Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Serunya Kulineran Sambil Berburu Foto di Old Shanghai Jakarta

KOMPAS.com - Old Shanghai merupakan tempat wisata kuliner dan budaya di Sedayu City, Kelapa Gading, Jakarta Timur.

Baru dibuka untuk umum pada 27 Mei 2022, tempat wisata yang dipenuhi arsitektur dan desain interior bernuansa Tionghoa ini sudah cukup ramai dikunjungi.

Saat Kompas.com berkunjung, Selasa (13/9/2022), suasana layaknya di Chinatown begitu terasa.

  • Pagoda Pantjoran PIK Buka untuk Umum, Bisa Masuk Lantai 1
  • Cara ke Cove at Batavia dan Pantjoran PIK Naik KRL dan Transjakarta

Tiba di Old Shanghai

Old Shanghai memiliki beberapa titik pintu masuk utama, yaitu Emperor’s Fortress, Phoenix Gate, dan Tiger Gate.

Sebelum masuk, pengunjung akan diminta memindai kode QR PeduliLindungi, mengecek suhu, kemudian menggunakan hand sanitizer.

Saat tiba sekitar pukul 12.30 WIB, suasana di area Old Shanghai terlihat masih cukup sepi. Mungkin sebagian besar pengunjung juga memilih untuk menghindari panas matahari yang lumayan terik.

Dari pintu masuk, suasana khas China sudah terasa, karena ornamen dan desain bangunan yang menggambarkan negara tersebut. Alunan lagu Mandarin juga terdengar cukup kencang, menambah suasana autentik. 

Kompas.com lalu menuju salah satu tenant yang menyajikan hidangan legendaris di tempat ini, Shu Guo Yin Xiang.

Shu Guo Yin Xiang merupakan salah satu restoran populer yang menyajikan chinese food. Restoran spesialis chinese hot pot berbahan fresh dan menyajikan rempah-rempah ini juga terbukti diminati dengan adanya belasan cabang yang tersebar di Indonesia.

Usai menikmati deretan hidangan lezat sampai sekitar pukul 15.00 WIB, perjalanan berlanjut mengelilingi kawasan Old Shanghai.

Menyicipi kuliner di Old Shanghai

Sebagai gambaran, kawasan seluas 14.515 meter persegi ini memiliki bentuk agak kotak. Sebanyak kurang lebih 84 tenant mengelilingi pusat atau area tengah yang berisi pagoda serta patung Dewi Mazu.

Tenant-tenant tersebut menyediakan berbagai tempat makan dengan sajian ala kaki lima, peranakan, serta beragam kuliner halal dan non-halal.

Jika masuk dari gerbang Emperor’s Fortress, pengunjung bisa langsung melihat tampak depan pagoda dan patung yang ada di sisi kanan pagoda.

Di depan patung, nampak area kecil untuk beribadah yang diisi dengan dupa. Beberapa pengunjung beragama Buddha yang mayoritas adalah orang Tionghoa terlihat memanjatkan doa di area tersebut.

Selain itu, ada kumpulan meja dan kursi persis di depan pagoda. Menurut pengelola bernama Naufal, setiap Jumat, Sabtu, dan Minggu malam, akan diadakan pertunjukan live music di area panggung di depan kursi.

"Tiap Jumat, Sabtu, Minggu, mulai jam 7 malam sampai jam 10 atau 11, konsepnya tiga hari live music yang berbeda. Misalnya Sabtu itu Shanghai mix, Minggu Shanghai top fourteen. Pada dasarnya lagu Mandarin juga tapi beda segmen," terang Naufal. 

Lanjut berkeliling, pengunjung akan bisa menemukan beragam macam tenant yang menawarkan hidangan legendaris nan lezat.

Mulai dari Shu Guo Yin Xiang yang tadi dikunjungi, Xiao La Guo, Mutiara Restaurant, Ponggol Nasi Lemak, Croco by Monsieur Spoon, Es Kopi Tak Kie, Laota Ge Express, Lo Mie Pinangsia, hingga Ya Kun Kaya Toast.

Pengunjung juga tidak perlu khawatir karena tiap tenant telah menuliskan keterangan dengan jelas, jika mereka menggunakan bahan yang non-halal seperti babi atau minyak babi.

Tidak hanya bentuk restoran, beberapa jajanan dari para pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah) juga tersedia dalam gerobak yang tersebar di berbagai titik area Old Shanghai.

Sejauh Kompas.com memandang, mayoritas makanan yang tersedia merupakan makanan halal, seperti dikatakan pengelola jumlahnya adalah 70 persen dibandingkan makanan non-halal.

Untuk harga minuman, termurahnya bisa mulai dari Rp 10.000 untuk teh di tenant tertentu. Sementara itu, makanan ringan atau jajanan manis dan asin seperti misalnya donat meses, ada yang seharga mulai Rp 11.000.

Khusus makanan berat seperti bakmi atau nasi, dibanderol rata-rata mulai Rp 35.000 ke atas.

Lelah berburu kuliner dan ingin duduk, terdapat banyak kursi dan meja untuk bersantai yang mudah ditemukan. Selain itu, ada area yang dipenuhi kursi dan meja makan dengan atap tertutup bernama Dragon Alley, yang bisa ditemukan di area belakang.

Belanja di tenant hiburan di Old Shanghai

Selain kuliner, terdapat juga berbagai tenant lainnya seperti supermarket, wahana bermain, skincare, kosmetik, produk aksesori, hingga action figure dari kertas.

Beberapa di antaranya Pin Grocery, Rezeki Buah, Ichinogami, Canvas Living, Moonrabbit by Scoop, Peripera, Nature Republic, Sovlo, Stoberi,  Selfie Time, serta Amazone.

Artinya, tidak hanya dimanjakan dengan aneka kuliner, pengunjung bisa memenuhi kebutuhan atau sekedar melihat-lihat produk jualan yang menarik mata.

Sejumlah pengunjung juga terlihat menuju tenant kosmetik, atau sekadar bertanya harga di tenant yang menjual barang fesyen lainnya seperti tas dan baju.

Salah satu tenant bernama Sovlo, misalnya, merupakan brand fesyen yang menggandeng ilustrator lokal. Produk yang dijual, dari tote bag, tas laptop, topi, outer, kemeja, hingga scarf bergambarkan motif unik dari sejumlah ilustrator tanah air, dibanderol mulai Rp 130.000-an.

“Tempatnya menyenangkan, ada banyak tenant, sama bisa sekalian cuci mata karena banyak spot foto yang eye-catching,” ujar salah seorang pengunjung bernama Putri.

Menurut perempuan ini, fasilitas untuk ibadah berupa mushala di Old Shanghai pun bersih dan memadai.

Namun, jangan habiskan tenaga terlebih dahulu, sebelum berburu foto di spot-spot Old Shanghai yang Instagramable.

Selain menjadi surga kuliner, Old Shanghai menyuguhkan pemandangan berupa arsitektur dan desain interior yang unik dan kental akan suasana kota Shanghai.

Saat sore menuju malam hari, spot-spot di Old Shanghai nampak mulai berwarna karena lampunya menyala.

  • Itinerary Wisata di PIK 2 Seharian, Mampir ke Pantai Pasir Putih
  • 4 Wisata Dekat Pantai Pasir Putih PIK 2, Ada Banyak Tempat Kulineran

Masing-masing sudut juga terlihat menarik untuk difoto. Apalagi beberapa area seperti Dragon Alley, Kolam Pagoda (Empress Garden), Gazebo, dan Plaza yang dihias sedemikian rupa. 

Tiap beberapa meter berjalan, nampak berbagai mural artistik bergambar budaya tradisional atau cerita khas kota besar di Negeri Tiongkok, yang juga diburu pengunjung. Seperti mural Dragon & Phoenix, mural Barongsai, mural Kahyangan, hingga Mural Sun Go Kong. 

Semakin malam, kawasan Old Shanghai semakin ramai dipadati pengunjung. Beberapa anak muda ada yang bersantai sambil duduk-duduk, bahkan ada juga yang membuka laptop di salah satu gerai kopi. 

Adapun Old Shanghai dibuka setiap hari, mulai Senin–Jumat pukul 10.00 WIB hingga 22.00 WIB. Sementara, hari Sabtu, Minggu, serta hari libur nasional buka pukul 07.00 WIB hingga 23.00 WIB.

Pengunjung tidak dikenakan biaya alias gratis saat masuk ke kawasan ini. 

https://travel.kompas.com/read/2022/09/15/120600127/serunya-kulineran-sambil-berburu-foto-di-old-shanghai-jakarta

Terkini Lainnya

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke