Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Itinerary Sehari di Alor NTT, Melihat Dugong dan Makan di Tepi Pantai

KOMPAS.com - Salah satu daya tarik Kepulauan Alor di Nusa Tenggara Timur (NTT) berupa alam bawah laut yang mempesona, sehingga cocok menjadi spot menyelam. 

Tidak hanya itu, wisatawan juga bisa menemukan sisi lain Alor lewat kehadiran masyarakat suku abui di Desa Takpala, yang hingga saat ini masih hidup secara tradisional tanpa listik.

Meski jaraknya cukup jauh dari ibu kota, namun lama perjalanan akan sepadan dengan pengalaman di Bumi Kenari ini.

Sebelum mendaratkan kaki di Alor, pastikan sudah menyusun itinerary atau rencana perjalanan terlebih dulu agar liburanmu bisa maksimal dan menyenangkan. Berikut adalah rekomendasi itinerary seharian di Alor yang bisa jadi referensi:

Ada beberapa pilihan penerbangan transit untuk mencapai Alor. Salah satunya dengan naik pesawat berdurasi tiga jam perjalanan menuju Bandara El Tari di Kupang, dan transit sekitar dua jam dulu di bandara ini.

Barulah penerbangan dilanjutkan satu jam lagi menuju Bandara Mali di Alor, NTT.

Sebagai informasi, semua penerbangan menuju Bandara Mali hanya tersedia saat dini hari. Sebaiknya pilihlah penerbangan dengan durasi paling singkat, agar pagi harinya kamu bisa sampai di Alor.

Sementara itu, salah satu cara yang paling mudah untuk berkeliling Alor adalah dengan menyewa mobil yang tersedia di bandara. Biasanya tarif sewanya mulai dari Rp 500.000 per hari, namun kamu masih bisa bernegosiasi. 

Menurut informasi dari Mirka, warga lokal Alor, akan sulit untuk menemukan tempat penyewaan sepeda motor di daerah ini.

"Orang sini itu tidak mau (menyewakan sepeda motor), kalau betul-betul kenal baru dia kasih pinjam," ujar Mirka kepada Kompas.com, Sabtu (27/8/2022). 

Pagi hari sekitar pukul 08.00 Wita menjadi waktu pas untuk melihat Mawar, dugong jantan penghuni Teluk Kabola di kawasan SAP (Suaka Alam Perairan) Selat Pantar.

Pagi hari merupakan waktu yang pas karena sinar matahari tidak begitu terik dan gelombang laut pun masih surut, sehingga memudahkan untuk naik ke atas perahu.

Untuk sampai di daerah ini, kamu harus mencapai Pantai Mali terlebih dulu, yang berjarak sekitar 1,5 kilometer saja dari Bandara Mali. Barulah dilanjutkan dengan menaiki perahu bersama nelayan lokal yang akan menuntunmu bertemu Mawar.

Masyarakat lokal Alor dikenakan tarif Rp 100.000 per orang, sedangkan masyarakat dari luar Alor dikenakan tarif mulai Rp 150.000 per orang dan wisatawan mancanegara dengan tarif mulai Rp 200.000 per orang.

Selama berada di laut, wisatawan dilarang menyentuh dugong.

"Jangan menyentuh dugong, tidak boleh. Nanti dugong bisa menarik badan kita ke laut," kata perintis konservasi SAP Selat Pantar, One Simuslaa, saat ditemui Kompas.com, Sabtu (27/8/2022).

Selain itu, kamu juga tidak diperkenankan menggunakan flash saat mengambil foto Mawar, dan jangan bertindak agresif selama di atas kapal.

Setelah menghabiskan waktu kira-kira satu jam bersama Mawar, kamu bisa makan siang dengan masakan rumahan di Celyn Kafe. Di depannya tersaji pemandangan hutan bakau ditambah deburan ombak yang menangkan.

Jaraknya cukup dekat, hanya satu kilometer saja dari Pantai Mali. 

Harganya juga relatif terjangkau, seperti paket nasi ayam geprek dan sayur bunga pepaya dibanderol mulai Rp 25.000 per porsi. 

Namun, jika memesan menu ikan laut, kamu harus siap merogoh kocek mulai dari Rp 50.000 sampai dengan Rp 400.000.

Setelah makan siang, perjalanan bisa dilanjutkan menuju Desa Adat Takpala, yang berjarak sekitar 14 kilometer dari Celyn Cafe. Perjalanan bisa ditempuh sekitar 20 menit menggunakan mobil.

Desa Adat Takpala merupakan kampung tradisional di Kecamatan Alor Tengah Utara, Kabupaten Alor, yang dihuni oleh masyarakat suku abui.

Masyarakat di kampung ini masih mempertahankan kehidupan tanpa listrik di seluruh area permukimannya. Biasanya, tamu yang masuk ke area desa akan disambut oleh tarian lego-lego, dan diajak menari bersama.

Jika tertarik, kamu juga bisa mencoba pakaian adatnya dengan membayar Rp 100.000, atau membeli hasil kerajinan masyarakat setempat, berupa kain tenun, gelang, kalung, dan cendera mata lainnya yang dijajakan di Desa Takpala.

Sore hari, kamu bisa singgah sekaligus makan malam di Mama Resto, yang berjarak sekitar 12 kilometer atau 20 menit perjalanan dari Desa Adat Takpala.

Lokasinya ada di tepi pantai dengan nuansa tradisional dan bangunan kayu. Pengunjung dianjurkan datang saat sore hari, jadi bisa bersantap sambil menikmati matahari terbenam dan deburan ombak.

Kamu bisa memesan cumi saos lemon, ikan kuah asam mama, ikan bakar sambal dabu-dabu, fuyunghai, dan masih banyak lagi pilihan olahan seafood lainnya.

Menariknya lagi, kamu bisa memilih sendiri ikan yang ingin dimasak, atau meminta petugas restoran untuk memilihnya.

"Kita di sini bayarnya tergantung berat ikannya, ada yang pilih ikan sendiri, dan ada yang minta kami memilihkan buat mereka," kata kasir Mama Resto, Bella, Sabtu.

Setelah beraktivitas seharian, saatnya beristirahat di penginapan. Salah satu pilihan akomodasi adalah Tamala Homestay yang berjarak sekitar 14 kilometer dari Bandara Mali, atau hanya satu kilometer dari Mama Resto.

Penginapan ini menawarkan tiga jenis pilihan kamar, mulai dari Standard Room yang diisi dua tempat tidur dan dibanderol mulai Rp 275.000 per malam.

Ada juga Superior Room seharga mulai Rp 400.000 per malam, dan Deluxe Room seharga mulai Rp 600.000 per malam.

Meski cukup jauh dari kehidupan perkotaan, namun penginapan ini menawarkan suasana ladang sayur yang asri. Suasana ini akan terasa menyegarkan saat pagi tiba.

https://travel.kompas.com/read/2022/09/08/140934627/itinerary-sehari-di-alor-ntt-melihat-dugong-dan-makan-di-tepi-pantai

Terkini Lainnya

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke