Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jelang Piala Dunia 2022, Tarif Hotel Meroket hingga Nginap di Luar Qatar

KOMPAS.com - Piala Dunia 2022 Qatar kurang dari dua bulan lagi. Kick off pertandingan pembuka antara Qatar melawan Ekuador bakal dilaksanakan pada 20 November di Al Bayt Stadium.

Meski tinggal hitungan minggu, rupanya masih banyak pendukung sepak bola yang berencana menonton langsung ke Qatar tapi belum mendapatkan akomodasi.

Jumlah akomodasi yang tersedia semakin sedikit dan harganya mulai meroket.

Tak heran. Sebab, seperti dikutip dari CNN, diperkirakan lebih dari satu juta orang akan melakukan perjalanan ke ibu kota Qatar, Doha, selama Piala Dunia. Angka itu mencapai 37 persen dari populasi negara yang hanya terbentang seluas 11.437 kilometer persegi tersebut.

Paul Clegg, seorang pendukung tim nasional Inggris, sudah berencana mengikuti perjalanan tim berjuluk Tiga Singa itu sejak awal hingga babak final, jika mereka lolos.

Meskipun, sebetulnya dia masih belum tahu harus bermalam di mana. Melalui BBC, Paul bercerita baru mendapatkan kamar untuk empat hari. Itu pun dengan harga yang tinggi.

"Saya baru memesan kamar untuk empat malam pertama dan bayar sangat mahal untuk itu. Saya masih belum menemukan kamar lainnya yang harganya masuk akal, jadi belum tahu bakal nginap di mana setelah itu," ucapnya, seperti dikutip dari BBC.

BBC berbicara dengan banyak pendukung yang berencana menonton langsung ke Qatar dan masalah akomodasi yang mahal ini sudah dialami sejak sekitar dua bulan lalu.

Untuk menambah jumlah akomodasi, para pengelola turnamen menyediakan akomodasi tambahan, seperti menawarkan konsep berbagi kamar di apartemen-apartemen kosong, vila, hingga tenda-tenda tradisional di gurun dan kampung-kampung para pendukung tim Piala Dunia.

Selain itu, Komite Tertinggi untuk Pengiriman dan Warisan Qatar juga mengatakan melalui pernyataannya akan menyiapkan hingga 130.000 kamar saat turnamen berlangsung. Namun, tetap saja tarif akomodasi yang tersedia saat ini sangatlah tinggi.

Kabin-kabin yang direfabrikasi di desa-desa dan dibangun di gurun di pinggiran Doha saja, misalnya, dibanderol sekitar 207 dollar AS atau sekitar Rp 3,1 juta per malam.

"200 dollar buat kabin-kabin kayak gitu mahal banget. Kamar-kamar Airbnb juga sangat mahal. Saya berharap bisa menemukan pilihan yang lebih murah ketika tiba di sana," ungkapnya kepada BBC.

Penduduk setempat juga diizinkan untuk menjamu para pendukung tim sepak bola itu di rumah mereka. Namun, tarifnya juga tak murah.

Di situs Airbnb, nyaris tak ada pilihan kamar kurang dari 200 dollar AS per malam. Seperti disebutkan oleh Anas.

Leo Caglilio, salah satu pendukung dari Australia, yang pergi bersama saudara iparnya, sudah menyewa kamar pribadi di rumah warga seharga 265 dollar AS (sekitar Rp 4 juta) per malam.

Leo pernah menonton Piala Dunia sebelumnya di Brasil. Tapi, ia tak mengalami masalah akomodasi mahal seperti tahun ini.

"Sekarang sangat bikin stres. Kami sudah cari (tempat menginap) sejak April, tapi tarifnya tidak pernah turun," kata dia kepada BBC.

Tarif saat ini lebih tinggi lagi. Terbaru, The Independent melaporkan hasil penelusurannya pada Selasa (27/09/2022), salah satunya bahwa kamar bersama di apartemen atau rumah masih tersedia di Airbnb.

Namun, harga termurahnya mencapai sekitar 500 poundsterling atau sekitar Rp 8,2 juta per malam.

Kabin-kabin yang disediakan untuk para pendukung dengan syarat sewa minimal tiga malam juga masih tersedia. Namun, harganya mencapai ratusan poundsterling dan ketersediaannya semakin menipis.

Jika memilih nginap di hotel, tarifnya tentu lebih tinggi. Tarif kamar hotel termurah di Doha mencapai setidaknya 1.300 poundsterling atau sekitar Rp 21 juta.

Bahkan, di Airbnb, beberapa orang menawarkan akomodasinya dengan harga hampir 6.000 Poundsterling atau sekitar Rp 99 juta per malam hanya untuk rumah satu kamar standar dengan satu kamar.

Para calon penyewa juga menghadapi masalah tambahan karena beberapa penyewa tidak mengunggah banyak foto yang cukup memperlihatkan ukuran rumahnya.

Nginap di luar Qatar

Tarif akomodasi yang terlalu tinggi memaksa para pendukung untuk bermalam di luar Qatar.

Adapun beberapa negara tetangga yang bisa dijadikan tempat bermalam pagi para pendukung antara lain Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Kuwait, dan Oman.

Negara-negara tersebut akan menyediakan shuttle flight untuk transportasi para pendukung yang menyaksikan pertandingan Piala Dunia dan tinggal di luar Qatar. 

Salah satunya Simon Witney, seorang pendukung asal Inggris. Ia berencana menginap di Dubai, Uni Emirat Arab, dan hanya akan terbang ke Doha pada hari pertandingan.

Menurutnya, menginap di Dubai bisa "menghemat" sekitar 100 dollar AS per malam (sekitar Rp 1,5 juta) dengan kamar yang relatif lebih baik dan ada di lokasi yang bagus.

"Terlepas dari biaya penerbangan, saya bakal berhemat cukup banyak," ucapnya, seperti dikutip BBC.

Meski ketersediaan akomodasi kian terbatas dan harus merogoh kocek cukup dalam, para pendukung menilai ada pengalaman tersendiri jika menginap di Qatar, yakni merasakan suasana meriah Piala Dunia.

"Saya ingin menenggelamkan diri dalam atmosfer Piala Dunia ini. Jika menginap di negara lain, saya akan kehilangan pengalaman itu," ucap Paul.

https://travel.kompas.com/read/2022/09/29/164454027/jelang-piala-dunia-2022-tarif-hotel-meroket-hingga-nginap-di-luar-qatar

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke