Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah Singkat Rumah Raden Saleh di Cikini

KOMPAS.com - Kemegahan rumah tokoh Fella (diperankan Rachel Amanda) dalam film "Mencuri Raden Saleh" mungkin mencuri perhatian sebagian orang. 

Mungkin belum banyak yang tahu bahwa rumah tersebut ternyata merupakan rumah asli Raden Saleh yang berada di Cikini, Jakarta Pusat.

Kini bangunan cagar budaya tersebut menjadi bagian dari kompleks Rumah Sakit PGI Cikini.

Pada tahun 1852 Raden Saleh merancang sendiri rumahnya sebagai tempat peristirahatan pribadi, lalu menghuni bangunan itu hingga tahun 1862.

"Itu kan memang rumah yang dibangun Raden Saleh untuk rumah pribadinya, sejak awal proses pembangunan tujuannya itu," kata Sejarawan Asep Kambali kepada Kompas.com, Jumat (09/09/2022).

  • 5 Fakta Lukisan Raden Saleh, Ada Candi Mendut dan Gunung Merapi
  • 4 Lukisan Populer Raden Saleh, Ada Penangkapan Pangeran Diponegoro

Bangunan cagar budaya tersebut kental akan nuansa klasik. Ini terlihat dari ornamen-ornamen keramik dan lantai kuno di dalamnya. Strukturnya yang besar dan megah, menjadi ciri khas rumah bangsawan di jaman itu. 

"Rumah-rumah bangsawan pada zamannya selalu berukuran luas dan besar. Rumah dulu sebenarnya tinggi dan besar itu untuk sirkulasi udara, mengatur suhu ruangan," tutur Asep.

Rumah tersebut saat ini sudah berganti kepemilikan dan menjadi bagian dari Kompleks Yayasan Kesehatan PGI Cikini.

Sedangkan terkait keturunan, Asep mengatakan ada berbagai versi cerita yang membahas apakah Raden Saleh menikah atau tidak.

"Ada yang mengatakan beliau tidak menikah. Ada yang bilang Raden Saleh menikah dengan wanita keturunan Eropa. Ada pula yang mengatakan Raden Saleh menikah dengan wanita keturunan Jawa bernama Raden Ayu," kata Asep.

Namun, untuk keturunan langsung, maestro pelukis ini dikabarkan tidak memiliki anak.

Kebun binatang Raden Saleh cikal bakal Taman Margasatwa Ragunan

Taman Margasatwa Ragunan memiliki riwayat yang sangat panjang. Kebun binatang pertama di Indonesia ini usianya sudah lebih dari 150 tahun, sejak pertama kali berdiri pada 19 September 1864.

Kebun binatang itu pada mulanya didirikan di atas lahan seluas 10 hektar milik Raden Saleh, di Jalan Cikini Raya Nomor 73, Jakarta Pusat.

"Raden Saleh ini kan sangat suka dengan taman, jadi sekaligus memelihara binatang. Nah, kebun binatangnya sudah pindah ke Ragunan yang sekarang kita kenal sebagai Kebun Binatang Ragunan," ujar Asep.

Saat itu, kebun binatang dikelola Perhimpunan Penyayang Flora dan Fauna Batavia (Culturule Vereniging Planten en Dierentuin at Batavia).

Tahun 1949, namanya menjadi Kebun Binatang Cikini. Seiring perkembangan Kota Jakarta, Cikini dinilai tak cocok lagi menjadi lokasi kebun binatang. Lalu, disiapkanlah lahan seluas 30 hektar di daerah Ragunan sebagai lokasi baru.

Pada tahun 1964, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memindahkan satwa koleksi Kebun Binatang Cikini ke Ragunan. Taman Margasatwa Ragunan diresmikan pada 22 Desember 1966 oleh Gubernur DKI Jakarta waktu itu, Ali Sadikin.

Lukisan itu pula yang diangkat dalam film Mencuri Raden Saleh.

Dalam lukisan itu, Raden Saleh menggambarkan sosok Pangeran Diponegoro yang seolah membusungkan dada dan menegakkan kepala, sehingga menimbulkan kesan perlawanan serta anti-penjajahan.

Sekilas, orang-orang dalam lukisan itu tampak mirip satu sama lain.

Namun, kata Asep, penggambaran objek di dalam lukisan sesuai dengan atmosfer yang ada pada jaman tersebut, sehingga memang menimbulkan kesan mirip antar obyek.

"Tetapi memang bentuk kepala, atmosfir wajah, hingga style yang digandrungi di jaman itu bisa memengaruhi atmosfer wajah sampai mereka terlihat mirip," ujar dia.

"Jadi orang-orang yang ada dalam lukisan ini adalah orang penting, orang-orang dekat Diponegoro yang mendampinginya, bukan rakyat jelata. Bisa dilihat dari pakaian yang dikenakan, kain saat itu kan mahal. sedangkan kalau rakyat jelata itu biasanya bertelanjang dada," ujar dia.

https://travel.kompas.com/read/2022/09/14/150400527/sejarah-singkat-rumah-raden-saleh-di-cikini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke