YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) membuat sejumlah wisatawan membatalkan pesanan hotel di Yogyakarta.
Dampak itu kian terasa, terutama untuk hotel bintang 2 ke bawah yang hanya mengandalkan pemasukan dari tamu menginap.
"Kita masih prihatin, tapi untuk bintang 3 sampai 5 masih terbantu dengan ada MICE. Bintang 2 ke bawah megap-megap," kata ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Deddy Pranowo Eryono, Selasa (13/9/2022).
Dampak naiknya BBM, menurut dia, membuat sebanyak 30 persen wisatawan membatalkan untuk menginap di hotel.
Pembatalan dikarenakan para wisatawan telanjur membeli tiket wisata, tetapi enggan untuk dinaikkan harganya pasca-kenaikan harga BBM.
"Daya beli masyarakat sekarang turun. Sementara bagi kami, operasional hotel naik. Kalau kami mau menurunkan harga, kita juga harus punya subsidi," katanya.
Deddy berharap ada diskon yang diberikan oleh pemerintah kota ataupun kabupaten berupa diskon pajak.
"Bisa memberikan diskon yang dilakukan oleh pemkot dan kabupaten, misalnya Jogja Great Sale, Sleman Great Sale, monggo. Tapi, itu bisa menggairahkan kami. Tidak perlu satu tahun, hanya 2-3 bulan diberikan fasilitas itu," pungkasnya.
Kenaikan mendadak harga BBM bikin pelaku wisata tombok
Adapun kenaikan BBM yang diberlakukan oleh pemerintah secara mendadak hal ini berdampak bagi para pengusaha tour and travel sehingga mereka menombok.
Hal itu disampaikan Wakil Ketua Bidang Pemasaran dan Komunikasi Association of The Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) DIY Fachri Herkusuma.
"Wisatawan sudah deal harga paket tur, tidak serta-merta mereka bersedia menyesuaikan harga. Artinya, biro perjalanan anggota Asita DIY sering tombok," kata dia, Kamis (8/9/2022).
Fachri mengungkapkan bahwa untuk wisatawan lokal masih bisa maklum dengan kenaikan paket wisata pasca-kenaikan harga BBM. Namun, berbeda dengan turis asing yang cenderung tidak bisa dinego.
“Untuk paket tur yang sudah deal, walau belum berjalan ya tetap enggak bisa ikutan naik harganya. Bisa-bisa ya zero profit,” ujarnya.
Dia menambahkan, selain berdampak pada harga paket tur, kenaikan harga BBM ini juga dapat memengaruhi komponen lain, seperti restoran, karena sembako juga ikut naik harganya.
"Seperti sembako yang berhubungan dengan restoran, bisa jadi hotel juga melakukan penyesuaian harga. Ditambah lagi transportasi adalah komponen tur yang berbiaya tinggi," ujar.
Kondisi ini membuat dirinya khawatir dengan kenaikan harga BBM akan mengurangi minat masyarakat untuk berwisata, ditambah daya beli masyarakat yang semakin menurun.
“Kami khawatirkan dampak kenaikan harga BBM ini ke depan bisa terjadi menurunnya daya beli masyarakat dan minat berwisata,” ujar Fachri.
https://travel.kompas.com/read/2022/09/14/063100427/30-persen-wisatawan-batalkan-pesanan-hotel-pasca-kenaikan-harga-bbm
Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & Ketentuan