Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

5 Tips Tidur Nyenyak di Gunung, Jangan Malas

KOMPAS.com - Tidur menjadi momen vital saat berkegiatan di alam bebas, termasuk saat sedang mendaki dan berkemah di gunung. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar bisa tidur dengan nyenyak di gunung. 

Menurut anggota Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA) Universitas Indonesia, Muhammad Ilham, tubuh sehat seorang pendaki menjadi salah satu komponen utama yang sangat memengaruhi pendakian.

  • 7 Gunung Tertinggi di Pulau Jawa, Seven Summit yang Wajib Didaki
  • 5 Tips Mendaki Gunung Rinjani NTB buat Pemula, Pahami Prosedur

"Badan harus beristirahat dan menyiapkan energi untuk kegiatan selanjutnya. Maka dari itu tidur haruslah maksimal," ujar laki-laki yang akrab disapa Cani, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (3/9/2022). 

Artinya, pendaki gunung harus beristirahat dengan baik, agar bisa menyiapkan energi untuk kegiatan selanjutnya dan bisa kembali ke rumah dalam keadaan sehat serta bugar. 

Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan agar tidur di gunung bisa menjadi lebih maksimal, seperti yang Kompas.com rangkum. 

Riset menjadi hal penting dalam berkegiatan, karena setiap tempat memiliki ciri khasnya masing-masing. Oleh karena itu, peralatan yang dibawa juga harus menyesuaikan dengan situasi dan kondisi di lokasi yang akan dituju. 

"Kita harus tahu medannya bagaimana yang akan dilewati, bagaimana prakiraan cuaca yang akan dihadapi, dan peralatan apa yang sesuai untuk dibawa di medan yang akan dijelajahi," tutur Cani.

Menurut pengalamannya, masih cukup sering terjadi beberapa pendaki yang membawa peralatan, seperti jaket, sleeping bag, matras, atau tenda yang tidak sesuai dengan tempat berkegiatan.

Cani mengatakan bahwa setiap alat mendaki gunung memiliki spesifikasinya sendiri. Terutama baju, jaket, sleeping bag, matras, dan tenda, yang menjadi peralatan penting untuk mendapatkan kenyamanan dalam beristirahat.

"Pelajari setiap peralatan yang akan dibeli dan digunakan. Diperuntukkan untuk apa, bagaimana cara kerjanya, dan bagaimana spesifikasinya," ujar laki-laki yang pernah memimpin pendakian ke Bukit Raya di Kalimantan, salah satu jajaran gunung Seven Summit di Indonesia, ini. 

  • 6 Persiapan Trekking buat Pemula, Jangan Langsung Berangkat
  • 6 Tips Cegah Tersesat Saat Mendaki Gunung dan Kesalahan Fatal yang Sering Dilakukan

Dalam berpakaian sendiri, kata dia, ada cara-cara tertentu guna menjaga kenyamanan serta membantu atasi rasa dingin saat di atas gunung, yaitu layering.

"Jika pemakaian layering benar, itu akan menjaga kehangatan dalam berkegiatan dan tentunya tepat guna," sambungnya. 

Dari pengalaman Cani, ia menemukan banyaknya kejadian pendaki yang meminjam peralatan dari sesama pendaki.

Namun, yang menjadi permasalahan adalah, banyak dari mereka yang lupa melihat kembali kelayakan barang yang digunakan.

Sehingga, saat di lapangan, kemungkinan besar pendaki tersebut akan mendapatkan masalah karena tidak bisa menggunakan peralatannya. Misalnya karena ada bagian-bagian yang hilang, bahkan bisa jadi peralatan tersebut sudah tidak layak pakai.

"Jadi, baiknya sebelum berangkat berkegiatan alangkah baiknya cek terlebih dahulu setiap peralatan yang ada dan pahami penggunaannya," pesan Cani. 

Pemilihan tempat beristirahat, menurut Cani, juga menjadi aspek penting yang memengaruhi tingkat kenyamanan dalam beristirahat saat berkegiatan di alam.

Pemilihan tersebut misalnya tempat terbuka atau tertutup dengan vegetasi yang ada. Kemudian seperti apa kontur tanah yang dipilih, bisa saja miring, basah, atau bahkan jadi sarang binatang. 

Oleh karena itu, hal tersebut sebaiknya harus bisa dipahami oleh setiap pendaki maupun pencinta alam, agar tepat dalam memilih lokasi istirahat demi kualitas tidur yang baik. 

Dalam berkegiatan di gunung yang udaranya dingin, kata Cani, seringkali membuat diri pendaki malas untuk berkegiatan.

Salah satu contohnya mengganti pakaian setelah trekking. Padahal, hal tersebut bisa mengakibatkan istirahat menjadi tidak maksimal, misalnya karena baju yang dipakai basah.

"Malas untuk menggunakan jaket, malas pakai sleeping bag, malas makan, bahkan malas untuk mengganti pakaian yang sudah dipakai selama trekking. Sifat malas bisa berdampak ke banyak hal," tuturnya. 

  • Catat, Ini Daftar Perlengkapan yang Harus Ada Saat Mendaki Gunung
  • Cara Menentukan Ukuran Ransel untuk Mendaki Gunung

Menurut Cani, membuang rasa malas merupakan hal vital dalam berkegiatan, khususnya saat pendakian.

"Ada pepatah bilang bahwa 'malas pangkal mati'. Maka, banyaklah belajar dan riset terlebih dahulu setiap ingin berkegiatan, agar setiap perjalanan bisa dinikmati," pungkasnya.

https://travel.kompas.com/read/2022/09/05/130500627/5-tips-tidur-nyenyak-di-gunung-jangan-malas

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke