengah melebarkan pengembangan pariwisata di Jawa Timur. Pemerataan destinasi wisata menjadi tujuannya. 

Direktur Utama BPOB, Indah Juanita mengatakan, empat daerah kota/kabupaten di Jawa Timur yang pariwisatanya tengah berupaya dikembangkan, yaitu Ngawi, Magetan, Ponorogo, dan Pacitan. 

Ada beberapa hal yang sudah dilakukan dalam pengembangan kawasan pariwisata di Jawa Timur. Di Pacitan, misalnya, BPOB berupaya membuat konten-konten kreatif yang bisa dimanfaatkan bagian dari pemasaran pariwisata. 

"Di Pacitan kami lakukan pengkayaan konten, kami bawa fotografer, setelah kami buat diserahkan ke Dispartanya (Dinas Pariwisata) jadi materi promosi," kata Indah saat diwawancarai di Universitas Brawijaya pada Rabu (24/08/2022).

Beberapa destinasi wisata di Pacitan yang dianggap potensial untuk lebih dikembangkan, seperti Goa Gong dengan beragam stalaktit dan stalagmitnya, serta Sungai Maron yang kerap disebut mirip dengan Sungai Amazon di Amerika Serikat.

Selain itu, di Kabupaten Ngawi, misalnya, ada beberapa destinasi yang juga dinilai potensial untuk dikembangkan, seperti Benteng Pendem atau Benteng Van den Bosch yang sedang direvitalisasi.

Adapun revitalisasi Benteng Pendem kini sudah hampir rampung. Pengerjaannya ditargetkan selesai selambatnya Januari 2023.

"Begitu juga di Ngawi terdapat situs-situs yang menarik yang sedang kami kembangkan. Karena di Ngawi juga terdapat Benteng Pendem peninggalan Belanda yang menjadi ikon baru," katanya. 

Adapun pengembangan kawasan pariwisata di Jawa Timur dilakukan sesuai amanah Peraturan Presiden Nomor 46 tahun 2017 tentang Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Borobudur. 

Indah menjelaskan, BPOB memiliki tugas koordinatif untuk mensinkronisasi dan mendampingi pengembangan kepariwisataan di 30 kota/kabupaten. 

Wilayah koordinatif tersebut berada di tiga destinasi pariwisata nasional, yaitu Yogyakarta-Borobudur, Semarang-Karimunjawa, dan Solo-Sangiran.

"Empat kabupaten/kota di Jawa Timur (yang jadi fokus pengembangan) ini berada di Solo-Sangiran yaitu Solo Raya, Salatiga, Boyolali, Karanganyar, Gunungkidul, Ponorogo, Ngawi, Pacitan dan Magetan," ucap Indah.

Indah menambahkan, pengembangan kawasan pariwisata secara terintegrasi ditargetkan seperti Bali, yakni hampir setiap daerah di sana dikunjungi wisatawan dengan jumlah yang nyaris merata.

Ia menyebut hasil salah satu penelitian bahwa Bali, Jakarta, dan Kepulauan Riau adalah penyumbang 90 persen devisa dan turis yang sangat tinggi untuk Indonesia.

Kondisi itu menurutnya amat disayangkan. Sebab, Indonesia sebetulnya sangat luas dan banyak daerah pariwisata punya potensi yang besar.

Sehingga, diharapkan ada daerah-daerah lain menjadi seperti Bali, yang dapat menyumbangkan banyak wisatawan dan devisa. 

"Bagaimana Bali yang besar ini bisa ada di mana-mana di Indonesia. Jadi, suatu kawasan khusus di mana di situ ada nilai investasi dan menimbulkan dampak positif ke masyarakat di sekitarnya. Jadi wisatawan datang ke suatu kawasan tinggalnya lebih lama, spend money lebih banyak," katanya.

Beberapa di antaranya lewat kajian-kajian terkait hukum atau ekonomi pariwisata. Hal lainnya juga bisa berupa pendampingan desa wisata ketika mahasiswa melakukan magang atau praktik kerja lapangan. 

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UB, Abdul Ghofar mengatakan, pihaknya siap membantu mengembangkan pariwisata di empat kota/kabupaten di Jawa Timur yang menjadi fokus pengembangan wisata dari BPOB. 

Beberapa kontribusi yang dapat diberikan melalui mahasiswa seperti membuat perencanaan pengembangan wisata, pengelolaan data wisata, dan melakukan pengabdian masyarakat.

"Saya kira itu dibutuhkan untuk masyarakat untuk pelatihan pendampingan, kita terjun terutama di desa-desa wisata di empat daerah di Jatim untuk juga melakukan kajian dan pengabdian," katanya.

https://travel.kompas.com/read/2022/08/25/145705327/pariwisata-4-daerah-di-jatim-siap-dikembangkan-ada-pacitan-dan-ngawi

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke